Glaze Lilies | Zhongli x Guizhong

6K 241 34
                                    

Author's note :

Glaze Lilies merupakan fanfiction dari game Genshin Impact buatan Mihoyo. Baik karakter, latar, maupun sebagian cerita berasal dari gamenya. Author hanya mengembangkannya dengan imajinasi author.

Happy reading, guys!

-000-

"Hari ini kita akan mengumpulkan bunga glaze lily."

"Glaze lily ?"tanya Aether memastikan.

"Di Dihua Marsh ? Kenapa kita tidak mengambil glaze lily di Yujing Terrace atau di Qingce Village ?"tambah Paimon.

"Bunga-bunga itu adalah bunga yang sudah ditanam oleh orang-orang. Kita membutuhkan glaze lily liar untuk ritual perpisahan,"jawab Zhongli. "Dulu, Dihua Marsh adalah tanah subur yang dipenuhi oleh berbagai tumbuhan, salah satunya adalah glaze lily. Sayangnya, terjadi peperangan diantara para dewa yang menyebabkan tanah longsor. Dihua Marsh pun berubah menjadi rawa-rawa seperti sekarang ini dan semua tumbuhan disini nyaris musnah."

"Tapi, kenapa glaze lily ? Kenapa kita tidak menggunakan qingxin atau bahkan silk flower ? Apakah Morax menyukai glaze lily ?"tanya Aether murni karena penasaran.

"Ah, Paimon pernah dengar dari beberapa orang di Liyue! Katanya, glaze lily akan mekar dengan sempurna begitu mendengar suara musik yang indah dan juga ada seseorang yang pernah menyukai bunga ini lebih dari siapapun. Apakah orang itu adalah Morax ?"

Zhongli terdiam sembari melipat kedua lengannya di depan dada. Tampaknya, ia sedang berpikir untuk menjawab pertanyaan Aether dan Paimon. Ia menarik nafasnya lalu menghembuskannya secara perlahan.

"Ya... glaze lily akan mekar dengan sempurna ketika mendengar suara musik yang indah dan Morax tidak menyukai glaze lily pada awalnya."

"Tapi, aku belum pernah melihat glaze lily mekar sesempurna waktu itu..."lanjut Zhongli dengan suara kecil tetapi tetap terdengar dengan jelas oleh Aether dan Paimon.

Pria berambut hitam panjang yang ujungnya memudar menjadi kuning kecoklatan itu kembali terdiam. Matanya yang berwarna amber dengan pupil berwarna kuning tampak sendu. Baru kali ini Aether melihat Zhongli berekspresi seperti ini.

"Waktu itu ?"tanya Paimon penasaran.

"Ah, kalau kau tidak mau menjawabnya juga tidak apa-apa!"tambah Aether sambil memukul pelan kepala Paimon.

"Aw! Kenapa kau memukulku ?"balas Paimon tidak terima.

"Sepertinya kamu harus belajar membaca situasi, Paimon."

Pria bermantel panjang dengan warna coklat tua itu tersenyum singkat, senyum yang seolah melambangkan kesepian dan kesedihan. "Tidak apa, sudah lama aku tidak sedekat ini dengan orang lain."

"Mungkin, karena sama-sama kehilangan, kau juga bisa mengerti cerita ini, Aether."

"Tetapi, kita harus mengumpulkan beberapa glaze lily dulu. Aku akan menceritakannya begitu kita sudah kembali ke Liyue Harbor,"kata Zhongli.

Aether dan Paimon mengangguk berbarengan. Mereka berpisah untuk mengumpulkan bunga itu, Zhongli sendiri sedangkan Aether bersama dengan Paimon, supaya mereka bisa menemukan bunga itu lebih cepat dan lebih banyak. Begitu dirasa cukup, mereka segera kembali ke Liyue Harbor.

Setelah menaruh glaze lilies di tempat ritual, Zhongli menawarkan Aether dan Paimon untuk makan bersama di Restoran Wanmin. Mereka menyetujuinya dan sekarang mereka sedang memilih menu atau mungkin bukan memilih karena Zhongli ingin membeli semuanya.

ᴀɴᴏᴛʜᴇʀ ʜɪꜱᴛᴏʀɪᴀꜱ - ɢᴇɴꜱʜɪɴ ɪᴍᴘᴀᴄᴛ ꜰᴀɴꜰɪᴄTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang