BAB 51 Memories

44 15 0
                                    

Han Wool duduk termenung di kamarnya. Namun, pandangannya teralihkan saat melihat foto yang tergeletak di meja. Fotonya bersama Tae Hwan saat dia waktu SMA. Di foto tersebut keduanya terlihat ceria dan sangat akrab. Melihat foto tersebut Han Wool jadi teringat waktu dia di sekolah seni.

Flashback on..

Waktu di SMA, Tae Hwan adalah murid yang populer. Setiap kali dia masuk sekolah, dia dan kedua kawannya langsung di sambut oleh teman-temannya apalagi yang perempuan. Mereka semua sangat heboh ketika Tae Hwan dan kedua temannya melewati mereka.

"Tae Hwan, tampan sekali," teriak salah seorang gadis.

"Tae Hwan tolong lihat aku, saranghae Tae Hwan-ah," teriak gadis lainnya.

Han Wool yang melihat dari kejauhan terlihat heran, karena ada pria yang dikerumuni banyak penggemar. Han Wool adalah murid pindahan, dan hari ini adalah hari pertamanya masuk ke sekolah ini.

"Ya! Jae Kwon. Dia itu siapa? Kenapa banyak sekali yang mengerumuninya?" tanya Han Wool pada Jae Kwon yang merupakan teman satu sekolahnya dulu.

"Dia itu Kim Tae Hwan, murid paling populer di sekolah ini. Dia sangat tampan sehingga banyak gadis-gadis yang mengejarnya. Suaranya juga bagus, karena itu dia juga dipuji oleh semua guru."

"Wow, dia udah seperti idol ya."

"Han Wool-ah, kalau kau juga ingin menjadi populer, kau harus dekat dengan Tae Hwan." Han Wool hanya terdiam dan berpikir sejenak.

'Mungkin, Jae Kwon benar. Jika aku dekat dengannya, aku juga akan ikutan populer.'

Wali kelas membawa Han Wool masuk ke dalam kelas, semua murid melihat ke arah Han Wool.

"Selamat pagi anak-anak. Kita ada teman baru," kata wali kelas. "Tolong perkenalkan dirimu."

"Anyeonghaseyo, namaku adalah Lee Han Wool. Salam kenal." Teman-teman langsung bersorak heboh.

"Han Wool-ah, sekarang kau duduk di belakang Tae Hwan," perintah wali kelas. Han Wool pun segera duduk di kursinya.

Tae Hwan membalikkan tubuhnya menghadap Han Wool. Lalu ia mengulurkan tangannya. "Aku Kim Tae Hwan, salam kenal." Han Wool pun menerima jabatan tanganya. "Oh, iya aku juga ketua kelas. Jadi jika kau perlu sesuatu? Kau bisa bertanya padaku."

"Terima kasih," jawab Han Wool. Ia kira Tae Hwan adalah orang yang sombong, namun ternyata dia orang yang supel. Dengan begini mungkin Tae Hwan mau berteman dengan Han Wool.

Waktu jam istirahat, Han Wool mendengar suara musik yang terdengar samar-samar. Ia pun mengikuti sumber suara tersebut, hingga dia sampai di depan sebuah ruangan di mana musik itu dimainkan. Han Wool mengintip dari balik pintu, dan ia melihat Tae Hwan dan teman Tae Hwan sedang menyanyi yang diiringi alat musik. Hingga tiba-tiba Tae Hwan berhenti bernyanyi.

"Kau, yang diluar. Masuklah." Tae Hwan menyadari keberadaan Han Wool yang sedang mengintip, dengan langkah yang agak ragu, Han Wool masuk ke ruangan itu.

"Han Wool-ah, apa kau bisa bermain gitar?" tanya Tae Hwan tiba-tiba.

"Aku bisa, tapi untuk apa?"

"Kalau begitu bergabunglah dengan band kami, tadi kami baru saja kehilangan salah satu anggota. Jadi butuh anggota baru."

"Lalu kau mau aku masuk di band kalian?"

"Iya, jika kau mau, kau akan menjadi gitaris sekaligus vokal kedua. Bagaimana kau mau?" tawar Tae Hwan. Han Wool berpikir sejenak, 'Apakah ini adalah kesempatan bagus untukku, agar bisa menjadi teman dekat Tae Hwan?' batin Han Wool. Han Wool pun akhirnya mengangguk dan menyetujui tawaran Tae Hwan.

Waktu berlalu begitu cepat, Han Wool sudah semakin akrab dengan Tae Hwan. Mereka banyak menghabiskan waktu bersama, entah itu di sekolah ataupun di luar sekolah. Dan benar saja, saat Han Wool dekat dengan Tae Hwan ia juga ikutan populer. Saat masuk sekolah Han Wool berjalan di samping Tae Hwan, dan seperti biasanya banyak cewek-cewek yang menyambut geng Tae Hwan dengan heboh.

"Mereka tampan sekali," teriak cewek-cewek dengan heboh.

Tae Hwan dan gengnya masuk ke dalam ruang latihan mereka. Salah satu ruangan yang tidak terpakai di sekolah mereka, kini menjadi markas mereka.

Ketika mereka baru saja masuk ke ruangan, ada dua orang gadis yang mengetuk pintu lalu berjalan masuk.

"Tae Hwan-ah, aku membawakan makanan untukmu," kata seorang gadis dengan nada lembut sambil menyodorkan sebuah kotak berisi makanan.

"Terima kasih ya." Tae Hwan pun menerima kotak makanan tersebut sambil tersenyum. Gadis itu juga merasa tersipu dan sangat senang karena Tae Hwan mau menerima pemberianya.

"Han Wool, ini untukmu." Gadis yang satunya memberikan kotak makan kepada Han Wool.

"Hah? Untukku?" Han Wool merasa tidak percaya. Dan gadis itu hanya mengangguk.

"Terima kasih ya," kata Han Wool.

"Lalu untukku mana?" tanya Woon Shik. Drummer dari band tersebut. Kedua gadis itu saling memandang.

"Maaf, kami hanya.."

"Sudahlah, kalau kalian memang tidak memberikan makanan untukku. Nanti juga ada yang ngasih kok." Lalu kedua gadis itu pun pergi meninggalkan ruangan itu.

"Aku belum pernah menerima makanan dari perempuan sebelumnya," kata Han Wool sambil memakan makanan itu.

"Berarti sudah mulai ada yang naksir sama kamu," kata Tae Hwan.

"Kau sendiri, banyak yang suka sama kamu kan?"

"Ya jelas, aku kan Kim Tae Hwan. Pria tampan dan penuh talenta," kata Tae Hwan dengan nada bercanda.

"Iya deh, iya," kata Han Wool lalu mereka pun tertawa.

Sudah waktunya memulai pembelajaran dan para siswa masuk ke dalam kelas mereka. Seorang guru vokal pun masuk ke dalam kelas.

"Anak-anak, sebentar lagi kalian akan ada UAS (ulangan akhir semester), jadi ujian kali ini kita akan tampil berkelompok. Kalian akan menampilkan musik kalian. Akan ada beberapa orang dari agensi ternama yang akan datang untuk menyaksikan. Oleh karena itu, kalian harus menyiapkan diri kalian dengan baik dan tampil memukau di hadapan semua orang. Siapa tahu ada agensi yang tertarik dengan bakat kalian."

"Wow, Daebak." Para murid pun sangat bahagia mendengar berita tersebut. Begitu juga dengan Tae Hwan dan gengnya yang saling melempar senyum, karena mereka sudah membentuk kelompoknya dan sudah mulai mempersiapkan pertunjukan itu.

Saat Jam istirahat. Tae Hwan, Han Wool dan Woon Shik kembali berkumpul di markas mereka.

"Ya, kita harus bisa tampil bagus di acara itu. Aku ingin kita semua bisa debut bersama," kata Tae Hwan antusias.

"Tae Hwan-ah, apa kau memang menginginkan kita untuk debut bersama? Bagaimana jika hanya salah satu dari kita yang akan debut?" tanya Han Wool.

"Usahakan kita harus bisa debut bersama. Mengerti?"

"Baiklah, Ayo kita latihan. Kita harus benar-benar tampil memukau," kata Woon Shik. Semuanya pun menyetujui dan mulai berlatih.

Annyeong!! Jangan lupa untuk vote dan comment ceritanya ya...kunjungi Instagram Stellaluna_novel untuk mengenal kami lebih dekat.

Sampai jumpa minggu depan~

Sing for You [Hiatus]Where stories live. Discover now