My Feelings | Diluc x Reader

2.3K 351 147
                                    

Author's note :

My Feelings merupakan fanfiction dari game Genshin Impact buatan Mihoyo. Baik karakter, latar, maupun sebagian cerita berasal dari gamenya. Author hanya mengembangkannya dengan imajinasi author.

Happy reading, guys!

-000-

"Ini sup yang anda minta, Tuan."

"Apa anda mau saya mengantarkannya ke kamar nona y/n ?"

"Tidak, letakkan saja di meja. Aku yang akan mengantarkannya nanti."

"Baik, Tuan,"ucap Adelinde, bergegas keluar dari ruang kerja Diluc.

Hari masih sangat pagi, fajar baru saja datang menyapa dunia. Setelah insiden dimana kamu mabuk, Diluc hanya tidur sebentar. Lalu ia kembali bekerja, mengurus permasalahan yang ada di kilang anggurnya. Bukan karena ia gila bekerja, ia hanya tidak bisa tidur.

Diluc meregangkan tubuhnya, duduk terlalu lama membuatnya merasa pegal. Ia merapikan kertas-kertas yang ada di mejanya, memberikan stempel dan tanda tangan di beberapa kertas, dan menyimpannya di laci. Begitu pekerjaannya selesai, ia segera membawa sup itu menuju kamarmu.

Jendela yang terbuka dan tempat tidur yang kosong menyambut Diluc ketika ia membuka kamarmu. Pria berambut merah itu kemudian menaruh sup yang ia bawa di meja kecil yang ada di samping tempat tidur. 

Ia menghela napas panjang, tatapan matanya sendu. Diluc sama sekali tidak marah. Ia lebih kecewa pada dirinya sendiri, lagi-lagi ia gagal mempertahankan seseorang yang ia sayangi di sisinya.

'Kalau aku menemaninya sampai ia bangun, mungkin ia tidak akan pergi seperti ini.'

"Entah aku yang terlalu fokus bekerja atau dia yang terlalu hebat dalam menyelinap sehingga aku tidak sadar kalau dia kabur."

Diluc memperhatikan kamarmu dengan seksama. Ia baru sadar kalau kamu menyelipkan sebuah kertas di bawah bantalmu. Ia mengambil kertas itu lalu membacanya.

'Urusannya di Mondstadt ? Maksudnya abyss herald ? Dia ingin mencari dan mengalahkan abyss herald itu sendirian ?'

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

'Urusannya di Mondstadt ? Maksudnya abyss herald ? Dia ingin mencari dan mengalahkan abyss herald itu sendirian ?'

'Apa dia mau cepat-cepat bertemu dengan kematian ? Visionnya bahkan bertabrakan dengan abyss herald itu.'

 Ia kemudian memeriksa tempat tidurmu.

'Belum terlalu dingin. Sepertinya ia belum lama pergi dari sini.'

'Kalau aku menyusulnya sekarang, mungkin aku masih bisa bertemu dengannya.'

Tanpa menunggu lebih lama, Diluc segera keluar dari kamarmu dan kembali ke ruang kerjanya. Ia merapikan pakaiannya dan menggunakan sarung tangannya, bersiap untuk menyusulmu. Pria itu kemudian menghampiri Adelinde yang sedang menyapu di luar rumah.

ᴀɴᴏᴛʜᴇʀ ʜɪꜱᴛᴏʀɪᴀꜱ - ɢᴇɴꜱʜɪɴ ɪᴍᴘᴀᴄᴛ ꜰᴀɴꜰɪᴄWhere stories live. Discover now