T I G A P U L U H D E L A P A N

9.6K 777 77
                                    

HAIIII SELAMAT DATANG LAGI DI CERITA HAZEL!

YUKK vote sebelum membaca cerita ini!

Selamat membaca semoga sukaaak!

✨✨✨

7 tahun kemudian...

Hazel tersenyum pada kamera. Sesekali ia melambaikan tangannya pada wartawan-wartawan yang memotret kepulangannya ke Indonesia. Setelah tujuh tahun, akhirnya untuk pertama kalinya Hazel menginjakkan kakinya di tanah kelahirannya.

7 tahun ia lalui dengan banyak suka dan duka. Perjuangannya menyembuhkan kaki dan mentalnya berbuah manis. Kini karir Hazel sedang naik-naiknya.

"Sebelah sini Haz,"

Hazel mengangguk pada Kavra yang mengawalnya. Ia mengikuti jalan lelaki itu hingga sampai di mobilnya. Hazel menghela napas. Sedikit lelah dan pusing menghadapi kilatan-kilatan cahaya dari kamera para wartawan.

"Minum,"

Hazel menoleh dan tersenyum. Mengambil air yang ditawarkan oleh Kavra.

"Makasih," ucapnya lalu meneguk minumannya. Ia memandang sekitar dan tersenyum melihat banyak perubahan di daerahnya.

Hazel menormalkan detak jantungnya ketika mobil sudah memasuki gerbang rumahnya. Banyak mobil yang terparkir di rumahnya. Wajar, besok adalah hari pernikahan Safarez.

Pernikahan Safarez lah yang menjadi alasan ia kembali menginjakkan kakinya di negara yang penuh kenangan untuknya.

Hazel melirik kaki kanannya yang sudah sembuh total. Ia tersenyum lalu menghela napasnya.

"Ayo turun,"

Hazel menoleh saat Kavra sudah membukakan pintunya. Ia mengangguk dan menerima uluran tangan Kavra yang membantunya turun.

"Ada siapa aja di dalam?" tanya Hazel pada salah satu pelayan yang berdiri di pintu masuk.

"Ada teman-teman Bang Farez lagi kumpul Non,"

Hazel menahan napasnya. Seakan tahu siapa saja teman-teman Safarez lalu ia mengangguk. Mengucapkan terima kasih lalu berjalan pelan memasuki rumahnya.

"Jangan digodain mulu si Bos!"

Hazel berhenti di ruang keluarga. Matanya menatap empat lelaki yang sedang bercanda di ruang keluarga. Hazel mengenal keempat lelaki itu. Matanya langsung berkaca-kaca.

Hazel menghela napasnya. Mencoba mengatur kegugupannya dan tersenyum tipis.

"Bang Farez," panggilnya pelan.

Keempatnya menoleh dengan bersamaan. Bahkan Hazel semakin tersenyum saat keempatnya membelalakkan matanya secara bersamaan.

Mata Hazel tidak bisa tidak menatap mata Raja. Lelaki itu langsung berdiri dan menatap dirinya. Hazel membalas tatapan itu dengan senyum kecil. Banyak yang berubah dari lelaki itu. Lelaki itu semakin tinggi dan... tampan.

"HAZEL!"

Hazel tertawa saat Safarez berlari lalu memeluknya. Ia membalas pelukan itu dengan sayang. Sudah lama sekali ia tidak bertemu dengan Safarez. Terakhir tiga tahun lalu saat Safarez beserta kedua orang tuanya mengunjunginya.

"Akhirnya pulang," lirih lelaki itu.

Hazel menepuk punggung Safarez dan mengangguk.

"Masa Abangnya nikahan Hazel gak pulang,"

Safarez melepaskan pelukkannya. Ia menatap garang pada Hazel.

"Janji kamu lima tahun!"

Hazel tertawa lalu mengangguk. Ia mengalihkan pandangannya pada ketiga teman Abangnya.

Hold Me While You WaitWhere stories live. Discover now