D U A P U L U H E M P A T

5.9K 683 239
                                    

HALOOOOO SELAMAT DATANG LAGI DI CERITA HAZEL- RAJA!

YUKKKK VOTE SAMA COMMENTNYA DI SERBUUUUU!!

Selamat membacaa semogaa sukaakk!!

✨✨✨

Hazel menunggu di depan pintu kediaman keluarga Arya. Menunggu dibukakan pintu. Mata sembabnya sebisa mungkin ia tutupi dengan senyuman saat Natalia membukakan pintu utama kediaman mewah itu.

"Loh Haz? Sama siapa? Sini-sini masuk dulu,"

Hazel tersenyum lalu mengikuti Natalia yang menuntun dirinya ke ruang keluarga. Natalia sudah seperti Bunda kedua baginya karena saking seringnya Hazel menginap di sini sebagai pelarian ketika ia memiliki masalah.

Hazel duduk di sofa ruang keluarga. Matanya menelisik seisi rumah yang terasa sepi.

"Kamu mau minum apa?"

Hazel menggeleng pelan. Ia mendongak menatap Natalia.

"Hazel mau ketemu Bang Raja, Tante,"

Natalia mengangguk mengerti. Tantenya itu pergi dan kembali membawa satu kotak obat-obatan. Ia menyerahkannya pada Hazel.

"Tante gak tau kenapa dia pulang lebam-lebam begitu. Tante mau obatin tapi dia malah langsung masuk kamar. Tolong obatin Raja ya Haz,"

Hazel mengerjap lalu berdiri. Menerima uluran kotak obat itu lalu mengangguk pelan.

"Kalau gitu Hazel ke kamar Bang Raja dulu,"

Hazel dengan perlahan melangkahkan kakinya menaiki tangga menuju kamar Raja. Ia menahan napasnya saat sampai di depan pintu kamar lelaki itu. Ia menghela napasnya dan mencoba mengetuk pintu tersebut.

Tak ada jawaban membuat Hazel dengan perlahan membuka pintu yang syukurnya tidak terkunci. Hazel mendorong pelan pintunya dan matanya menyisiri seisi kamar Raja yang kosong.

Hazel melangkah masuk. Matanya langsung mengarah pada balkon kamar lelaki itu. Raja ada di sana, sedang berdiri sembari merokok meski angin malam ini cukup kencang.

Hazel dengan ragu melangkah menuju lelaki itu. Ia menggenggam erat kotak obatnya. Menetralisir kegugupan yang ia rasakan.

Saat Hazel sudah berdiri di belakang lelaki itu, Raja seolah tak mengetahui keberadaannya membuat Hazel menghela napasnya. Ia meletakkan kotak obatnya lalu berjalan menuju belakang Raja.

Hazel menghela napasnya lalu memeluk lelaki itu dari belakang. Hazel dapat merasakan badan Raja menegang tanda terkejut atas apa yang Hazel lakukan.

Hazel menyandarkan dahinya di punggung Raja yang lebar. Ia memejamkan matanya. Sudah tidak bisa mengekspresikan sedihnya lewat air mata lagi.

"Maaf," bisik Hazel pelan.

Hazel dapat merasakan Raja membuang rokoknya lalu memutar tubuhnya hingga kini keduanya berhadapan dengan tangan Hazel yang masih melingkar di pinggang Raja. Hazel mendongak dan menatap Raja yang menunduk menatapnya.

"Maaf bukan maksud ngusir Bang Raja, tapi emang Hazel butuh waktu sama Dietro. Hazel udah terlalu nyakitin dia-"

"Sshh," bisik Raja pelan.

Hazel mengeratkan pelukannya dan bersandar pada dada Raja saat lelaki itu membalas pelukannya tak kalah erat.

"Aku ngerti," balas Raja. Hazel mengangguk merasa tidak perlu lagi menjelaskan. Ia menghirup aroma tubuh Raja yang menenangkannya.

"Bang Raja," panggil Hazel pelan.

Raja berdeham sembari mengusap rambut Hazel. Hazel melepaskan pelukkannya. Melangkah mundur lalu menatap dalam lelaki di hadapannya.

Hold Me While You WaitWhere stories live. Discover now