Together | Kaeya x Reader x Diluc

1.9K 269 188
                                    

Author's Note :

Together merupakan fanfiction dari game Genshin Impact buatan Mihoyo. Baik karakter, latar, maupun sebagian cerita berasal dari gamenya. Author hanya mengembangkannya dengan imajinasi author.

Happy reading, guys!

-000-

Kamu memijat-mijat pelipismu dengan tangan kananmu, berniat meredakan rasa pusing yang langsung menyerangmu saat kamu bangun tidur. Kuat minum alkohol bukan berarti kamu tidak merasakan efek samping dari mengonsumsinya secara berlebihan. Setidaknya kamu hanya merasa pusing, tidak pingsan, berbicara hal yang tidak-tidak, apalagi muntah.

Sinar matahari menyusup malu-malu lewat jendela yang tertutup oleh tirai tipis, memberikan tambahan pencahayaan sekaligus menandakan hari sudah siang. Kamu menggumamkan beberapa nada asal, percampuran dari berbagai lagu, sembari memilih pakaian yang akan kamu kenakan hari ini.

Selesai memilih pakaian, kamu segera keluar dari kamarmu. Perutmu lapar tapi kamu belum sempat membeli makanan karena dari pagi kamu sibuk membereskan rumah, jadi lebih baik sekarang kamu pergi ke Good Hunter untuk makan.

Kedua alismu berkerut ketika mendapati ada tiga kantong plastik berisikan daging, sayuran, dan buah-buahan tepat di depan pintu rumahmu. Kamu berjongkok, menelusuri isi dari plastik itu satu per satu, berharap menemukan petunjuk soal siapa yang memberikannya padamu.

"Seramah-ramahnya warga Mondstadt, mereka tidak akan memberikan ini padaku secara tiba-tiba kan ?"ucapmu bertanya-tanya.

'Orang yang tahu ini rumahku hanya Kaeya dan Diluc. Hmm, Kaeya sepertinya terlalu mabuk untuk membelikanku semua ini di pagi hari. Kalau begitu Diluc ?'

'Hehe, cukup perhatian juga dia. Aku harus berterima kasih padanya nanti. Hanya saja..'

'Aku kan tidak bisa memasak.'

Kamu menghela napasmu, memutuskan untuk mengambil tiga kantong plastik itu, membawanya masuk ke dalam rumah dan menyimpannya. Baru setelah itu kamu keluar untuk makan. Mengenai bahan masakan itu, alangkah baiknya kalau kamu mengembalikannya pada Diluc nanti.

'Hmmm, udara pagi hari memang yang terbaik!'batinmu berkata ketika kamu sudah berada di luar.

Matamu menangkap seorang laki-laki dengan rambut merah yang dikuncir kuda sedang membeli bunga. Tepat di belakang pemilik toko bunga itu, kamu melihat Donna.

'Jadi dia bekerja di sana ?'

Kamu tersenyum, mempercepat langkahmu lalu memanggil pacarmu.

"Diluc!"

Laki-laki bervision pyro itu menoleh ke arahmu, tersenyum tipis. "Selamat pagi, y/n."

Kamu balas tersenyum sembari memeluk Diluc. Laki-laki itu sedikit mengeratkan pelukannya sebelum akhirnya ia melepaskan tubuhmu. Ia bahkan mengecup pipi kananmu dengan lembut.

'Aktingnya bagus juga,'batinmu berkata, merespon perlakuan Diluc.

"Pagi juga. Terima kasih atas hadiahnya."

"Maksudmu bahan makanan yang aku letakkan di depan rumahmu ?"

"Iya. Aku tidak menyangka pacarku ternyata sangat perhatian!"ucapmu sembari memberikan penekanan pada kata pacar.

"Aku tidak mau pacarku mati kelaparan karena di rumahnya sama sekali tidak ada bahan makanan,"balas Diluc sembari mencubit hidungmu pelan.

"Aw! Hidungku bisa tambah pesek kalau kamu mencubitnya!"keluhmu.

ᴀɴᴏᴛʜᴇʀ ʜɪꜱᴛᴏʀɪᴀꜱ - ɢᴇɴꜱʜɪɴ ɪᴍᴘᴀᴄᴛ ꜰᴀɴꜰɪᴄTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang