BAB 20 Teror

76 42 3
                                    

Jangan lupa untuk vote dan comment sebanyak-banyaknya ya^□^

Siang ini member 4Stars sedang bersiap-siap untuk latihan menyanyi. "Ayo kita mulai latihannya. Tae Hwan coba nyanyikan bagianmu." Perintah guru vokal. Tae Hwan berdeham pelan kemudian ia mulai bernyanyi.

"Jangan menangis, aku akan melepaskanmu dan..."

"Stop! Stop! Tae Hwan suaramu terlalu rendah. Coba tinggikan sedikit." Tae Hwan kemudian mengulang kembali lagu yang dinyanyikannya.

"Iya sudah bagus, sekarang giliran Dae Ho." Pelatih itu menoleh ke arah Dae Ho. Dae Ho pun mulai dengan Rap-nya.

"Kata yang ditulis dan tertulis ehhh... kata yang tertulis menulis ehhh...." Dae Ho terus mengulang liriknya yang tidak jelas ia nyanyikan.

"Berhenti." Pak pelatih sudah mulai pusing dengan mereka. "Dae Ho....HAFALKAN DULU LIRIKNYA!" Dae Ho langsung menurutinya.

"Baiklah sekarang giliran Jung Soo." Tanpa pikir panjang Jung Soo pun langsung menyanyikan bagiannya.

"Sulit untuk mengucapkan perpisahan tapi aku tak bisa lari." Jung Soo menyanyi dengan fasih dan merdu.

"Bagus sekali Jung Soo, suaramu setiap hari semakin bagus. Lihat kalian harus belajar dari Jung Soo." Ketiga member 4Stars langsung melirik tajam ke arah Jung Soo. Jung Soo dengan santainya memasang ekspresi menyombongkan diri.

"Dan Tae Hwan kau harus terus melatih vokalmu, karena kamu adalah vokal utama di grup ini."

"Baik, aku akan berusaha," balas Tae Hwan.

****

Jung Soo berjalan sendirian di koridor SKY Entertaiment. Saat itu pula, Jung Soo berpapasan dengan Ye Seul. Ye Seul lalu menyapa Jung Soo yang kini ada di depannya dengan ceria. "Jung Soo-ya, annyeong."

"Ye Seul-ah."

"Apa kau sudah siap untuk rekaman kita hari ini?" tanya Ye Seul masih dengan senyum yang mengembang di bibirnya.

"Ya, bagaimana denganmu?"

"Mmm...bagaimana kalau kita berlatih dulu."

"Okey."

Jung Soo dan Ye Seul berlatih di sebuah ruangan dan tidak ada siapapun kecuali mereka berdua. Ye Seul menyanyikan bagiannya, namun ia tiba-tiba berhenti di pertengahan dan tampaknya sudah kelelahan. Jung Soo yang melihat Ye Seul sudah kelelahan langsung mengambil minum dan memberikannya padanya.

“Ini minumnya,” kata Jung Soo sembari menyodorkan segelas air pada Ye Seul.

Gomawo.” Ye Seul menerima segelas air itu dan langsung menegaknya sampai habis.

“Kalau lelah kita sudahi saja latihannya, kalau nanti saat rekaman kondisimu lemah, bisa gawat nantinya.”

“Rekamannya masih satu jam lagi, aku ingin tidur dulu.” Ye Seul membenamkan wajahnya dikedua tangannya.

“Kenapa tidak tidur di sofa saja?” tanya Jung Soo yang kasihan melihat Ye Seul tidur sambil duduk seperti itu. Namun, tidak ada jawaban darinya dan sepertinya Ye Seul sudah tertidur pulas. Jung Soo hanya bisa menunggu di depannya sampai dia terbangun.

****

Ye Seul dan Jung Soo telah selesai menyelesaikan rekaman duetnya. Setelah itu, Ye Seul pun mengajak Jung Soo untuk makan malam dengannya di sebuah cafe dekat dengan agensi mereka. Jung Soo hanya mengiyakan permintaan Ye Seul.

Ye Seul memulai perbincangan. "Jung Soo akhir-akhir ini kamu pasti sibuk ya? Aku sulit sekali untuk menemuimu."

"Kau sendiri juga kan, penyanyi terkenal sepertimu pasti juga sangat sibuk," kata Jung Soo setelah menyeruput Americano di depannya.

"Iya sih, tapi kalau ada waktu aku ingin kita sering berbincang seperti ini."

"Bagiku sih tidak masalah."

"Aku ingin kita menjadi lebih akrab." Jung Soo hanya tersenyum. Ponsel Ye Seul kemudian berdering lalu dia mengangkatnya. Setelah menerima telepon Ye Seul harus kembali ke agensi. "Jung Soo, aku harus kembali. Aku pergi dulu ya, akan lebih baik kalau kita sering-sering bertemu." Ye Seul tersenyum kemudian pergi meninggalkan Jung Soo.

****

Setelah urusan di agensinya sudah selesai, Tae Hwan memutuskan akan kembali ke asrama, sebelum kembali ke asrama ia memutuskan untuk mampir ke toilet dulu. Saat sedang membasuh tangannya di wastafel, Jung Soo datang dan juga membasuh tangannya di samping Tae Hwan.

"Kau masih disini?" tanya Jung Soo, tanpa menoleh ke arah Tae Hwan.

"Aku habis ada urusan, kau sendiri ngapain masih disini?"

"Aku juga ada urusan, aku balik dulu ya." Jung Soo hanya melihat ekspresi datar Tae Hwan di depan cermin lalu Jung Soo langsung pergi meninggalkan Tae Hwan.

Tae Hwan masih saja berdiri di depan cermin. "Kalau dilihat-lihat, aku memang lebih tampan daripada Jung Soo." Tae Hwan memuji dirinya sendiri sambil mengamati wajahnya di depan cermin. Ketika hendak keluar dari toilet ada sebuah pesan masuk di ponselnya.

Nomor tidak dikenal : Hai Tae Hwan! Bagaimana kabarmu? Sudah lama aku tidak menerormu lagi. Kali ini aku tidak akan membiarkanmu hidup bahagia. HAHAHA.

Tae Hwan terus saja memandangi pesan yang ia dapatkan. Sudah beberapa bulan dia tidak mendapatkan pesan teror seperti itu, dan kini dia mendapatkan pesan itu lagi. Apakah orang itu benar-benar membencinya? Atau dia hanya iseng? Tae Hwan berpikir kalau teror itu adalah ulah haters. Tapi setiap kali ia mengganti nomor ponselnya, dia masih saja bisa mengirim pesan kepada Tae Hwan. Bagaimana bisa dia mengetahui nomor ponsel Tae Hwan? Apakah orang itu ada disekitarnya?

Tiba-tiba saja keadaan menjadi gelap gulita, dan hanya ada Tae Hwan seorang diri di toilet itu. Tae Hwan menyalakan senter yang ada diponselnya untuk membantunya keluar dari toilet, saat hendak keluar dari toilet ia mendengar suara langkah kaki yang sepertinya berjalan kearahnya, keadaanya yang hening membuat langkah tersebut terdengar keras. Tae Hwan tampak panik dan ketakutan.

"Siapa disana?" tanya Tae Hwan, namun tidak ada jawaban. Ia menyoroti orang itu yang sedang berjalan kearahnya. "HANTU...," teriak Tae Hwan ketika senternya tepat menyoroti kearah wajah seseorang yang terlihat pucat.

"Tae Hwan ini aku Han Wool."

"Oh, ternyata kau."

"Kau pasti sangat ketakutan ya," ledek Han Wool

"Tidak aku hanya terkejut saja." Han Wool hanya mengiyakan saja perkataan Tae Hwan, padahal dia tahu jika Tae Hwan benar-benar ketakutan. Dia adalah orang yang penakut.

"Kenapa tiba-tiba listriknya mati sih,? ayo keluar," ajak Han Wool sambil menarik tangan Tae Hwan untuk keluar.

"Oke." Saat mereka sedang berjalan keluar, listriknya sudah kembali menyala.

"Nah, listriknya sudah menyala. Ngomong-ngomong, kau belum kembali ke asramamu?" tanya Han Wool.

"Aku juga mau kembali kesana."

Tae Hwan sampai di dorm, dia melihat Ji Hoon dan Dae Ho sedang asyik menonton televisi. Dia mengedarkan pandangannya keseluruh sisi ruang tapi dia tidak melihat Jung Soo.

"Dimana Jung Soo?"

"Dia belum pulang," balas Dae Ho yang masih tidak mengalihkan pandangannya dari televisi.

"Dia belum pulang?" tanya Tae Hwan heran, padahal tadi Jung Soo bilang mau pulang dulu, tapi kenapa dia masih belum pulang.

Tak lama kemudian Jung Soo muncul dari balik pintu. "Aku pulang," kata Jung Soo. Lalu Jung Soo berdiri tepat di hadapan Tae Hwan. Tae Hwan menatap tajam Jung Soo. Begitu juga dengan Jung Soo. Mereka saling bertatapan tanpa mengatakan apa pun.

Sing for You [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang