Stay by My Side | Scaramouche x Reader

3.3K 359 138
                                    

Author's note :

Stay by My Side merupakan fanfiction dari game Genshin Impact buatan Mihoyo. Baik karakter, latar, maupun sebagian cerita berasal dari gamenya. Author hanya mengembangkannya dengan imajinasi author.

Happy reading, guys!

-000-

Kamu merasa ada seseorang yang sedang memperhatikanmu dari tadi. Entah karena ia sangat dekat denganmu atau karena kamu sangat peka dengan sekelilingmu, kamu bisa merasakan kehadirannya.

Kamu memutuskan untuk tidak mempedulikan orang itu. Kamu juga tidak berniat menyapanya, kondisimu tidak memungkinkan untuk melakukan itu. Kamu mengeratkan kedua lututmu ke arah dadamu, membenamkan wajahmu lebih dalam lagi.

"Kenapa kamu menangis ?"

"Aku tidak menangis!"jawabmu refleks, mengangkat kepalamu yang tadinya berada di atas kedua tanganmu.

"Tapi matamu berkaca-kaca,"balasnya.

Kamu lantas menghapus air mata yang ada di pelupuk matamu. "Kau salah lihat."

"Matamu bahkan sudah bengkak dan memerah."

"Tidak! Aku tidak menangis!"

Kamu tidak suka kalau orang lain melihatmu menangis, lebih tepatnya kamu merasa tidak nyaman.

Tanpa kamu sadari, air mata tiba-tiba turun dari pelupuk matamu. Kamu berusaha menghentikannya tetapi kamu tidak berhasil. Kamu melirik ke arah anak laki-laki itu, ia tersenyum. Senyum yang ajaibnya bisa membuatmu merasa lebih tenang.

Dia berjalan mendekat, menghapus air matamu, lalu memelukmu dengan lembut. Di Snezhnaya yang dingin ini, sudah berapa lama kamu tidak merasakan kehangatan seperti ini ?

"Semuanya akan baik-baik saja. Ada aku di sini."

Kamu mengangguk perlahan, mengeratkan pelukanmu. "T-tapi.. hiks.. ka-kamu siapa ? A-aku.. hiks.. tidak me-mengenalmu."

Anak laki-laki itu tertawa kecil.

"Scaramouche. Namaku Scaramouche. Bagaimana denganmu ?"

"Y-y/n."

"Baiklah, nona y/n. Kenapa kamu menangis ?"

"A-aku.. hiks.. ti-tidak bisa.. menggunakan de-delusionku.."

"Sudah, sudah, jangan menangis, oke ?"ucapnya sembari mengelus kepalamu dengan lembut.

"Aku bisa mengajarimu cara menggunakannya kalau kamu mau."

"S-sungguh ?"tanyamu, melepaskan pelukanmu dan beralih menatap mata biru tua miliknya.

Dia tersenyum hangat, menghapus air matamu, lalu berkata, "Tentu saja."

"Ini, untukmu."

Anak laki-laki itu menyerahkan setangkai bunga untukmu. Kamu terdiam sesaat sebelum mengambil bunga itu.

"Darimana kamu tahu bunga kesukaanku ?"

ᴀɴᴏᴛʜᴇʀ ʜɪꜱᴛᴏʀɪᴀꜱ - ɢᴇɴꜱʜɪɴ ɪᴍᴘᴀᴄᴛ ꜰᴀɴꜰɪᴄWhere stories live. Discover now