BAB 31 Kenangan Manis di Pulau Jeju

60 24 2
                                    

Jangan lupa untuk vote dan comment ya^□^

"Karena aku sudah mulai menyukai gadis itu." Jung Soo tersentak mendengar penyataan Tae Hwan barusan, mereka saling menatap tajam.

"Kalau begitu, kita bersaing saja secara sehat," balas Jung Soo dengan tatapan serius.

"Tapi aku tidak akan membiarkanmu menyakitinya seperti apa yang telah kau lakukan pada Hyun Ji." Jung Soo tersenyum sinis setelah mendengar perkataan Tae Hwan. "Apa kau masih salah paham padaku? Aku tidak mau mengungkit masalah itu lagi. Kejadian masa lalu tidak akan bisa diperbaiki lagi."

"Aku tidak ingin kejadian dulu terulang lagi. Karena keduanya adalah orang yang sangat berharga bagiku." Tae Hwan berjalan sambil menabrak bahu Jung Soo, dan berlalu pergi.

Hari sudah malam, Yena tidak ikut makan malam dan memutuskan untuk mencari udara segar di pinggir pantai. Ia duduk termenung sambil memandangi ombak yang tenang. Kemudian datang sosok seseorang yang duduk disebelahnya.

"Kenapa kau tidak ikut makan malam, malah duduk sendirian di sini?" Tanya Jung Soo.

"Aku hanya ingin sendiri saja," jawab Yena tanpa menoleh ke arah Jung Soo. Lalu ia mencoba bertanya tentang Ye Seul. "Bagaimana keadaan Ye Seul?"

"Dia baik-baik saja."

"Syukurlah."

Keadaan menjadi hening, dari tadi Yena hanya terdiam dan hanya memandangi lautan tanpa menoleh sedikitpun ke arah Jung Soo.

"Hyun Ji-ya." Jung Soo menyentuh pipi Yena dengan kedua tangannya lalu menghadapkan wajah Yena kehadapannya. Lalu Jung Soo menatap manik mata Yena sangat dalam dan cukup lama. Yena hanya terdiam dan bingung dengan sikap Jung Soo ini. Kemudian Jung Soo mencium pipinya sekilas. Hal ini membuat Yena terkejut bukan main.

"Mianhae," kata Jung Soo mengalihkan pandangannya dari Yena. Wajah Yena berubah menjadi memerah, ia tidak mengerti dengan apa yang telah dia lakukan barusan.

Yena masih saja memandangi lautan, namun kali ini dari jendela kamar hotelnya. Ia teringat kejadian yang baru saja terjadi saat Jung Soo menciumnya, ia memegangi pipinya lalu wajahnya memerah dan dia jadi senyum-senyum sendiri.

"Aaaa. Apa ini mimpi?" Yena teriak kegirangan, ia masih saja terkejut dan seperti tidak percaya dengan apa yang terjadi. "Aku bisa gila karena Jung Soo. Dia benar-benar membuat jantungku berdebar."

♪♪♪♪

Keesokan harinya, mereka semua bersiap-siap untuk kembali ke Seoul. Setelah mengemasi barang-barang, mereka segera keluar dari hotel dan menuju bandara. Saat di dalam pesawat Jung Soo menawariku untuk duduk disebelahnya, tapi Yena merasa canggung jika dekat dengan Jung Soo saat ini. Kemudian ada tangan seseorang yang menariknya dan membuatnya duduk disebelahnya.

Yena akhirnya duduk disebelah Tae Hwan, ia hanya menatap Jung Soo sekilas lalu mengalihkan pandangannya ke depan.

Saat hendak turun dari pesawat terlihat Ye Seul kesulitan berjalan, managernya repot membawa barang-barang sehingga Jung Soo menghampiri Ye Seul dan memapahnya turun dari pesawat. Yena terlihat bingung dengan sikap Jung Soo, dia sangat perhatian dengan Ye Seul tapi dia juga baik terhadap dirinya.

Apakah memang Jung Soo adalah orang yang baik kepada siapa saja? Namun kenapa dirinya merasa sedih saat Jung Soo dekat dengan Ye Seul?

♪♪♪♪

Setelah sampai di rumah, Yena langsung mencari Ae Ri karena ia merasa sangat menrindukannya, walaupun hanya ditinggal beberapa hari saja.

"Eomma," panggil Yena sambil memeluk Ae Ri. "Bogoshipoyo eomma (aku merindukanmu ibu)," kata Yena sambil bertingkah manja.

"Kau ini, seperti tidak bertemu eomma satu tahun saja." Ae Ri mengelus-elus rambut Yena.

"Tapi aku memang merindukan eomma, aku tidak bisa hidup tanpa eomma satu hari saja." Perkataan Yena barusan membuat Ae Ri tersadar. Yena sudah dianggap sebagai anaknya, 'tapi bagaimana jika ingatan gadis ini kembali? Apa dia masih mau tinggal di sini? Aku tidak ingin kehilangan dia, aku ingin dia selamannya disiku.'

"Oleh karena itu, jangan pernah tinggalkan eomma ya."

"Itu tidak akan terjadi, aku akan terus berada disisi eomma. Hyun Ji sayang eomma." Yena kembali memeluk Ae Ri dengan erat. 'Kau adalah gadis yang baik dan ceria, aku bahkan tidak pernah merasakan kehangatan seperti ini dengan Hyun Ji, anak kandungku sendiri.' Gumam Ae Ri.

"Oh iya eomma, aku membawakan oleh-oleh untuk eomma. Sebentar ya, aku ambilkan dulu." Yena pun pergi untuk mengambil oleh-oleh. Ae Ri hanya tersenyum melihat gadis yang ceria itu.

♪♪♪♪

Yena menjatuhkan dirinya di ranjang, setelah pulang dari pulau Jeju dia merasa sangat lelah. Dia mencoba untuk memejamkan matanya, namun yang ada hanya bayangan Jung Soo. Dia terus saja memikirkan kejadian saat Jung Soo menciumnya, teringat kejadian itu dia jadi malu sendiri. Namun dia jadi terpikirkan sesuatu.

"Jung Soo melakukan hal itu padaku, namun kenapa dia tidak menyatakan perasaanku padaku ya? Sebenarnya dia menyukaiku tidak sih. Ah, memikirkan itu bisa membuatku frustasi."

Tanpa disadari Yena telah memejamkan matanya dan akhirnya tertidur.

"Jung Soo oppa," panggil Yena dengan manis.

"Ada apa Hyun Ji?" tanya Jung Soo singkat.

"Ada yang ingin aku katakan padamu."

"Apa?"

"Sebenarnya." Yena menghentikan kalimatnya. "Aku sangat menyukaimu. Apakah kau juga menyukaiku?"

"Mianhae, tapi itu tidak seperti apa yang kau pikirkan."

"Maksudnya?" tanya Yena yang tidak mengerti dengan perkataan Jung Soo.

"Aku hanya menganggapmu sebagai sahabatku, tidak lebih dari itu. Dan aku hanya menyukai Ye Seul." Yena tersentak mendengar perkataan Jung Soo.

Yena membuka matanya, mimpi barusan membuatnya kaget saja. Namun, bagaimana jika hal itu benar-benar terjadi? Yena mengacak-acak rambutnya merasa frustasi. Tiba-tiba ponsel Yena bergetar singkat menandakan ada pesan yang masuk, ia pun langsung membuka pesan itu.

Kim Tae Hwan : Hyun Ji, istirahatlah jika kau lelah. Oppa belum bisa pulang ke rumah karena masih ada urusan.

Kim Hyun Ji (Han Yena) : Iya oppa, barusan aku juga sudah tidur. Oppa yang seharusnya banyak istirahat dan jangan terlalu memaksakan diri. Oppa harus memperhatikan kesehatan oppa.

Kim Tae Hwan : Iya, oppa akan banyak istirahat. Kau tidak usah khawatir.

Yena meletakkan kembali ponselnya, belum ada satu menit sudah ada panggilan masuk, dan tertera tulisan Jung Soo di layar ponselnya. Ia merasa gugup saat hendak mengangkat telepon itu.

"Ada apa Jung Soo-ssi?" tanya Yena dengan lembut.

"Kau sedang apa?" Jung Soo malah balik bertanya.

"Aku baru saja bangun tidur, hehe."

"Apa aku boleh video call?"

"Tidak," jawab Yena cepat dan cukup keras.

"Kenapa?"

"Aku kan baru saja bangun tidur. Mukaku terlihat jelek," jawab Yena jujur.

"Tidak masalah, kau itu tetap terlihat cantik setiap saat." Yena merasa tersanjung dengan perkataan Jung Soo. Bisa-bisanya dia membuat hatinya melambung.

"Tidak, tetap tidak boleh. Aku malu." Jung Soo hanya terkekeh.

"Ah, Hyun Ji-ya. Manager memanggilku, jadi aku akan menutup teleponnya."

"Iya, tidak apa-apa." Yena kembali meletakkan ponselnya, lalu membaringkan tubuhnya di kasur. Ia menatap langit-langit rumah sambil senyum-senyum sendiri.

Haii, Selamat Pagi. Bagaimana dengan ceritanya? Semoga kalian suka jangan lupa untuk vote dan comment ya^^

Sampai jumpa hari Senin~

Sing for You [Hiatus]Where stories live. Discover now