Kaeya x Lisa | Oneshot

1.1K 82 61
                                    

Author's note :

Bagian ini merupakan fanfiction dari game Genshin Impact buatan Mihoyo. Baik karakter, latar, maupun sebagian cerita berasal dari gamenya. Author hanya mengembangkannya dengan imajinasi author.

Jujur aja ini ship yang menurut author agak sulit buat nulis ceritanya. Tapi setelah berjam-jam bersemedi di kamar mandi, author akhirnya menemukan pencerahan dan terbitlah cerita ini. Mohon maaf apabila terasa cringe ༎ຶ‿༎ຶ

Anyway,

Happy reading, guys!

-000-

Gadis berambut cokelat panjang dengan bando berwarna merah yang tersemat di kepalanya itu menghela napasnya. Ia mengusap peluh yang membanjiri keningnya dengan tangan kanannya. Tampaknya sang surya sedang tidak bersahabat dengannya, belum tengah hari tapi sudah bersinar dengan teriknya.

Langkah kakinya sedikit lunglai ketika memasuki rumahnya, seolah-olah rohnya melayang di udara. Diam-diam ia juga merutuki dirinya sendiri yang lupa membawa minuman di inventori tak kasat mata miliknya. Sehebat apa pun seorang manusia, mereka tetap bisa dehidrasi bukan ?

Ia baru bisa bernapas lega saat air membasahi tenggorokannya, menghilangkan haus yang daritadi menghantuinya. Senyuman tipis merekah di wajahnya bersamaan dengan semangat yang kembali muncul di dalam dirinya.

Gadis itu memutuskan untuk membersihkan dirinya lantaran tubuhnya sudah basah karena keringat. Hari ini memang cukup damai karena patrolinya berjalan lancar. Karena itu pula ia memutuskan untuk sedikit berlatih dengan berlari dari Springvale-Windrise-Whispering Woods lalu kembali ke Mondstadt. Bagi seorang Outrider sepertinya, stamina merupakan hal yang penting.

Berhubung matahari masih jauh dari terbenam dan tugas patrolinya sudah selesai, gadis berambut cokelat itu memutuskan untuk berkeliling di Mondstadt.

"Nona Amber!"

Gadis berbando kelinci itu menengok ke belakang, mendapati seorang pria paruh baya sedang membawa satu buah kardus sembari berjalan ke arahnya.

"Swan ? Ada apa ?"

"Ini ada kumpulan surat-surat untuk Knight of Favonius. Apa nona bisa mengantarkannya ke markas ?"

"Tentu! Serahkan saja padaku!"balasnya sembari mengambil kardus yang ada di tangan Swan. Ia sedikit merendahkan tubuhnya untuk menyesuaikan pegangannya pada kardus itu baru ia berjalan menuju markas Knight of Favonius.

"Terima kasih banyak, Nona Amber!"ucap Swan sembari melambaikan tangannya.

"Sama-sama!"

Melihat betapa ramainya Mondstadt, tampaknya sinar terik dari sang mentari sama sekali tidak membuat para warga berdiam diri di rumah. Ada yang sedang membeli bunga, perhiasan, kebutuhan sehari-hari, atau sekedar makan siang di Good Hunter. Gadis itu pun demikian, ia berjalan dengan riang sembari menggumamkan beberapa lagu yang ia suka.

"Halo, Athos dan Porthos!"sapa Amber pada dua pria yang menjaga pintu masuk markas Knight of Favonius.

"Selamat siang, Nona Amber!"balas Athos.

"Apa nona butuh bantuan untuk membawa kardus itu ?"tanya Porthos.

Amber menggeleng-gelengkan kepalanya, "Tidak perlu repot-repot. Aku bisa melakukannya sendiri tapi terima kasih."

ᴀɴᴏᴛʜᴇʀ ʜɪꜱᴛᴏʀɪᴀꜱ - ɢᴇɴꜱʜɪɴ ɪᴍᴘᴀᴄᴛ ꜰᴀɴꜰɪᴄWhere stories live. Discover now