41 - Overdosis Kegemasan

448 35 0
                                    

Beberapa bulan tanpa kehadiran Hansel membuat Audrina terbiasa. Setelah ceramah yang panjang dari orangtuanya dan segenap penuh bantuan Arion untuk menjelaskan, akhirnya hubungan Audrina dan Hansel direstui. Tetapi setelah direstui tentu saja tidak mudah. Audrina harus menunggu satu tahun lagi dan menunggu Arion menikah juga.

Hari ini seperti biasa Audrina berada di kampusnya. Ia ingin menyelesaikan kuliah spesialisnya dengan cepat. Beberapa kali pula Rad mengunjungi apartemennya, namun beberapa kali itu juga Audrina menghindarinya. Setelah selesai kampus, Audrina berniat untuk kembali ke rumah sakit. Saat ia bersama beberapa temannya menuju parkiran kampus, terpujilah kerang ajaib. Rad berada disana bersandar pada mobilnya. Matanya langsung bertemu dengan mata Audrina.

Dengan gerakan cepat, Rad menghampiri perempuan itu. Ia ingin sekali berlari tetapi ternyata langkah Rad lebih cepat. Teman-temannya yang penuh tanya membuat Audrina langsung buru-buru mengusir mereka.

"Ada apa lagi, mas?" tanya Audrina tidak nyaman. Yaelah drama ape lagi nih, batin Audrina dalam hati.

"Kamu ngehindarin aku terus kan? Sudah berbulan-bulan kamu kayak gitu, Na." ucap Rad.

"Nggak, aku sibuk. Kamu kan juga sibuk hehe," balas Audrina. "Udah ya, aku ke rs dulu nih," pergerakan Audrina terhenti saat lengannya ditahan oleh Rad.

"Bentar aja, ada yang mau aku sampein." pintanya. Audrina mengangguk dan mereka duduk di salah satu kursi di taman parkiran.

"Aku mencoba paham kalo kamu emang belum bisa ngilangin perasaan kamu sama laki-laki itu." ucap Rad tanpa pembukaan lagi. "Aku juga coba paham kalo kamu gak bisa milih aku.. jadi, aku ikhlas kalo kamu sama dia."

Ucapan Rad membuat Audrina menoleh.

"Tapi aku punya syarat,"

Audrina mengerutkan alisnya.

"Apa?"

"Kalo dia nyakitin kamu lagi, siap-siap aku akan rebut kamu dari dia."

****

Ucapan Rad tentu terngiang-ngiang di kepala Audrina bagaikan piringan musik. Ia jelas tidak paham dengan isi kepala dokter spesialis itu. Maksudnya banyak sekali yang mau bersanding dengan laki-laki macam Rad. Tapi kenapa Rad getol sekali ingin bersama Audrina?

Audrina menghempaskan bokongnya di sofa resting setelah lelah visit pasiennya. Ia kembali mengecek ponselnya siapa tau sang engineer menghubunginya, minimal mengirim pesan. Tapi tidak ada juga.

Audrina bahkan ingat terakhir kali ia berhubungan dengan Hansel via video call adalah 2 minggu yang lalu, selebihnya Hansel hanya mengirimnya pesan, setelahnya tidak ada sama sekali. Audrina paham memang minggu sebelumnya ia juga sangat sibuk dan hampir lupa memiliki seorang Hansel.

Audrina sebenarnya ingin menghubungi duluan, tetapi ia takut akan mengganggu pekerjaan laki-laki itu. Audrina menyandarkan kepalanya pada punggung sofa. Menengadah keatas melamun melihat langit-langit ruang resting. Seketika ponselnya berbunyi, dengan cepat ia mengangkat telepon itu.

"Halo?"

"Audrina?" Audrina terdiam. Ia menjauhkan ponsel dari telinganya dan melihat kontak bernama Devanka. Mau apa laki-laki ini setelah hampir setahun tidak bersua.

"Iya, kenapa, Van?"

"Lo dimana?" tanya Devanka diseberang sana.

Audrina menguap malas.

"Di rs. Kenapa?"

"Bisa ketemu sekarang?" pinta Devanka.

"Gue masih jam kerja."

Your Bridge [Proses Remake]Where stories live. Discover now