Childe x Reader | Two Shots

4.1K 388 191
                                    

Author's note :

Bagian ini merupakan fanfiction dari game Genshin Impact buatan Mihoyo. Baik karakter, latar, maupun sebagian cerita berasal dari gamenya. Author hanya mengembangkannya dengan imajinasi author.

Halo, haloo! Ada kah yang kangen sama book ini wkwkwk ? Maafkan author yang baru update lagi karena belum lama ini author baru selesai ujian. Part duanya masih dalam proses oke sabar. Baiklah, ngga usah basa-basi lagi.

Happy reading, guys!

-000-

Malam berhasil membuat udara semakin dingin. Jendela di ruangan tersebut sengaja dibuka, membuat beberapa orang menggigil tatkala salju serasa menusuk tulang mereka. Penghangat yang diletakkan di pojok ruangan pun tidak bisa membuat mereka merasa hangat.

"Childe! Tutup jendelanya dong!"seru Signora. Wanita dengan rambut pirang platinum itu terlihat memeluk dirinya sendiri, sesekali menghembuskan nafasnya ke telapak tangannya.

Laki-laki berambut jingga kecoklatan yang dipanggil Childe itu menghela napasnya. Ia bangkit berdiri dari kursinya, berjalan ke arah jendela, dan menutupnya. "Siapa suruh pakai pakaian terbuka,"gumamnya.

"Itu namanya fashion. Kau tahu fashion ?"ujar Signora, pendengarannya kelewat tajam padahal Childe sudah berbicara dengan suara kecil.

"Fashion tidak berguna kalau kau tetap kedinginan,"balas Childe.

"Kau sendiri juga pakai baju kurang bahan! Perutmu saja terlihat! Kau mau pamer hah ?"

Childe kembali menghela napasnya, berdebat dengan Signora hanya akan menguras energinya. Manfaatnya ? Tidak ada. Maka dari itu, lebih baik ia mengangguk dan kembali membisu.

Usai perdebatan singkat itu, para fatui harbringer kembali sibuk dengan pikirannya masing-masing, kecuali Pulcinella dan Pantalone. Mereka berdua terlihat asik mengobrol. Entah itu rencana licik yang baru, sekedar berbasa-basi karena sudah lama tidak bertemu, atau.. entahlah apa pun itu.

"Perhatian semuanya,"ujar seorang fatui harbringer yang baru saja kembali dari ruangan sang Cryo Archon, Capitano.

"Apa ada misi baru ?"

Capitano menganggukkan kepalanya, melihat kertas yang ada di tangannya, lalu balik menatap rekan-rekannya. "Ada lima misi baru, masing-masing untuk Pulcinella, Scaramouche, Tartaglia, Signora, dan juga Dottore."

"Aku tidak dapat misi ?"tanya seseorang yang berada di seberang penghangat ruangan, Pantalone.

"Halah. Selama ini kau disuruh menghancurkan kilang anggur di Mondstadt saja tidak bisa,"celetuk Scaramouche. Ia memutar bola matanya malas, melirik Pantalone dengan tatapan meremehkan.

"Kau juga tidak becus saat mengurus meteor, malahan astrologis dari Mondstadt dan pengembara itu yang menyelesaikannya,"balas Signora.

"Oh ? Kau memihak Pantalone sekarang, tante Signora ? Lalu aku tidak pernah setuju menyelesaikan misi itu, Joker yang seenaknya mengirimku!"

Signora membanting segelas wine yang sebelumnya ingin ia sesap ke meja. Ia menghampiri Scaramouche, menyilangkan kedua tangannya di depan dada, dan menatap fatui harbringer keenam itu sinis. "Tadi kau panggil aku apa ?"

"Tante."

Wanita berambut pirang platinum itu mendecih, sedikit menahan amarahnya. Di sisi lain, Scaramouche justru menyeringai.

ᴀɴᴏᴛʜᴇʀ ʜɪꜱᴛᴏʀɪᴀꜱ - ɢᴇɴꜱʜɪɴ ɪᴍᴘᴀᴄᴛ ꜰᴀɴꜰɪᴄTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang