BAB 18 Kehilangan Kalung Berharga

84 42 3
                                    

Yena tiba disebuah cafe kecil yang terletak tepat di depan asrama 4stars. Yena memasuki cafe tersebut dan mengedarkan pandangannya mencari sosok yang dicarinya. Dia langsung menemukan Jung Soo yang duduk di pojok ruangan karena tidak ada pengunjung yang datang selain dirinya.

Jung Soo menatap kagum Yena yang terlihat cantik dengan memakai dress yang panjangnya selutut senada dengan warna kulitnya yang putih. Rambut panjangnya dibiarkan terurai memberikan kesan yang elegan. Jung Soo begitu terpana melihat penampilan Yena sampai-sampai ia tidak mengedipkan matanya. Jung Soo tersadar dari kekagumannya ketika Yena menyerukan namanya sambil melambaikan tangannya.

"Jung Soo-ssi, annyeong."

"Anyeong, Hyun Ji-ya."

"Apa kau sudah menunggu lama?"

"Tidak terlalu lama." Yena lalu menyeret kursi di hadapan Jung Soo kemudian langsung mendudukinya. Yena tidak bisa menyembunyikan rasa senangnya, ini seperti kencan pertamanya.

Jung Soo mengeluarkan sebuah kotak berukuran kecil yang dibalut dengan pita merah muda diatasnya. "Ini untukmu," kata Jung Soo kemudian.

"Kenapa kamu memberiku hadiah? Hari ini kan bukan ulang tahunku," tanya Yena heran.

"Tidak apa, aku hanya ingin memberimu hadiah." Jung Soo tersenyum simpul.

Yena memandangi kotak kecil itu yang kini sudah beralih ditangannya. Perlahan ia membuka kotak itu. Betapa takjubnya Yena ketika melihat isi dari kotak tersebut. Sebuah miniatur piano dengan instrument yang mengalun dalam piano itu.

"Wah, indah sekali." Yena menikmati musik instrumen yang terdengar dari miniatur piano tersebut. "Gomawo Jung Soo-ssi." Jung Soo hanya membalas dengan senyuman yang lebar.

"Hyun Ji, sebenarnya aku ingin mengenalmu lebih jauh. Aku ingin kita menjadi lebih dekat." Perkataan Jung Soo barusan, membuat hati Yena berbunga-bunga.

"Aku juga berpikir begitu, aku juga ingin lebih mengenalmu. Tapi aku sendiri juga tidak tahu tentang diriku yang dulu, dan mungkin kamu lebih tahu banyak tentangku daripada aku."

"Kemungkinan juga begitu," balas Jung Soo seadanya. Sebenarnya Jung Soo tahu segalanya tentang Hyun Ji tapi dia juga tidak tahu menahu tentang Yena. Dia hanya ingin lebih mengenal cewek yang saat ini ada di depannya yaitu Yena.

****


Setelah cukup lama berbincang Yena dan Jung Soo keluar dari cafe tersebut. Ketika baru keluar dari cafe Yena melihat mobil Tae Hwan yang masuk ke garasi asrama.

"Sepertinya Tae Hwan oppa sudah pulang, aku mau mampir sebentar untuk menemui oppa."

"Kalau begitu, ayo," ajak Jung Soo sembari menggandeng tangan Yena. Ia terkejut dengan perlakuan Jung Soo yang tiba-tiba menggandeng tangannya. Yena merasa menjadi sangat gugup, wajahnya berubah menjadi merah. Tapi untungnya Jung Soo tidak melihat kearahnya.

"Oh iya Jung Soo-ssi, ketika sampai di asrama tolong jangan gandeng tangan Hyun Ji. Aku takut mereka berpikir yang aneh-aneh."

"Aku mengandeng tanganmu karena kita akan menyeberang." Yena baru tersadar dengan jawaban Jung Soo. 'Kenapa aku kepedean banget sih?'

Tidak ada lima menit, akhirnya mereka sampai di asrama. Lagi-lagi Yena disambut oleh Ji Hoon dan Dae Ho. Yena heran kenapa dua orang itu selalu ada disana? Apakah mereka tidak punya kegiatan?

"Hyun Ji kau datang lagi kesini. Kenapa kau datang bersama Jung Soo."

"Aku tadi bertemu dengannya di depan, iya kan?" jawab Yena berbohong sambil menyikut Jung Soo.

Sing for You [Hiatus]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon