BAB 41 Kembali Sebagai Yena

49 17 0
                                    

Tae Hwan kembali ke rumahnya dengan lesu, ia tidak dapat menemukan Yena di mana pun dan sepertinya ia sudah kembali ke rumah asalnya. Tapi ia yakin bahwa Yena tidak kembali ke Daegu, dan dia masih berada di Seoul.

Saat masuk ke dalam rumahnya, ia melihat Ae Ri yang berada di ruang tamu. Ibunya itu berjalan mondar-mandir dan terlihat gelisah.

"Eomma."

"Oh, Tae Hwan-ah. Dimana Hyun Ji? Kenapa sudah malam begini dia tidak ada di rumah?" Tae Hwan hanya terdiam, lalu ia mengeluarkan sebuah kertas dari sakunya dan memberikannya pada Ae Ri.

"Apa ini?" Tanpa ada jawaban dari Tae Hwan, Ae Ri melihat dan membaca tulisan di sebuah kertas yang diberikan Tae Hwan. Ae Ri mulai meneteskan air matanya saat membaca tulisan itu. "Apa maksudnya? Jadi ingatan gadis itu sudah kembali?"

"Iya eomma. Gadis itu sudah meninggalkan rumah ini."

"Oh tidak. Walaupun dia bukanlah Hyun Ji, tapi aku sudah menganggapnya sebagai anakku sendiri. Tae Hwan cepat cari dia. Aku tidak ingin dia meninggalkan rumah ini." Ae Ri mendorong tubuh Tae Hwan supaya bergegas untuk mencari Yena, namun ia tidak bergerak dari tempatnya berdiri.

"Aku sudah mencarinya, tapi aku tidak menemukannya."

"Pokoknya kau harus menemukannya, tolong bawa dia kembali." Tae Hwan langsung memeluk ibunya dan berusaha menenangkan ibunya yang terus menangis.

"Hyun Ji-ya, Hyun Ji-ya." Ae Ri terisak memanggil gadis itu dengan menyebut Hyun Ji.

"Eomma sadarlah. Gadis itu bukanlah Hyun Ji. Dan kita tidak bisa menahannya di sini, dia punya kehidupannya sendiri."

"Dia adalah gadis yang dikirim tuhan untuk menggantikan Hyun Ji."

"Eomma, kau harus rela melepaskan Hyun Ji. Biarkan dia hidup bahagia di atas sana. Dan kau juga harus membiarkan gadis itu pergi dan harus percaya dengan apa yang sudah menjadi keputusannya. Dia memilih untuk meninggalkan rumah ini karena dia harus menjalankan kehidupan dengan identitas aslinya. Tapi aku yakin, dia tidak akan meninggalkan kita begitu saja." Ae Ri hanya terdiam, ia mulai memahami perkataan Tae Hwan dan mencoba untuk mengerti dengan keadaan saat ini.

♪♪♪♪

Yena masih duduk termenung di tempat tidurnya, padahal ia mau bergegas tidur namun ia bahkan tidak bisa memejamkan matanya. Beberapa bulan ini, ia tidur di kasur empuk dan kamar yang nyaman. Namun sekarang ia harus kembali ke tempat yang sederhana ini.

Yena akhirnya memutuskan untuk keluar rumah. Seperti biasanya, saat dia tidak bisa tidur maka dia akan melihat pemandangan kota yang indah dari roftoop rumahnya. Yena merapatkan jaket yang ia kenakan karena cuaca yang sudah mulai dingin.

"Pemandangan kota memang paling indah jika dilihat dari sini." Yena memejamkan matanya sambil menikmati angin yang berhembus menerpa wajahnya. Namun, tiba-tiba ia jadi teringat Tae Hwan.

"Aku juga pernah melihat pemandangan kota yang indah dengan Tae Hwan di atas jembatan." Yena tersenyum mengingat kejadian itu kembali. "Ia mengatakan bahwa aku berharga baginya." Yena memasang earphone di telinganya lalu memutar sebuah lagu yang membuatnya nyaman saat ini. Lagu itu adalah lagu yang dinyanyikan oleh Tae Hwan.

♪♪♪♪

Keesokan harinya Yena bangun lebih pagi, ia juga sudah berpenampilan rapi. Hari ini dia mau pergi ke rumah Choon Hee, sebelum Choon Hee berangkat ke sekolah, ia harus menemui Choon Hee terlebih dahulu.

Yena sampai di depan rumah Choon Hee, tidak lama seorang gadis berambut pendek membukakan pintu. Ia tersentak dan bingung dengan kehadiran Yena yang tiba-tiba datang ke rumahnya.

Sing for You [Hiatus]Where stories live. Discover now