I Love Him | Childe x Lumine x Xiao

1K 132 94
                                    

Author's note :

I Love Him merupakan fanfiction dari game Genshin Impact buatan Mihoyo. Baik karakter, latar, maupun sebagian cerita berasal dari gamenya. Author hanya mengembangkannya dengan imajinasi author.

Happy reading, guys!

-000-

"Selamat datang kembali, Tuan!"ucap semua orang yang berada di Northland Bank ketika mereka melihat Childe datang.

Laki-laki berambut jingga kecoklatan itu melihat beberapa bungkus makanan dengan logo Liuli Pavilion di meja resepsionis. "Kalian semua.. belum makan ?"

"Kami semua sepakat untuk menunggu anda dan Nona Lumine kembali. Tapi pagi ini beberapa ada yang pamit pulang karena ada urusan,"balas Ekaterina.

Childe terdiam, baik pikiran maupun perasaannya masih kacau karena kejadian kemarin malam. Hingga akhirnya, sepatah kata keluar dari mulutnya.

"Maaf."

Semua bawahan Childe tertegun, beberapa diantaranya membelalak kaget. Tuannya yang terkenal arogan dan maniak bertarung itu meminta maaf ? Apa dunia baik-baik saja ? Mereka menjadi curiga kalau akhir dunia sudah dekat.

"Maaf untuk apa, Tuan ?"

"Karena sudah membuat kalian kelaparan dan.. menunggu lama,"jawab Childe dengan hati yang dipenuhi rasa bersalah. "Dia menolak tawaranku jadi aku menghibur diriku dengan mengelilingi Liyue. Seharusnya aku langsung kembali ke sini supaya kalian bisa makan."

"T-Tidak apa-apa, Tuan,"balas salah seorang bawahan Childe.

"Iya! Saya juga mengerti rasanya patah hati,"sahut yang lainnya.

"Laki-laki setampan dan sehebat anda pasti bisa mendapatkan yang lebih baik."

"Benar! Masih ada banyak perempuan di luar sana."

Childe tertawa kecil menanggapi perkataan bawahannya itu. Perkataan mereka cukup menghiburnya. Meskipun jauh di dalam lubuk hatinya, ia tahu kalau ia tidak akan menginginkan perempuan lain. Ia hanya mau Lumine seorang, selamanya.

"Kalau begitu apa lagi yang kalian tunggu ? Ayo panaskan makanannya!"seru Childe dengan cengiran khasnya.

"Jangan lupa pasang papan pengumuman kalau hari ini kita tutup untuk berpesta,"tambah Childe.

"Baik, Tuan!"balas semuanya dengan kompak.

Mereka membagi tugas. Ada yang memasang papan pengumuman, memanaskan makanan, menyiapkan peralatan makan, ataupun merapikan meja dan kursi supaya mereka bisa duduk melingkar untuk makan bersama-sama. Sementara itu, Childe menghampiri Ekaterina dan Andrei. Ia mengajak mereka keluar karena ia perlu berbicara dengan dua orang kepercayaannya itu. Childe bersandar tepat di depan pintu, memastikan kalau tidak seorangpun yang akan mendengar pembicaraan mereka.

"Ekaterina dan Andrei."

Dari nada bicaranya, mereka berdua langsung paham kalau mereka berbicara dengan fatui harbringer kesebelas, bukan Childe. Laki-laki dihadapan mereka sudah berubah menjadi seseorang yang tegas nan dingin, bukan lagi seseorang yang ceria dan suka bercanda. Mereka juga sadar kalau tatapan tuannya berubah menjadi lebih tajam dan mengerikan. Tanpa diperintahkan, mereka berdua berlutut dan menundukkan kepalanya di depan laki-laki itu.

"Siapa diantara kalian yang meracuni bubur Lumine kemarin ? Hanya kalian berdua yang aku perbolehkan untuk masuk ke dapur."

"Anda menuduh kami berdua yang sudah menemani anda sejak anda menjadi harbringer ?"ucap Andrei.

"Jawab pertanyaanku. Aku tidak memberimu izin untuk mengatakan hal lain."

Andrei menelan ludahnya. Ia bisa merasakan aura mengintimidasi sekaligus nafsu untuk membunuh dari Childe. "Maaf karena saya sudah lancang, Tuan. Saya bersumpah kalau saya tidak meracuni bubur itu."

ᴀɴᴏᴛʜᴇʀ ʜɪꜱᴛᴏʀɪᴀꜱ - ɢᴇɴꜱʜɪɴ ɪᴍᴘᴀᴄᴛ ꜰᴀɴꜰɪᴄWhere stories live. Discover now