Together | Kaeya x Reader x Diluc

2.3K 276 136
                                    

Author's Note :

Together merupakan fanfiction dari game Genshin Impact buatan Mihoyo. Baik karakter, latar, maupun sebagian cerita berasal dari gamenya. Author hanya mengembangkannya dengan imajinasi author.

Happy reading, guys!

-000-

Kaeya merentangkan kedua tangannya, melemaskan otot-otot tubuhnya yang mulai menegang sebelum ia kembali melanjutkan perjalanannya ke Mondstadt. Saat ini, ia sudah berada di Springvale, tempat dimana kalian berdua bertemu untuk pertama kalinya.

Laki-laki berambut biru tua itu tersenyum tipis, mengingat betapa jahilnya dirimu saat kalian pertama kali bertemu. Padahal ia hanya pergi selama tiga hari dua malam, tetapi ia sudah merindukanmu.

"Halo, Timmie!"seru Kaeya ketika ia menyebrangi jembatan yang ada di depan gerbang Mondstadt. 

"Uh, Kapten Kaeya! Anda kan bisa menyebrangi Cider Lake dengan kekuatan cryo supaya burung-burung ini tidak terbang!"balas Timmie, sedikit ketus.

Kaeya tertawa kecil. Ia mengambil sepuluh batang gandum dari inventorinya lalu memberikannya pada Timmie. "Kalau kamu memiliki gandum sebanyak ini, burung-burung itu pasti akan kembali."

"Wahhh! Terima kasih banyak, Kapten Kaeya!"balas Timmie dengan mata berbinar-binar.

"Sama-sama,"ucap Kaeya sembari mengelus pucuk kepala anak itu.

Laki-laki bervision cryo itu kembali melangkahkan kakinya untuk memasuki Mondstadt, menuju Knight of Favonius. Selama perjalanan, ada banyak orang yang menyapanya, bukan hanya anggota Knight of Favonius tapi juga para warga. 

Kaeya memang dicintai oleh warga Mondstadt karena kepribadiannya yang ramah, percaya diri, dan juga santai. Selain itu, wajahnya juga menawan. Tidak heran kalau ia mendapat gelar "kandidat teratas untuk menjadi menantu" oleh para lansia di Mondstadt.

Selesai melaporkan hasil pembicaraannya dengan Liyue Qixing pada Acting Grandmaster Jean, Kaeya pun segera undur diri karena ia masih memiliki beberapa urusan lainnya. Dari pintu masuk Knight of Favonius, ia berjalan ke arah selatan untuk menemui Goth.

"Selamat siang, Pak Goth!"sapa Kaeya kepada pria lansia yang tengah mengelilingi taman sembari memandang jauh ke depan itu.

"Kapten Kaeya ? Selamat siang juga! Bukankah kita sepakat untuk bertemu di sore hari ?"tanya Goth.

"Kebetulan urusan saya selesai lebih cepat jadi saya menemui anda di sini,"balas Kaeya karena ia tahu Goth suka berada di taman tersebut di siang hari.

Goth mengangguk-anggukkan kepalanya. Sementara itu, Kaeya pun membantu pria lansia itu untuk duduk di bangku taman.

"Jadi, apa rumah yang saya inginkan sudah siap ?"tanya Kaeya ketika mereka berdua sudah duduk di bangku taman.

"Tentu. Ketika anda bilang ingin membeli rumah dua lantai beserta dengan perabotannya, saat itu juga saya mulai menyiapkannya."

"Bagaimana dengan permintaan khususnya ? Apa anda juga bisa menyiapkannya ?"tanya Kaeya lagi.

Goth menganggukkan kepalanya dengan mantap. "Tidak ada yang tidak bisa saya lakukan selama itu adalah urusan rumah."

ᴀɴᴏᴛʜᴇʀ ʜɪꜱᴛᴏʀɪᴀꜱ - ɢᴇɴꜱʜɪɴ ɪᴍᴘᴀᴄᴛ ꜰᴀɴꜰɪᴄTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang