Albedo x Lumine | Oneshot

2K 160 169
                                    

Author's note :

Bagian ini merupakan fanfiction dari game Genshin Impact buatan Mihoyo. Baik karakter, latar, maupun sebagian cerita berasal dari gamenya. Author hanya mengembangkannya dengan imajinasi author.

Terima kasih buat kalian semua yang sudah bersabar menunggu author update book ini!

Happy reading, guys!

-000-

Lumine dan Paimon baru saja selesai mendengarkan penjelasan Venti tentang festival windblume di Stormterror's Lair. Saat ini mereka sedang bersantai di jembatan depan Kota Mondstadt.

"Setelah mendengar penjelasan penyair buta nada itu, apa kamu tahu mau melakukan apa di hari windblume ini ?"tanya Paimon.

Lumine menggelengkan kepalanya, lalu berkata,"Bagaimana denganmu, Paimon ?"

"Heheh. Tentu saja makan! Paimon ingin makan sepuasnya di Good Hunter! Sara bilang ada diskon di hari windblume!"

"Karena kamu tidak tahu mau melakukan apa, ayo kita ke Good Hunter!"seru Paimon antusias dengan mata berbinar-binar.

"Haha, baiklah. Ayo!"balas Lumine.

Mereka berjalan menuju Good Hunter, memesan beberapa menu, dan membayarnya dengan mora yang Lumine kumpulkan dari commission. Gadis berambut pirang itu memperhatikan sekelilingnya sembari menunggu pesanan mereka datang. Dimulai dari Blanche yang sedang melayani pembeli, Anna yang berada di depan air mancur, Eury yang sedang memburu diskon, dan tempat alkimia di samping toko milik Blanche.

Entah karena jaraknya yang dekat atau karena pendengaran Lumine yang cukup tajam, ia bisa mendengar percakapan Timaeus dan Sucrose yang berada di seberang Good Hunter dengan jelas.

"Timaeus, apa menurutmu Tuan Albedo menikmati festival windblume kali ini ?"tanya Sucrose.

"Aku tidak tahu. Sepanjang hari Tuan Albedo hanya melukis di Dragonspine, mengerjakan laporan, atau meneliti hal baru."

Sucrose menghela napasnya. Kedua tangannya sedang meracik ramuan yang entah apa efeknya.

"Padahal aku berharap Tuan Albedo bisa bersantai sedikit. Ia memberikan kita libur tapi dia sendiri tidak berlibur,"keluh Sucrose.

"Iya, aku juga berharap demikian,"balas Timaeus. "Tapi kenyataannya sekarang Tuan Albedo sedang melukis sendirian di tengah dinginnya Dragonspine."

"Dan kita juga sudah berjanji padanya untuk menyelesaikan penelitian ini,"tambah Sucrose diikuti helaan napas dari Timaeus.

"Apa kamu sudah pernah membujuknya untuk menikmati festival ?"tanya Timaeus.

Sucrose mengangguk, lalu berkata, "Tuan Albedo bilang ia menikmati festival dengan melukis di Dragonspine."

Lumine beralih menatap Paimon yang sudah tidak sabar untuk makan. Mendengar percakapan Timaeus dan Sucrose, ia tahu apa yang ingin ia lakukan di hari windblume ini.

"Paimon, apa kamu bisa menghabiskan semua makanan tadi sendirian ?"

"Tentu saja! Kenapa ? Kamu tidak lapar ?"

"Bukan, aku sudah tahu apa yang ingin aku lakukan di hari windblume ini. Mungkin aku baru kembali nanti malam,"balas Lumine.

"Hmmm, yasudah. Paimon akan menunggu di sini bersama Sara atau mungkin Paimon akan bermain dengan Lily di katedral."

"Baik, aku pergi dulu ya. Sampai nanti!"ucap Lumine seraya melambaikan tangannya.

Tidak butuh waktu lama bagi Lumine untuk sampai di Dragonspine karena ia sering mendapat commission di sana. Gunung bersalju, suhu yang sangat dingin, dan rumput yang tidak bisa terbakar sudah berada di hadapannya. Bahkan tumbuhan di sini pun sangat sedikit, hanya ada mint dan pohon-pohon besar.

ᴀɴᴏᴛʜᴇʀ ʜɪꜱᴛᴏʀɪᴀꜱ - ɢᴇɴꜱʜɪɴ ɪᴍᴘᴀᴄᴛ ꜰᴀɴꜰɪᴄTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang