29 - Radhian Arkatama

481 32 0
                                    

Setengah tahun sudah berlalu setelah Hansel pergi dari samping apartemennya. Audrina masih seperti biasa. Menjalani harinya seperti biasa pula. Lama kelamaan ia juga terbiasa dengan ketidakadaan Hansel baik di hati maupun di kehidupan nyatanya. Audrina lebih banyak menghabiskan waktu di rumah sakit. Akhirnya ia kebagian jaga pagi, itu membuatnya tidak hidup seperi kelelawar lagi.

Bahkan beberapa bulan ini kedekatan Audrina dengan Rad bisa dibilang meningkat pesat. Audrina sudah mulai nyaman berada disamping Rad. Sifat dewasa Rad membuat Audrina merasa aman. Itu yang sebenarnya selama ini ia cari.

Hari itu orangtua Audrina datang ke apartemennya. Mereka mengunjungi anak keduanya itu, melepas rindu setelah setahun Audrina tidak pernah pulang karena pekerjaannya yang sibuk.

Audrina bersiap untuk menjemput kedua orangtuanya di bandara. Ia mengikat rambutnya menjadi satu. Aktivitasnya terhenti saat ponselnya berdering.

Rad is calling..

"Halo, Mas?" sapa Audrina pada orang seberang sana. Jangan kaget dengan panggilan Audrina kepada Rad yang sudah berubah. Semuanya butuh waktu berbulan-bulan bahkan setengah tahun sebelum akhirnya Audrina mencoba membuka celah untuk Rad. Hanya celah kecil agar ia tidak menyakiti siapapun.

"Kamu mau jemput ortu kamu jam berapa?" tanya Rad diseberang sana.

"Sebentar lagi. Kenapa, Mas?"

"Mau kuanter? Aku mau nyapa ortumu sekalian." ungkap Rad. Audrina menimbang hal itu. Bisa dibilang bukan ide yang buruk.

"Boleh, kamu udah sarapan? Aku kebetulan buat sandwich banyak. Mau kubawain?" tawar Audrina. Jelas saja senyum Rad mengembang diseberang sana.

"Pake cinta gak?" goda Rad.

Audrina mendengus.

"Pake toge sama pete." jawab Audrina sambil mematikan teleponnya sepihak. Ia tersenyum. Rad pasti kesal setengah mati teleponnya dimatikan secara tiba-tiba seperti itu.

Setengah tahun banyak yang berubah dari Audrina. Ia bahkan memotong rambut cokelatnya menjadi sebahu. Bahkan ia sudah mendaftar disalah satu universitas ternama untuk melanjutkan studi spesialisnya. Rad selalu mendukungnya. Apapun yang Audrina lakukan, Rad tidak pernah tidak ada disana. Bahkan, pilihan spesialis apa yang akan Audrina pilih, Rad juga memberikan rekomendasi. Dengan pertimbangan yang banyak, akhirnya pilihan spesialis Audrina jatuhkan pada spesialis penyakit dalam.

Hubungan Audrina dan Rad bahkan sudah dipandang serius oleh rekan mereka di rumah sakit. Sejak ada Rad, Audrina tidak lagi memikirkan soal cinta masa lalunya. Bahkan sudah setengah tahun tidak ada juga kabar dari Hansel.

Audrina membaca pesan dari Rad bahwa laki-laki itu sudah menunggunya dibawah. Dengan segera Audrina menyambar tasnya dan menuju lift. Sesampainya di depan, mobil hitam milik Rad terlihat. Senyumnya mengembang.

"Cantik banget sih," goda Rad lagi. Audrina hanya terkekeh sambil memasang sabuk pengamannya.

"Udah siap?" tanya Rad tensenyum, menoleh kearah Audrina. Ada sesuatu yang aneh yang menerpa jantung Audrina saat Rad tersenyum.

"Jalaaan!" balas Audrina.

Beberapa menit berlalu, mereka tiba di bandara. Audrina turun dari mobil dan menyambut kedua orangtuanya serta kakak tertuanya. Rad setelah memarkirkan mobilnya, berjalan dengan casual menuju reuni keluarga itu.

"Mah, pah kenalin ini Mas Radhian." ucap Audrina memperkenalkan Rad pada kedua orangtuanya.

"Wah, ganteng. Tinggi lagi." puji ibu Audrina. Rad tersenyum malu.

Your Bridge [Proses Remake]Where stories live. Discover now