BAB 5 Masalah Selalu Datang Menghantuiku

130 87 10
                                    

Keesokan harinya. Yena berangkat sekolah lebih pagi dari biasanya, tetapi sudah banyak siswa yang berdatangan. Tak lama kemudian terdengar suara tak asing yang memanggilnya.

"Yena, annyeong." Sapa Choon Hee seraya melambaikan tangan ke arah Yena.

"Annyeong." Yena menoleh lalu membalas sapaan Choon Hee.

"Bagaimana masalahmu dengan ibumu? Apa kau baik-baik saja?" Tanya Yena.

"Tenang saja. Ibuku tidak akan memaksaku belajar lagi. Dan akhirnya aku bisa mengejar impianku menjadi idol. Hahaha." Jawab Choon Hee dengan sangat gembira.

"Syukurlah." Balas Yena singkat.

Mereka berjalan beriringan menuju kelasnya. Keduanya dikejutkan ketika sebuah mobil mewah mengklakson tepat kearah mereka.

TIINN!!

Lebih mengejutkan lagi ketika mobil tersebut melewati mereka, Yena melihat Kyung Mi berada di dalam mobil tersebut.

"Itu Kyung Mi kan? Mengapa ia membawa orang tuanya kesini?" Tanya Choon Hee bingung. Yena hanya membatin. Kenapa firasatku jadi tidak enak ya?

Sesampainya di ruang kelas, suasana menjadi ribut. Yena dan Choon Hee dibuat bingung. Beberapa dari mereka menoleh ke arah Yena dan berbisik membicarakannya. Kemudian salah satu dari temannya mendekati Yena.

"YENA! Michyeosseo? (Apa kau sudah gila?) Kenapa kau cari masalah dengan Kyung Mi? Kau tahu kan, dia itu siapa?" Kata salah satu teman sambil menunjukkan gambar yang terlihat di handphonenya.

Berita Sekolah
HEBOH! Salah seorang siswi bernama Han Yena selama ini telah membully Lee Kyung Mi yang tidak bersalah apa-apa.


Choon Hee mendengar itu langsung merebut handphone yang dipegang temannya itu. "Yena, apa maksud semua ini? Pasti ada yang menjebakmu kan? Kamu tidak mungkin melakukan ini." Yena hanya terdiam. Tiba-tiba Kyung Mi masuk ke kelas dengan senyuman sinisnya ke arah Yena.

Yena mendatangi Kyung Mi. "YAA! Kyung Mi apa maksud semua ini? Pasti kamu kan yang menyebar rumor ini." Kata Yena dengan emosi.

"Salah sendiri kau ikut campur urusanku, kau tahu akibatnya kan. Jika kau berani melawanku, aku akan membuatmu dalam masalah." Kyung Mi berbisik ke arah Yena. Yena mengepalkan tangannya emosi, namun dia bisa menahannya.

Tidak lama kemudian ketua kelas masuk ke dalam kelas dengan terengah-engah. "Yena, Kyung Mi. Kalian dipanggil Kang Seonsaeng-nim." Semuanya heboh membicarakan mereka berdua. "Pasti terkait masalah ini." Bisik beberapa teman sekelasnya.

Yena melirik tajam ke arah Kyung Mi sebelum berlalu meninggalkan ruang kelas. Kyung Mi tersenyum menyebalkan seperti biasanya itu.

Keduanya masuk ke dalam ruangan. Di dalam ruangan tersebut sudah ada Lim Kyojang-nim (Kepala Sekolah Lim), Kang Seonsaeng-nim, dan ibunya Kyung Mi. Baru saja Yena duduk di tempatnya ibu Kyung Mi langsung berdiri dan menyolot.

"Berdasarkan bukti yang kita tahu saat ini, sudah jelas Yena telah membully anak saya yang tidak bersalah ini, kita langsung keluarkan saja dia dari sekolah." Katanya penuh emosi.

"Tenang dulu Kyung Mi eomma, kita bicara baik-baik." Kang Seonsaeng-nim menenangkan ibu Kyung Mi.

"Tapi ini sudah jelas kan, sudah ada buktinya disini." Kata ibu Kyung Mi dengan ngotot.

"Tapi saya keberatan." Semua menoleh kearah Yena.

"Apa kamu bilang?" Ibu Kyung Mi kaget.

"Saya menegaskan bahwa saya tidak pernah membully Kyung Mi, bahkan sebaliknya Kyung Mi yang membully teman saya yang bernama Eun Jung." Tegas Yena.

"Yena apa-apaan kamu, kenapa kamu menuduhku?" Kyung Mi membela diri.

"Itu kenyataannya kan? Kamu membuat rumor seolah-olah aku yang bersalah, padahal kamu sendiri yang melakukan itu." Yena juga ikut membela diri. "Apa kamu tidak malu pada dirimu sendiri. Dasar pengecut!"

"KAMU!! Beraninya menghina anak saya." Balas Ibu Kyung Mi dengan penuh amarah.

"SUDAH CUKUP." Lim Kyojang-nim menggebrak meja dengan keras membuat semuanya terdiam.

"Nyonya, sebaiknya urus saja putrimu yang manja itu daripada mengurus saya." Yena berdiri seraya membungkukkan badan lalu pergi meninggalkan ruangan. "Kalau begitu saya permisi dulu."

Ibu Kyung Mi sudah marah luar biasa. "Dasar anak tidak tahu sopan santun!" Yena tidak memedulikannya dan berlalu pergi

♪♪♪♪

Saat jam istirahat tiba, banyak murid yang sudah memadati papan pengumuman. Yena dan Choon Hee yang baru saja keluar dari kelasnya penasaran dengan apa yang ada di papan pengumuman. Yena dan Choon Hee menerobos kerumunan siswa sampai di barisan paling depan.

PENGUMUMAN
Akan diadakan rapat kedisiplinan siswa atas nama Han Yena kelas 2-1.
 

"Aah Kyung Mi memang benar-benar menyebalkan, aku pasti akan memberinya pelajaran." Choon Hee emosi sendiri. Ketika Choon Hee menoleh ke sebelahnya, tapi Yena sudah tidak ada di tempatnya.

"Yena, Yena." Panggil Choon Hee celingukan mencari Yena. "Kebiasaan deh anak itu. Pasti aku ditinggal."

Yena duduk di bangkunya. Choon Hee yang baru saja datang langsung berteriak. "YENA, kenapa kau tinggalkan aku si!?"

"Sorry." Jawab Yena dengan malas. "Choon Hee, apa hari ini Eun Jung tidak masuk sekolah? Daritadi aku belum melihatnya."

"Kenapa kau mencarinya? Dia kan temannya Kyung Mi."

"Tidak, dia bukan temannya Kyung Mi."

"Apa maksudmu? Sudah jelas kan dia selalu bersama Kyung Mi." Yena tidak menjawab pertanyaan Choon Hee.

"Aku harus bicara dengannya."

♪♪♪♪

Malam ini Yena memutuskan untuk tidak berangkat bekerja. Dan malam ini ia hanya menghabiskan waktunya untuk melamun. Seperti biasanya Yena memandangi lampu kota yang indah dari teras atap rumahnya.
"Apakah hidupku sesulit ini? Kenapa terus saja ada masalah yang datang menimpaku. Seandainya saja eomma disini, mungkin aku akan lebih tenang." Kata Yena kepada dirinya sendiri sambil menangis deras. "Tapi aku tidak boleh menyerah begitu saja, aku harus kuat."

Yena mengambil handphonenya dari saku lalu menghubungi seseorang. "Choon Hee-ya, apa kau tahu dimana Eun Jung tinggal?" Tanya Yena dengan serius. Setelah mendapat informasi dari Choon Hee, Yena langsung bergegas menuju rumah Eun Jung.

Akhirnya Yena sampai di rumah Eun Jung. Yena mengetuk pintu rumah tersebut. Eun Jung muncul dari balik pintu, kemudian seketika ia menutup pintunya kembali setelah melihat Yena datang ke rumahnya.

"Eun Jung-ah, aku mau bicara denganmu tolong keluarlah." Eun Jung tidak bergeming di tempatnya.

"Jebal (Kumohon) Eun Jung-ah." Eun Jung tetap tidak mau membukakan pintunya, tapi dia masih berdiri di belakang pintu sambil terisak.

"Aku tahu, pasti Kyung Mi sudah mengancammu kan?"

"Ini tidak ada hubungannya dengan Kyung Mi, hanya saja aku tidak mau terlibat urusanmu." Balas Eun Jung berbohong.

"Tolong bantu aku kali ini saja, Jebal." Yena terlihat memohon dengan berlutut di depan pintu sambil menangis.

"Aku mohon, Eun Jung-ah. Aku tidak akan pergi dari sini sampai kau mau membukakan pintu." Eun Jung bingung, apa yang harus ia lakukan? Karena Yena lah yang telah menyelamatkannya. Tapi dia takut Kyung Mi akan berbuat lebih buruk kepadanya.

Cukup lama mereka terdiam, dan hanya terdengar isak tangis Yena. Dan akhirnya Eun Jung memutuskan untuk membuka pintu.

"Baiklah, aku akan membantumu." Yena mengangkat kepala dan tersenyum lega.

"Gomawo Eun Jung-ah."

Kunjungi Ig : stellaluna_novel untuk mengenal kami lebih dekat ya.

Jangan lupa vote dan comment cerita ini ya biar penulis tambah semangat nulisnya. Dan juga follow akun wattpad kami.

Sampai jumpa hari Rabu~

Sing for You [Hiatus]Where stories live. Discover now