Aether x Reader | Oneshot

3.8K 321 202
                                    

Author's note :

Bagian ini merupakan fanfiction dari game Genshin Impact buatan Mihoyo. Baik karakter, latar, maupun sebagian cerita berasal dari gamenya. Author hanya mengembangkannya dengan imajinasi author.

Happy reading, guys!

-000-

"Apa kamu mau jadi pacarku ?"tanya pria berambut pirang dengan warna mata yang senada.

"Ehh ? Tiba-tiba sekali ?"

"Hehe. Bagaimana ? Apa kamu mau mempertimbangkannya ?"

"Aku mau."

"Menjadi pacarmu."

-000-

Kamu menarik napasmu dalam-dalam sebelum mengangkat dua kardus berisi tumpukan kain secara bersamaan. Dengan penuh konsentrasi supaya kardusnya tidak jatuh, kamu menaruhnya diatas tumpukan lainnya.

Kepalamu menoleh ke kiri, mengeluh dan meringis secara bersamaan ketika mendapati masih banyak kardus berisikan kain, kancing, benang, dan berbagai macam pernak-pernik lainnya yang harus kamu rapikan.

Tangan kananmu lantas memijat-mijat bahumu yang sudah pegal. Otot tubuhmu menegang karena terlalu banyak mengangkat barang berat sejak matahari terbit. Seraya mengelap peluh yang membanjiri keningmu, kamu berjalan keluar gudang. Netramu memicing ketika sinar terik menusuk matamu.

'Apa aku makan dulu ya ? Tapi pekerjaanku masih banyak,'batinmu berkata.

'Ahh, aku rindu Aether. Sudah lama sekali sejak kami terakhir kali bertemu.'

'Dia tidak selingkuh dariku kan ?'

'Hmm ? Siapa yang tahu ? Tiga minggu ini dia sama sekali tidak menemuiku padahal orang-orang bilang dia berada di Liyue.'

Ketika pikiranmu semakin negatif, kamu menampar kedua pipimu sendiri. Rasa sakit terkadang bisa membuatmu kembali ke jalan yang benar. Ah, maksudnya, mengembalikan akal sehatmu.

'Sudahlah, lebih baik aku kembali bekerja.'

Kakimu kembali membawamu masuk ke dalam gudang tempat menyimpan bahan-bahan untuk membuat baju. Ayahmu merupakan seorang pedagang baju yang cukup terkenal di Liyue. Ia juga merekrut dua desainer ternama supaya barang-barang di toko kalian selalu menarik.

Sementara itu, kamu ditugaskan untuk mengurus laporan keuangan di toko ayahmu. Lalu kenapa kamu repot-repot berada di gudang ? Itu karena karyawan yang biasanya mengurus barang-barang di gudang berhenti bekerja dan kalian belum menemukan penggantinya.

"Mungkin hari ini aku harus berkeliling Liyue untuk menawarkan pekerjaan ?"ucapmu sembari berjongkok lalu mengangkat kardus.

"Lama-lama aku bisa kewalahan kalau aku mengurus laporan dan barang-barang ini secara bersamaan,"lanjutmu sembari naik tangga karena kardus itu harus diletakkan di rak atas.

"Tapi.. mencari karyawan baru tidak--"

"Huh ?"

Kakimu kehilangan keseimbangannya saat kamu ingin menaruh kardus itu di rak atas.

"EHHH!"

Kamu menutup matamu, bersiap-siap kalau tubuhmu terjatuh di lantai, tertimpuk kardus, atau bahkan tangga. Namun, yang kamu rasakan bukan lantai keramik nan keras. Melainkan, kehangatan yang sudah lama kamu rindukan.

"Sampai kapan kamu mau menutup matamu, Tuan Putri ?"

Mendengar suaranya setelah sekian lama sukses membuatmu berdebar. Kamu bergegas membuka matamu. Bibirmu tidak bisa menahan diri untuk tidak tersenyum ketika melihat parasnya.

ᴀɴᴏᴛʜᴇʀ ʜɪꜱᴛᴏʀɪᴀꜱ - ɢᴇɴꜱʜɪɴ ɪᴍᴘᴀᴄᴛ ꜰᴀɴꜰɪᴄTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang