T I G A P U L U H E M P A T

6.7K 708 131
                                    

HALOOOOO SELAMAT DATANG LAGI DI CERITA HAZEL- RAJA!

YUKKKK VOTE SAMA COMMENTNYA DI SERBUUUUU!!

Jam berapa kalian baca cerita ini?

Selamat membacaa semogaa sukaakk!!

✨✨✨

Hazel membuka matanya. Perlahan ia dapat melihat jelas sinar matahari yang memasuki pandangannya.

"Gila! Gue nungguin lo bangun lama banget!"

Hazel menoleh ke samping dan ia langsung mendengus mendapati Falseta, sahabatnya duduk di kursi samping ranjangnya.

"Ngapain lo di sini?"

Gadis berbaju kuning itu tertawa meremehkan.

"Bukannya bersyukur ada gue di sini! Lagian ngapain sih lo dirawat gini? Mau godain dokter ganteng?"

Hazel tertawa pelan. "Ngaco!"

Wajah keruh gadis itu berubah menjadi serius. Falseta mendekatkan dirinya pada Hazel.

"Lo serius gak papa Haz?"

Hazel membuang pandangannya. Matanya langsung berkaca-kaca.

"Lo pikir gue akan gak papa setelah tau gue hidup cuma pakai satu kaki?"

Keduanya terdiam. Falseta menghela napasnya.

"Ya elah, banyak yang siap nunduk jadi kaki tambahan buat lo. Gak usah sedih gitu dong!"

Hazel tersenyum tipis. "Tapi gak ada yang mau nerima kerja sama lagi sama artis lumpuh kayak gue,"

Falseta terdiam. "Gue gak suka deh denger lo sok lemah gini. Lo tuh orang yang paling kuat yang gue kenal,"

"Gak selamanya gue bisa sok kuat Fal,"

Falseta tiba-tiba beranjak dari duduknya. "Mana sih Bang Raja?! Biar gue tonjok tuh mukanya! Enak aja bikin sahabat gue kayak gini,"

Hazel tertawa pelan. "Emang berani?" tanyanya iseng.

"Gak juga sih," cengir gadis itu membuat Hazel tertawa.

"Gue denger dari Bang Farez, hati lo udah cukup membaik. Lo udah gak marah sama Bang Raja?"

Hazel menghela napasnya. "Mau marah juga gimana. Bang Farez bener, ini semua udah takdir,"

Falseta mengangguk. "Lo udah ngobrol lagi sama Bang Raja?"

Hazel menggeleng. "Dia belum ada jenguk gue lagi setelah gue usir waktu itu,"

Falseta tertawa. "Makanya jangan galak-galak jadi orang! Kabur kan cowok lo,"

"Dia aja yang pengecut gak mau nemuin gue lagi!"

"Jadi gimana? Lo udah putus?"

Hazel menggeleng pelan. "Seinget gue, gue gak ngomong kata putus deh. Tapi gak tau dia anggapnya kayak gimana,"

"Lo mau balik sama dia?"

"Tergantung penjelasan apa yang dia punya,"

Falseta mengangguk. "Dasar buta cinta!"

"Serius ya Haz, makanya kalau cari pacar tuh perhatian di awal aja gak cukup,"

"Perhatian di awal gimana? Gue bahkan kenal dia sepanjang umur gue,"

Falseta mendecak. "Lo pernah mikir gak sih kalau sebenernya dari awal kalian memang gak akan nyatu sebagai pasangan?"

"Maksud lo?"

Hold Me While You WaitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang