22 - Hidden Truth

478 36 0
                                    

Hansel membuka matanya dan menggeliat diatas tempat tidurnya. Jam menunjukkan pukul setengah 5 pagi. Cukup waktu lama bagi Hansel mengumpulkan niatnya untuk mandi dan bersiap. Dengan langkah gontai, Hansel berjalan keluar dari kamarnya. Ia melirik kearah piring kotor di wastafel yang ia letakkan setelah kue pemberian Audrina habis.

Hansel berjalan menuju kamar mandi dan melakukan aktivitas paginya. Ia kemudian sudah siap dengan kemeja kantonya saat jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi. Hansel menyambar tas kerjanya dan berjalan keluar dari unit apartemennya menuju lift. Pikirannya pagi itu lumayan kalut efek dari mimpinya semalam. Entah karena terlalu kelelahan atau apa, Hansel merasa sudah melakukan sesuatu yang tidak akan ia lakukan di dunia nyata. Bahkan saat ia menyadari bahwa piring yang Audrina berikan semalam benar-benar ada, ia jadi lebih tidak yakin apakah semalam adalah mimpi atau kenyataan.

Hansel merapikan beberapa helai rambutnya yang tidak rapi. Ia melangkah saat lift sudah sampai di tempat parkir. Di detik saat ia hendak menyalakan mesin motornya, ponselnya berbunyi. Viona.

Hansel menghela napas panjang sebelum menekan tombol hijau.

"Hallo, Kak."

"Sabriel barusan nelpon aku. Dia bakal ke apart kamu hari minggu."

"Kakak diminta datang?"

"Iya. Akhirnya dia ngehubungin aku. Aku seneng banget, Sel." ucap Viona diseberang sana. "Hari minggu aku bakal ada disana sebelum dia datang.."

Hansel merasa ada yang janggal. Kenapa Sabriel merencanakan pertemuan mereka bertiga di satu tempat yang sama?

"Oke, Kak. Aku kerja dulu."

"Oke, Sel. Makasih ya.."

Hansel memutus sambungan teleponnya. Ia merasa jika Sabriel melibatkannya lebih dalam, ia harus segera lepas dari belenggu yang dibuat kakaknya ini.

*****

"Sel, sel!" seru Cade saat ia sampai di kantornya. Ia langsung menghampiri Hansel dan menarik kursi kosong di samping sahabatnya itu.

"Apaan sih? Kebiasaan lo heboh duluan."

"Tadi sebelum naik, gue kan mampir ke toilet dulu, ternyata ada Gavin. Dia ngobrol sama seseorang di telepon."

"Terus?"

"Ngomongin Nana!"

Hansel menghentikan pergerakannya. "Tau darimana lo kalo itu orang ngomongin Nana?"

"Dia sebut nama Nana!" seru Cade.

"Ya emang nama Nana tuh cuma punya Audrina?"

"Dia juga bilang soal tabrak mobil, terus dia juga nyebut soal chat gitu. Nana bilang sesuatu gak?" ucap Cade. "Yang bikin gue makin yakin, Gavin nyebut nama gue. Karena sebelumnya dia sempet nanya-nanya ke gue soal Nana kan.."

"Nabrak mobil? Maksud lo Gavin sama Nana pernah tabrakan?" tanya Hansel.

"Gue gak tau... Dia cuma nyebut itu." ucap Cade. "Gue pengen nanya tapi gue takut malah dia aneh-aneh."

Hansel langsung mengambil ponsel di saku celananya. Ia langsung mencari nama Audrina di ponselnya dan menekan tombol telepon.

"My Engineer? Tumben nelepon duluan?" sapa Audrina diseberang sana kala telepon dari Hansel akhirnya ia angkat.

Your Bridge [Proses Remake]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin