37 - Pembuka dan Penutup Luka

363 35 0
                                    

"Mas Rad?" ulang Hansel saat ia dan Audrina berada di taman apartemen--membeli es krim dan beberapa camilan yang diminta ibu Audrina. "Sejak kapan panggilan lo ke dia berubah kayak gitu?"

Audrina mengamit lengan Hansel dan menggandengnya.

"My engineer cemburu ya? Apa mau gue panggil Mas Hansel?" ucap Audrina mengedipkan sebelah matanya. Hansel dengan tangan kanannya yang kosong meraup wajah Audrina, membuat Audrina mengaduh.

"Cepet juga ya panggilan lo ke dia berubah jadi mas terus pake aku-kamu lagi." seru Hansel terkesan protektif.

"Yaudah, mau ganti pake aku-kamu juga?" tawar Audrina sambil mengedipkan matanya.

"Gak usah,"

"Ngambek ya?"

"Nggak!"

Audrina menoel hidung Hansel.

"Yeee ngambek. Gemes deh jadi pengen cium.."

"Nana!"

"Iya, sayang?"

Hansel mendengus dan meminum minumannya.

"Eh iya, kok lo bisa sih tiba-tiba di apart gue sama ortu gue lagi." tanya Audrina.

"Emang sengaja." balas Hansel santai. "Ternyata ortu lo inget sama gue." sambung Hansel sambil meneguk lagi minuman di tangannya. Audrina memperhatikan saat pinggiran botol minuman itu menyentuh bibir Hansel, kemudian airnya sampai di tenggorokan Hansel.

"Sel gue mau dong." ucap Audrina.

"Mau apa?"

"Mau jadi botol minumnya biar kena bibir lo, hehe."

Hansel mendengus. Ada saja celah Audrina untuk menggodanya seperti itu.

"Eh, lo belum jelasin sejak kapan bales perasaan gue!" pinta Audrina. Hansel yang sudah melupakan itu jadi teringat.

Hansel terdiam dahulu, mencoba menyusun kata-kata yang tepat.

"Sebelumnya gue pernah mimpi lo dicium Devanka di apart lo." mendengar opening seperti itu membuat mata Audrina membulat seketika. "Seharian itu gue jadi gelisah banget. Makanya pas lo olahraga sama dia, gue marah gak jelas itu. Terus pas liat lo ke kantor dia sampe kita makan di resto itu, gue dongkol banget. Awalnya gue gak sadar, Na. Tapi Itta bikin gue makin sadar."

"Itta pernah ada hubungan apa sama lo?"

"Dulu gue pernah dijodohin sama dia. Akhir SMA, awal kuliah. Tapi gak jadi soalnya dia nolak perjodohan itu gitu aja."

"Alasannya?" tanya Audrina.

"Dia mau jodohnya juga dokter. Kemakan omongan temen-temennya. Dia gak mau sama gue yang cuma pegawai biasa ini." ungkap Hansel.

"Tunggu. Itu sebabnya dulu pas di RS lo nolak gue dengan alasan pekerjaan kita?" tebak Audrina yang dihadiahi anggukan oleh Hansel.

"Gue nolak lo berkali-kali bukan karena diri lo, Na. Gak ada yang salah dari diri lo. Tapi gue emang pengecut aja. Itta bikin gue benci banget sama profesi dokter." ungkap Hansel lagi. "Makanya gue pacaran sama Kiana. Itu juga sebenernya buat ngehindarin lo doang."

Audrina tersenyum kecut kembali mengingat masa-masa kuliahnya dan mengingat Hansel yang tiba-tiba berpacaran dengan anak hukum seperti Kiana.

"Kata lo Itta yang bikin lo sadar. Kemarin akhirnya gimana?" tanya Audrina lagi.

"Lo banyak ngebantu dia pas internship kan? Gue udah suka sama lo Na jauh pas lo tiba-tiba ngasih gue kotak isinya cincin itu, gue cuma gak yakin aja. Terus omongan Itta bikin rasa suka itu jadi cinta." ucap Hansel lagi. "Soal gue sama Itta, udah selesai Na. Bisa dibilang gue memilih lo."

Your Bridge [Proses Remake]Where stories live. Discover now