17 - Just make sure

255 16 3
                                    

"Kenapa? Katanya mau ngomong, malah diem doang." kata Audrina saat Hansel yang terduduk di sebelahnya hanya terdiam. Wajahnya tampak fokus memandangi area panggung yang tampak penuh. Audrina menelusuri setiap inci wajah Hansel. Ekspresinya tidak dapat ia baca, yang pasti Hansel sedang termenung dalam pikirannya sendiri.

"Sel kalo lo diem doang kayak patung, gue cium ya." ancam Audrina.

"Just try." balas Hansel.

Makhluk ganteng ini kenapa?! batin Audrina. Tidak biasanya Hansel seperti ini.

Hansel melirik kearah Audrina yang keliatan bertanya-tanya.

"Mana katanya mau dicium? Lo menyia-nyiakan kesempatan ini?" seru Hansel.

"Ih lo kenapa sih? Jangan bikin gue takut dong! Kesambet lo ya?!"

"Ooh, jadi kalo gue kayak gitu, lo bakal takut ya?" tanya Hansel menoleh kearah Audrina dan menatap ke netra cokelat milik wanita itu. Audrina yang pasti salah tingkah hanya mencoba meredam degup jantungnya dengan merapikan poni panjangnya dan menyelipkannya di belakang telinga.

"Apaan sih lo!"

"Na.."

Bulu kuduk Audrina terasa meremang saat Hansel memanggilnya dengan suara super rendah. Ia bahkan tidak berani menatap balik kearah Hansel. Dalam 9 tahun mencintai Hansel, baru ini Audrina merasa sangat ciut.

"Na, coba lo cium gue." permintaan Hansel mampu membuat Audrina melotot sempurna. Ia bahkan hampir menjungkalkan tubuhnya ke belakang.

"Ih lo kesambet beneran ya?! Kalo lo lagi bercanda, mending udahan!" seru Audrina panik. Ia menoleh kesana kemari, memastikan tidak ada yang mendengar ucapan Hansel. Mereka memang duduk agak belakang yang tidak terjangkau orang lain.

Audrina yang panik setengah mati langsung terdiam ketika melihat gurat wajah dan mata Hansel yang tidak menampilkan kebohongan sama sekali.

"Lo mau memastikan apa sih emang?" pertanyaan Audrina tepat sasaran. Hansel langsung membuang mukanya dan menghela napas. Ia tahu Audrina tidak sebodoh itu.

"Sederhana. Gue cuma mau mastiin perasaan gue sendiri."

"Gak usah dengan gue ngelakuin itu, sekarang ini, pas lo berdua sama gue, lo ngerasa hati lo tenang gak? Itu cuma sesimple itu, Sel." ucap Audrina.

"Rasanya kayak lagi sama Cade."

Audrina yang kesal dengan jawaban itu, berdiri di depan Hansel. Ia menangkupkan wajah Hansel di kedua tangannya. Hansel dengan pasrah hanya menegadah keatas memandangi netra milik Audrina.

"Liat gue!"

Hansel memandangi netra cokelat Audrina lekat-lekat. Ia menelusuri mata itu sampai mendapatkan jawaban yang ia butuhkan. Ia memang sering memandangi mata Audrina, namun kali ini ada sedikit hal yang berbeda. Hansel mencari-cari letak perbedaan itu dan menemukan bahwa rasa yang Audrina bawa selama 9 tahun lama kelamaan memudar. Entah karena atensi Hansel selalu dekat dengan Audrina, atau karena wanita itu juga kelelahan.

Ada perasaan marah di dada Hansel saat menyadari itu. Perasaan bergemuruh yang pernah ia rasakan saat Audrina diberikan kalung oleh laki-laki lain. Perasaan egois yang selama ini selalu Hansel telan sendiri bulat-bulat. Ketika perasaan itu menenggelamkannya lebih dalam, ketika hati dan otaknya sudah tidak sejalan, saat itu pula Hansel memegang tengkuk Audrina, dan menyatukan hal yang seharusnya tidak ia satukan.

****

"Baru balik?" suara itu membuat Audrina yang baru keluar dari lift, tercekat.

Ia menoleh melihat Hansel bersedekap sambil bersandar pada sela-sela diantara kedua pintu lift.

Your Bridge [Proses Remake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang