D U A P U L U H L I M A

6.1K 677 222
                                    

HALOOOOO SELAMAT DATANG LAGI DI CERITA HAZEL- RAJA!

YUKKKK VOTE SAMA COMMENTNYA DI SERBUUUUU!!

Selamat membacaa semogaa sukaakk!!

✨✨✨

Raja tercekat. Kata-kata Hazel berhasil membungkam dirinya dan menyakiti hatinya. Ia menatap gadis di hadapannya dengan tidak percaya.

"Kenapa?" tanya Raja dengan suara tercekat.

Raja memandangi Hazel yang kini menunduk. Gadis itu kembali mendongak namun dengan tatapan rasa bersalah.

"Hazel habis nyakitin cowok-"

"Haz, aku sama Dietro itu beda! Kalau kamu gak bisa kasih perasaan kamu ke dia, jangan samain sama aku. Beda Haz,"

Hazel menggeleng. "Gak ada alasan Hazel gak akan sakitin Bang Raja juga-"

"Aku gak peduli! Aku bukan cowok lemah yang takut memulai sebelum tau kenyataannya!"

Raja melihat gadis itu tersentak. Raja melihat Hazel yang kini menatapnya.

"Kalau alasan Hazel karena keluarga kita, Bang Raja mau ngalah? Selama ini karena ada Kak Gia, hubungan Hazel udah hancur sama keluarga Hazel Bang,"

Hazel menunduk. "Tolong jangan buat hubungan Hazel sama keluarga Hazel makin hancur karena keegoisan perasaan kita,"

Hazel menarik napasnya. "Ini cuma perasaan sementara. Hazel yakin ini cuma salah paham dari masing-masing kita yang mikir kalau perasaan ini beneran ada. Nyatanya itu pasti cuma perasaan saling nyaman satu sama lain,"

Raja menggeleng cepat. "Lo raguin perasaan gue ke lo?"

Hazel mendongak lalu mengangguk pelan. "Gak cuma ke Bang Raja. Hazel juga ragu sama perasaan Hazel,"

Raja mengacak rambutnya frustasi. "Terus mau lo apa?"

Hazel terdiam. Tak tahu harus mengutarakan apa lagi. Bahkan ia sendiri tidak mempunyai solusi atas apa yang ia keluhkan.

Diamnya Hazel membuat Raja mendengus. Kesal pada kelabilan Hazel. Mungkin ini resiko menyukai gadis yang berumur di bawahnya.

"Apa mau lo Haz? Gue cari cewek lain? Iya?"

Hazel menggeleng cepat. Hampir sepenuh dirinya tidak menyukai ide tersebut.

"Ya terus apa? Lo ngeluh ini itu tapi gak bisa kasih gue solusi,"

Raja mendengus mendapati Hazel masih terdiam. Ia mengalihkan pandangannya ke arah langit malam.

"Sebenarnya yang mempersulit ini semua itu lo Haz. Ketakutan yang gak ada habisnya dan keegoisan lo yang mau bahagia sendiri yang bikin lo kayak gini dan gak berhenti nyakitin orang,"

Sukses. Kata-kata Raja sukses membungkam final diri Hazel. Hazel tersentak, tertampar, dan tersadar setelah ucapan Raja meskipun cara Raja menyampaikan kelewat santai.

"Kalau lo gak peka juga, dengan lo kayak gini lo gak cuma nyakitin Dietro aja. Gue juga Haz,"

Raja menghela napasnya. Ia memilih menyender pada bangkunya dan masih memandang ke langit. Tak ingin memperhatikan Hazel lebih lekat lagi.

"Kelabilan lo bikin semua orang bingung dan akhirnya tersakiti cuma karena nunggu keputusan lo. Lo waktu itu bilang gue pengecut kan?"

Raja menatap Hazel yang menatapnya dengan takut. Raja tersenyum miring memandangi mata yang berkaca-kaca itu.

"Persis. Persis banget, lo juga sama pengecutnya,"

Kening Hazel berkerut. "Kok?"

"Ya. Lo gak berani memulai karena takut buat coba. Padahal apa yang lo pikirin belum tentu kejadian. Bukannya itu namanya pengecut?"

Hold Me While You WaitWhere stories live. Discover now