You're Mine Now | Albedo x Reader

6.8K 578 253
                                    

Author's note :

You're Mine Now merupakan fanfiction dari game Genshin Impact buatan Mihoyo. Baik karakter, latar, maupun sebagian cerita berasal dari gamenya. Author hanya mengembangkannya dengan imajinasi author.

Happy reading, guys!

-000-

"Apakah akhir-akhir ini bisnismu berjalan dengan lancar, Sara ?"tanyamu kepada pemilik Good Hunter itu.

"Lumayan, setidaknya aku tidak mengalami kerugian. Bagaimana dengan novelmu ?"

"Masih dalam proses, mungkin akhir bulan ini baru selesai,"jawabmu. "Tenang saja, kamu bisa membaca novel itu duluan sebelum aku merilisnya secara resmi."

Sara tersenyum puas. Ia adalah teman dekat sekaligus penggemar novelmu. Kalian menjadi dekat karena kamu selalu makan siang di Good Hunter. Rasanya enak, tempatnya bersih, dan pemiliknya ramah. Tiga hal yang tepat untuk mendeskripsikan Good Hunter sekaligus alasan kenapa kamu selalu makan siang di sana.

"Huft. Andai saja ada pria tampan yang bisa menjadi maskot tempat ini. Seperti Master Diluc, Kapten Kaeya, atau bahkan Kepala Alkemis kita,"ucap Sara diikuti dengan helaan napas panjang darinya.

Kamu tertawa kecil, lalu berkata, "Mereka semua pasti sangat sibuk, mana mungkin mereka bisa menjadi maskot Good Hunter."

"Yah, kau benar."

Sara tidak melanjutkan perkataannya lagi, tampaknya ia sibuk dengan pikirannya sendiri. Kamu pun memperhatikan sekelilingmu sembari menikmati angin sepoi-sepoi yang menerbangkan beberapa helai rambutmu. Terlihat Eury, Blanche, Margaret, Timaeus, dan... seorang laki-laki yang tidak kamu kenali di samping Timaeus.

Karena Mondstadt adalah kota kebebasan, kamu sama sekali tidak heran kalau ada wajah baru yang tidak kamu kenali. Namun, laki-laki dengan rambut pirang pucat itu terlihat berbeda. Ia berhasil menarik perhatianmu dengan wajah miliknya yang terlihat sangat fokus mengerjakan sesuatu.

Setiap beberapa detik sekali, ia akan menatap ke arahmu. Awalnya kamu kira itu hanya kebetulan tetapi kemudian mata kalian bertemu. Bukan hanya sekali, mata kalian bertemu berkali-kali sampai kamu bisa melihat dengan jelas warna mata laki-laki itu. Ya, warna teal cerah.

Kamu kembali memakan Cold Cut Platter yang sebelumnya kamu pesan di Good Hunter. Laki-laki itu memang sedikit aneh tetapi kamu memutuskan untuk menghiraukannya. Campuran antara daging ham, bacon, dan sosis yang ada dihadapanmu mampu memanjakan lidahmu sekaligus melupakan laki-laki aneh itu. Tidak heran kalau menu tersebut menjadi rekomendasi di Good Hunter.

"Hei, y/n."

"Hm ?"balasmu sembari menatap Sara dengan mulut yang masih mengunyah makanan.

"Menurutmu, siapa yang lebih menarik antara Master Diluc, Kapten Kaeya, dan Kepala Alkemis kita ?"

"Aku bahkan tidak pernah melihat Kepala Alkemis kita. Bukankah ia sangat jarang terlihat di kota ?"

"Sayang sekali kalau begitu. Dia memang sangat jarang terlihat di kota tetapi kadang-kadang ia akan berkeliling di kota bersama Klee, Timaeus, atau Sucrose."

Mendengar nama Timaeus, tiba-tiba kamu terpikirkan sesuatu.

"Apakah kepala alkemis kita memiliki rambut berwarna pirang pucat ?"tanyamu.

"Iya. Bagaimana kamu bisa tahu ?"

"Hanya menebak saja. Hmmm, apakah matanya berwarna teal cerah ?"

"Aku tidak ingat karena dia sangat jarang terlihat di kota. Apa kamu sedang menebak-nebak wujud Kepala Alkemis kita ?"

Kamu mengangguk.

ᴀɴᴏᴛʜᴇʀ ʜɪꜱᴛᴏʀɪᴀꜱ - ɢᴇɴꜱʜɪɴ ɪᴍᴘᴀᴄᴛ ꜰᴀɴꜰɪᴄTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang