D U A P U L U H D U A

5.8K 731 211
                                    

HALOOOOO SELAMAT DATANG LAGI DI CERITA HAZEL- RAJA!

YUKKKK VOTE SAMA COMMENTNYA DI SERBUUUUU!!

Selamat membacaa semogaa sukaakk!!

✨✨✨

Raja memberhentikan mobilnya di gerbang rumah Hazel yang sudah terbuka oleh satpam keluarga Surendra itu. Mata Raja melirik ke arah Hazel yang hanya terdiam. Setelah memaksa gadis itu makan, Raja memilih mengantar Hazel pulang. Tentu saja atas perintah Safarez.

Raja melihat Hazel yang mengerjap. Mata gadis itu memandangi sekitar lalu merapikan dirinya.

"Makasih," ucap Hazel serak tanpa menoleh ke arahnya.

Hazel hampir membuka pintu mobilnya, namun Raja menahan tangan dingin gadis itu.

Otomatis Hazel menoleh pada Raja. Mata Raja menelisik wajah sembab Hazel. Meskipun di kegelapan malam, samar-samar Raja bisa melihat wajah gadis itu yang memerah. Bekas tangisan gadis itu juga masih terlihat.

Raja menggenggam tangan Hazel. Ia merapikan rambut Hazel yang menempel di kening gadis itu.

"Dulu emang semua yang aku lakuin karena Safarez," ucap Raja pelan sembari mengusap kening Hazel.

Bahkan, kini mata Hazel langsung berkaca-kaca membuat Raja menghela napasnya.

"Aku akuin, semua itu atas suruhan Safarez karena dia mau fokus sama Giani,"

Raja menangkup wajah Hazel dengan kedua tangannya. Menatap dalam Hazel berharap gadis itu melihat keseriusan di matanya.

"Tapi itu dulu Haz. Dulu sebelum akhirnya semuanya atas dasar kemauan aku sendiri,"

Raja menghembuskan napasnya. "Semua yang aku lakuin buat kamu bukan lagi atas dasar suruhan Safarez,"

Raja menelan ludahnya. Menatap Hazel dengan dalam. Ia sedikit mengatur napasnya yang gugup.

"Sangking selalu pingin ada buat kamu, aku jadi gak bisa bedain,"

Raja mengusap pipi Hazel. Menghapus air mata yang jatuh di pipi gadis itu.

"Aku gak bisa bedain-"

Ucapan Raja terputus saat ponsel Hazel berdering. Hazel memundurkan wajahnya lalu menunduk mencari ponselnya.

Ia menghela napas saat mendapati nama Dietro mengisi layarnya. Ia melirik sedikit ke arah Raja. Lelaki itu hanya diam menatap ke arah ponselnya.

Hazel memilih menolak panggilan itu. Matanya kembali menatap Raja yang hanya terdiam.

"Apa tadi?" tanya Hazel.

Raja mengerjap. Seolah baru mengingat fakta kalau kini Hazel bukan lagi gadis jomblo yang bergantung padanya. Ia tersenyum miring.

Kenapa tadi ia hampir saja mengutarakan perasaannya pada Hazel?

Raja menggeleng pelan. Memundurkan tubuhnya hingga punggungnya menyentuh pintu mobil. Ia menatap Hazel dengan tatapan biasa.

"Gak bisa bedain apa tadi?" desak Hazel.

Raja menghela napasnya. Kenapa Hazel mengungkit hal itu lagi?

"Bang Raja ih! Kalau ngomong tuh dituntasin!"

Raja mendecak. Menatap binar mata Hazel yang memancarkan gadis itu sedang senang. Ia kesal dengan paksaan Hazel. Ia tidak mungkin memberitahukan apa yang tadinya hampir saja ia katakan.

"Gak bisa bedain kamu sama Ratu,"

Akhirnya jawaban itulah yang keluar dari mulut Raja. Mendengarnya binar mata Hazel kembali redup. Gadis itu menghela napasnya.

Hold Me While You WaitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang