Chongyun x Reader | Oneshot

4K 397 428
                                    

Author's note :

Bagian ini merupakan fanfiction dari game Genshin Impact buatan Mihoyo. Baik karakter, latar, maupun sebagian cerita berasal dari gamenya. Author hanya mengembangkannya dengan imajinasi author.

Happy reading, guys!

-000-

"Chongyun, kamu harus mencoba makanan ini!"seru Xingqiu dengan mata yang berbinar-binar.

Ia sudah hendak memberikan potongan tofu itu ke piring sahabatnya. Chongyun justru menggeleng-gelengkan kepalanya, menepis pelan tangan Xingqiu. Dilihat dari tampilan dan nama makanan itu, tidak mungkin ia memakannya. Tofu slime stew with jueyun chili. Apakah itu terdengar menarik ?

"Tidak, terima kasih."

"Apa kamu mau memakannya saat sudah dingin ?"

Chongyun kembali menggeleng. Ia tidak akan memakan makanan seperti itu. Sampai kapanpun. Walaupun banyak orang mengatakan kalau apapun yang dibuat Xiangling pasti enak, ia tetap tidak mau mencobanya.

Xingqiu menghela napasnya, sedangkan Chongyun kembali memakan mie dingin pesanannya.

"A-anu, saya pesan tofu slime stew with jueyun chili dan teh tawar panas."

"Uhuk, u-uhuk!"

Chongyun sontak terbatuk. Ia tidak menyangka ada orang selain Xingqiu yang mau memakan makanan aneh seperti itu.

"Ah, maaf nona, restoran kami sedang penuh sekarang. Apa anda bersedia berbagi meja dengan orang lain ?"

"Tidak masalah.

"Kalau begitu anda bisa duduk di sana, bersama dua laki-laki itu,"ucap Chef Mao sembari menunjuk ke arah meja yang ia maksud.

"Baik, terima kasih."

Kamu satu meja dengan dua orang laki-laki. Yang satu berambut biru muda dengan mata yang juga berwarna biru muda. Yang satu lagi berambut biru tua dengan mata amber keemasan.

"Prang!"

Sumpit yang dipegang oleh laki-laki berambut biru muda itu terjatuh, membuatmu tersentak. Laki-laki itu kemudian memandangimu dengan ekspresi yang tidak terbaca.

"Maaf ? Ada yang salah ?"tanyamu.

"Tidak, tidak, tidak ada apa-apa,"sanggahnya cepat. Ia mengambil kembali sumpitnya, kebetulan makanannya memang sudah habis.

Beberapa saat kemudian, Chef Mao mengantarkan makanan dan minuman yang kamu pesan.

"Anda memiliki selera makan yang bagus, Nona. Tidak seperti sahabatku yang satu ini,"ucapnya.

"Terima kasih ?"balasmu canggung, tidak biasanya kamu dipuji oleh orang asing.

"Dilihat dari pakaianmu, sepertinya kamu bukan berasal dari Liyue ?"tanya laki-laki itu, kembali membuka pembicaraan denganmu.

"Ah, tidak apa-apa kan kalau aku berbicara santai seperti ini ?"

Kamu mengangguk. "Aku dari Inazuma."

"Inazuma ?!"

Kali ini laki-laki berambut biru muda yang membalas perkataanmu.

"I-iya."

"Wah! Makanan di sana sangat enak bukan ? Bahkan makanan yang dibuat dengan bahan-bahan impor dari sana saja sangat enak!"

Kamu menggaruk tengkuk kepalamu yang sebenarnya tidak gatal, sedikit bingung cara merespon perkataannya.

"Tetapi makanan di sana terlalu dingin untukku."

"Kamu tidak suka makanan dingin ?"

"Bukannya tidak suka, lebih tepatnya aku tidak bisa memakannya."

ᴀɴᴏᴛʜᴇʀ ʜɪꜱᴛᴏʀɪᴀꜱ - ɢᴇɴꜱʜɪɴ ɪᴍᴘᴀᴄᴛ ꜰᴀɴꜰɪᴄWhere stories live. Discover now