26 - End of Thousand Feelings

491 45 0
                                    

"Nana? Lo ngapain?" tanya Hansel meminta penjelasan pemandangan di depannya.

Sebelum Audrina menjawab pertanyaan itu, Quitta dengan cepat melepas pelukannya pada Audrina dan berpaling pada Hansel. Ia mencengkram erat lengan Hansel. Matanya memaksa meminta agar Hansel memberinya waktu. Hansel menghela napas. Ia melirik kearah Audrina yang memandang juga kearahnya.

"Sa, plis," pinta Quitta. "Oke kalo kamu gamau gapapa, tapi tolong dengerin dulu penjelasanku soal yang terjadi dulu."

Hansel berdecak.

"Penjelasan apa lagi sih, Ta? Aku mau ngantor. Minggir." Hansel melepaskan tautan jemari Quitta pada lengan kemejanya dan menyingkirkan Quitta dari hadapannya. Ia berjalan menuju lift setelah mengunci unit apartemennya. Audrina yang sebenarnya tidak mengerti apa yang terjadi, mencoba membaca situasi. Dengan cepat ia menghadang Hansel, menarik lengan lelaki itu dengan kuat sampai tubuh Hansel berbalik 180 derajat.

"Kok lo gitu sih, Sel?!" seru Audrina.

Hansel menaikkan sebelah alisnya.

"Lo gausah ikut campur, jin tomang." ucapnya sambil mendorong dahi Audrina menjauh dari hadapannya. Audrina menepis tangan itu dari dahinya.

"Itta kan mau ngomong sama lo, gak sopan kalo lo maen pergi gitu aja." ucap Audrina. "Apalagi lo bikin dia nangis sampe kayak gitu." seru Audrina menoleh kearah Quitta yang masih bergeming.

"Itta? Lo kenal sama dia?" pertanyaan Hansel yang diluar topik membuat Audrina kembali menatap kearah laki-laki di depannya, kemudian ia mengangguk.

"Itta temen gue pas internship dulu." jawaban Audrina membuat Hansel paham mengapa ada adegan peluk memeluk barusan. Dan sungguh, kenapa dunia harus sesempit ini.

"Yaudah karena lo kenal, lo temenin ya, Na. Gue mau ngantor." ucap Hansel berbalik menuju lift, tetapi sekali lagi, tubuhnya dibalikkan 180 derajat oleh perempuan yang wajahnya kelihatan kesal ini.

"Ngomong 10 menit doang kan bisa!" bentak Audrina. Matanya terlihat memerah--entah karena apa.

Hansel menghela napas. Ia melirik kearah Quitta yang memandang kearahnya dengan tatapan memohon. Memuakkan.

"Ngomong disini." ucap Hansel dingin. Nada suara dingin itu bahkan belum pernah Audrina dengar sebelumnya. Membaca situasi yang menurutnya sudah tidak kondusif, Audrina berniat berbalik dan berjalan pelan menuju unit apartemennya. Tetapi sebelum niatnya itu direalisasikan, Hansel membaca gerakannya dan menghentikan gerakan itu. Matanya mengisyaratkan tetap.di.sini. Hal itu membuat Audrina refleks mengangguk dan menelan salivanya. Ia tetap bergeming disana, berdiri diantara Quitta dan Hansel yang sepertinya akan membicarakan sesuatu yang penting.

Sebelum berbicara, Quitta memandang kearah Audrina. Yang dibalas Audrina dengan anggukan kikuk.

"Aku minta maaf buat semuanya, Sa. Waktu itu aku selalu cerita ke temenku soal kamu, tapi setelah mereka tau kamu bukan dari jurusan kedokteran juga, mereka bilang aku gak laku, aku gabisa nyari cowok yang bener. Waktu itu perkataan kayak gitu bikin aku sakit hati, Sa." Quitta menghela napasnya sebelum melanjutkan bicara. "Kebodohanku juga udah ngelepas kamu kayak gitu, juga ngebatalin perjodohan kita. Ortu aku bener-bener kecewa sama aku. Aku buktiin ke mereka kalo aku bisa dapet yang lebih dari kamu. Tapi, ternyata orang itu gak seperti kamu."

Audrina yang mendengar semua itu merasa jantungnya berpacu lebih cepat. Perjodohan? Apa-apaan Hansel nahan gue disini? dia mau gue sakit hati liat adegan romantisnya sama Itta? Dan apa-apaan hubungan mereka? Batin Audrina. Pikirannya berkecamuk. Yang ada di pikiran Audrina saat ini adalah bisa jadi Quitta adalah alasan Hansel tidak bisa membalas perasaannya.

Your Bridge [Proses Remake]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon