BAB 25 Gadis Anggun

70 30 5
                                    

Harap follow sebelum membaca. Jangan lupa untuk vote dan comment ya^□^

Yena mengamati pita berwarna pink, yang merupakan pemberian dari Jung Soo. Yena senyum-senyum sendiri mengingat kejadian tadi.

"Apa kau merasa senang?" tanya Tae Hwan yang sedang bersandar di depan pintu kamar.

"Oppa. Kenapa oppa masih di sini? Kok belum balik ke dorm?" Yena malah balik bertanya dan mengganti topik pembicaraan.

"Apa kau mencoba untuk mengusirku?"

"Tidak. Bukan begitu, kau kan sudah terlalu sering pulang, apa tidak dimarahi Manager Ahn?"

"Alasan saja, habis ini aku akan kembali ke dorm kok, kau tenang saja." Tae Hwan pergi meninggalkan Yena dengat sedikit kesal.

“Apa dia jadi kesal padaku? Biarin aja deh, nanti juga biasa lagi,” kata Yena kepada dirinya sendiri.


♪♪♪♪


Hari ini Jung Soo sudah berpenampilan rapi sepertinya hendak ke suatu tempat. Setelah selesai rekaman, Jung Soo bergegas meninggalkan agensi. Namun, dia berpapasan dengan Tae Hwan.

"Mau kemana kau?" tanya Tae Hwan ketus.

"Bukan urusanmu," jawab Jung Soo tak kalah ketus.

"Apa kau mau menemui gadis itu lagi?" Jung Soo hanya terdiam mendengar pertanyaan Tae Hwan. "Tolong jangan temui dia lagi." Perkataan Tae Hwan membuat Jung Soo menatap Tae Hwan tajam.

"Kenapa?" tanya Jung Soo bingung mendengar pernyataan dari Tae Hwan barusan.

"Kau pernah menyakiti perasaan Hyun Ji, aku tidak mau kau menyakiti perasaanya juga."

"Hei, apakah aku seburuk itu di matamu? Asalkan kau tahu ya, aku tidak pernah menyakiti persaan Hyun Ji, dan aku juga tidak mungkin menyakiti perasaan gadis itu, karena aku menyukainya." Tae Hwan mengepalkan tanganya dengan geram mendengar perkataan Jung Soo barusan.

"Kau, jangan menyukainya."

"Kenapa kau melarangku untuk tidak menyukainya? Kau ini egois sekali ya, memangnya kau ini siapanya? Walaupun sekarang kau berpura-pura menjadi kakaknya, tapi kenyataanya kau bukan siapa-siapanya. Jadi kau tidak punya hak untuk melarangku." Tae Hwan hanya terdiam, memang benar dia tidak ada hubunganya dengan gadis itu, karena dia bukanlah Hyun Ji. Jung Soo berbalik dan berjalan meninggalkan Tae Hwan.

Ketika menuju pintu keluar Jung Soo bertemu dengan Ye Seul. "Jung Soo-ya," panggil Ye Seul sambil berlari menghampiri Jung Soo.

"Eh, Ye Seul. Ada apa?"

"Aku ingin memberitahumu, lagu kita masuk nominasi music award."

"Jinjja?" Jung Soo merasa senang mendengar berita itu, Ye Seul juga merasa senang.

"Kita juga akan melakukan duet, di acara tersebut."

"Baiklah, aku akan mempersiapkan diri. Kita harus tampil memukau."

"Aku juga akan mempersiapkan diri. Ngomong-ngomong, kamu mau ke mana?"

"Aku mau menemui seseorang."

Yena sudah berada diseberang jalan, dia melambai-lambaikan tangannya. Dari kejauhan Yena melihat seorang perempuan di samping Jung Soo, tapi dia tidak bisa melihatnya dengan jelas siapa perempuan itu, tapi perempuan itu terlihat sangat anggun. Yena merasa sedih saat melihat Jung Soo sedang dengan seorang gadis.

Disatu sisi Ye Seul juga bertanya-tanya siapa gadis itu? Dan apa hubungan gadis itu dengan Jung Soo. "Jung Soo, siapa gadis itu?"

"Gadis itu adalah Hyun Ji."

"Apa? Bukannya Hyun Ji sudah meninggal? Apakah namanya memang sama."

"Ceritanya panjang, aku akan menjelaskan semua padamu nanti. Tapi tolong saat ini kau anggap gadis itu sebagai Hyun Ji adiknya Tae Hwan, kau mengerti?" Ye Seul hanya mengangguk mendengar penjelasan dari Jung Soo barusan, sebenarnya dia belum mengerti dengan situasi ini, tapi dia menuruti permintaan Jung Soo.

Yena menyeberang jalan raya ke arah Jung Soo. Dia baru saja sadar bahwa gadis yang ada di sebelah Jung Soo itu ternyata Ye Seul.
"Ye Seul-ssi," panggil Yena.

"Oh, ternyata kau."

"Kalian sudah pernah bertemu?" tanya Jung Soo.

"Dia pernah menyelamatkanku dari penjambret."

"Wah, benarkah begitu?" tanya Jung Soo takjub, Yena hanya mengangguk malu.

"Aku baru tahu dari Jung Soo kalau kau adalah Hyun Ji adiknya Tae Hwan."

"Ternyata aku memang baru bertemu denganmu ya. Aku rasa aku pernah bertemu denganmu sebelum aku amnesia."

"Amnesia?" Ye Seul tersentak ketika mendengar kata amnesia, dan sepertinya dia mulai memahami keadaan ini.

"Aku mengalami kecelakaan dua bulan lalu, dan membuatku mengalami amnesia." Ye Seul merasa sedih mendengar penjelasan dari Yena.

"Bagaimana kalau sekarang kita mengobrol? aku ingin mengenalmu lebih dekat," tawar Ye Seul.

"Baiklah."


♪♪♪♪


Ye Seul membawa Jung Soo dan Yena ke apartemennya yang mewah. Yena terpukau ketika memasuki apartemen tersebut, dia juga tidak menyangka bisa datang kesini.

"Kenapa kau membawa kami kesini?" tanya Jung Soo yang sedari tadi diam.

"Kita bisa lebih leluasa jika mengobrol disini daripada di tempat umum dan menyembunyikan wajah kita."

"Kalau begitu apa yang akan kita lakukan disini?" tanya Yena.

"Aku akan membuat makanan untuk kalian, kalian tunggu saja disini," jawab Ye Seul sembari berjalan kearah dapur.

"Aku akan membantumu," tawar Yena.

"Baiklah."

Hampir satu jam memasak akhirnya Yena dan Ye Seul menghidangkan makanan yang beraneka ragam, semua makanan ini sepertinya terlalu banyak untuk mereka bertiga.

"Apakah semua makanan ini tidak terlalu banyak?" tanya Jung Soo yang merasa kenyang walaupun baru melihat makananya saja.

"Tidak apa, makananlah," perintah Ye Seul. Yena mulai memasukkan makanan kedalam mulutnya, namun baru saja makan sesuap ponselnya bergetar panjang menandakan ada yang telpon.

"Yeoboseyo, oppa."

"Kau dimana?" Tanya Tae Hwan yang ada diseberang sana. Ye Seul yang sedikit mendengar suara Tae Hwan dari dalam telepon merebut ponsel Yena.

"Hyun Ji ada di apartemenku, Jung Soo juga ada disini. Kau datanglah juga kesini, kami juga punya banyak makanan. Aku tunggu ya." Ye Seul langsung mengakhiri panggilan telponnya.

Beberapa menit kemudian terdengar suara bel pintu. Ye Seul pun segera membukakan pintu, Tae Hwan ternyata datang bersama Dae Ho dan Ji Hoon.

"Kalian berdua, teryata ikut juga?" tanya Ye Seul kepada Ji Hoon dan Dae Ho.

"Kata Tae Hwan disini ada pesta," jawab Dae Ho jujur. Tae Hwan mencubit lengan Dae Ho dan membuatnya mengaduh kesakitan.

"Bukan pesta, hanya makan-makan biasa. Kalau begitu ayo masuk."

Dae Ho yang melihat berbagai macam makanan langsung menyerbu makanan yang ada di atas meja. Ketika hendak memakan daging sapi, Ji Hoon langsung menyingkirkan sepiring daging dari hadapan Dae Ho.

"Hei, apa yang kau lakukan? Berikan dagingnya."

"Kata Manager Ahn kau harus diet, saat ini kau agak gemukan. Jadi kau makan ini saja." Ji Hoon memberikan sepiring kimchi kepada Dae Ho.

"Hanya kimchi?" Ji Hoon hanya mengangguk memjawab pertanyaan dari Dae Ho. Terpaksa Dae Ho memakan kimchi tersebut dengan kesal.

"Sekarang kita kan sedang berkumpul, bagaimana kalau kita membuat permainan?" tanya Ye Seul antusias.

"Permainan apa?" tanya Dae Ho yang sambil mengunyah kimchinya.

"Truth or dare."

Haii? Selamat pagi. Jangan lupa untuk vote ya^^

Kunjungi Ig : stellaluna_novel untuk melihat karakter dari novel Sing for You.

See you~

Sing for You [Hiatus]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon