11 - Cobaan Bernama Godaan

546 49 1
                                    

Audrina tengah menyiapkan sarapan untuk dirinya sendiri sambil bergoyang-goyang mengikuti irama musik yang ia nyalakan. Setelah ia dan Hansel berpisah tadi, ia langsung memasuki apartemennya dan membersihkan diri.

Suara pintu terbuka berasal dari unit apartemen Hansel membuat sinyal Audrina menyala. Dengan buru-buru ia mencuci tangannya dan mematikan kompor miliknya. Ia membuka pintu apartemennya dan mendapati Hansel keluar membawa beberapa plastik sampah.

"Hansel!" jerit Audrina membuat Hansel langsung menoleh. "Lo udah sarapan?"

"Belum."

"Mau sarapan bareng gak? Gue masak lumayan banyak." tawar Audrina dengan binaran di matanya.

Hansel terdiam sejenak sebelum akhirnya mengangguk menyetujui.

"Silakan masuk, calon suami.." ucap Audrina mempersilakan Hansel masuk setelah laki-laki itu membuang sampah di tempat pembuangan sampah apartemen.

Hansel langsung mencium bau masakan menguap menjadi satu di oksigen unit apartemen Audrina. Kemudian ia berjalan ke balkon dan membukanya.

"Lo tuh kalo masak, balkon di buka biar baunya gak ngumpul." seru Hansel.

Audrina yang mendengar itu menjadi terperangah.

"Aye aye, My Engineer!"

Audrina kemudian sibuk menyiapkan sarapan nasi goreng simple ke atas piring. Ia sesekali melirik saat mendapati Hansel dengan santainya mengganti channel-channel televisi miliknya. Rasanya seperti simulasi menjadi suami istri.

"Ini sarapannya, sayang.." ucap Audrina sambil terkikik sendiri.

"Sayang, sayang pala lo peyang." desis Hansel sambil mengambil piring itu dan mulai menyuap nasi goreng ke mulutnya. "Enak.." komentarnya kemudian.

Audrina menjerit dalam hati. Kejadian seperti ini tidak mau ia sia-siakan. Audrina mengambil ponselnya dan mengarahkannya kepada dirinya dan Hansel. Ketika mendapatkan hasil yang bagus, ia tersenyum senang.

"Lo bisa dijerat pasal UU ITE ngefoto orang tanpa seizinnya." ucap Hansel.

"Satu doang kok!"

"Awas aja kalo tuh foto lo jadiin media buat pelet gue." seru Hansel sambil melirik tajam kearah Audrina yang masih kesambet jin senyum-senyum.

"Gak kepikiran kesitu sih, tapi ide bagus juga!" timpal Audrina.

SERAH! gumam Hansel frustasi.

Setelah sesi sarapan yang membuat Hansel hampir membenturkan kepalanya sendiri ke dinding, Audrina langsung mencuci piring-piring itu. Sedangkan Hansel seperti sudah terlalu nyaman bersandar pada sofa ruang televisi Audrina.

"Sel gue mandi dulu ya." ucap Audrina.

"Hmmm."

"Gak mau--"

"Mandi atau gue lempar sofa ini ke muka lo?!" senggak Hansel dengan kesal sebelum Audrina memberikan celetukan tidak bermoralnya.

Audrina bersungut-sungut sambil berjalan menuju kamarnya. Kemudian keluar kembali dan mendapati Hansel dengan santainya tiduran diatas sofa. Tapi Audrina menyukai itu, seperti suami yang sedang bersantai di rumah kala libur kerja.

Audrina kemudian masuk ke dalam kamar mandi. Ia sudah melepas semua pakaiannya dan hendak menyalakan shower kala matanya tiba-tiba menangkap sesuatu berwarna cokelat seperti sedang menyapanya dengan mengedipkan mata. Detik itu juga Audrina menyambar handuknya dan menjerit keluar kamar mandi.

"HANSEL!" jeritnya.

Hansel yang sedang asik menonton televisi langsung terlonjak dan refleks berdiri. Tubuhnya tiba-tiba limbung ke belakang saat Audrina menerjangnya dan memeluk tubuhnya sambil terus menjerit-jerit.

Your Bridge [Proses Remake]Where stories live. Discover now