T I G A

6.5K 823 71
                                    

Haloo semuanyaa! kembali lagi sama ceritanya Hazel dan Raja!

Udah berapa lama kah kalian nunggu cerita ini? Maaf yaa aku bener-bener slow update banget sama ceritanya Hazel.

YUK BUDAYAKAN UNTUK SELALU VOTE SEBELUM MEMBACA CERITA INI!

Selamat membaca semoga sukaakk!

✨✨✨

Hazel mengeratkan jaketnya menutupi bajunya yang sedikit terbuka. Tadi ia memang harus mengambil beberapa gambar dan video menggunakan pakaian yang cukup terbuka untuk kebutuhan iklan.

Hazel menghela napasnya. Sudah dua hari berlalu namun Raja masih tak kunjung menjawab satupun pesannya.

Hazel menggerutu pelan. Ia sadar jika ia menjadi Raja pun mungkin ia akan marah besar. Jelas-jelas Raja lah orang yang pertama memiliki janji dengannya. Lalu seenaknya saja Hazel malah memilih pergi bersama Dietro dan membatalkan janjinya dengan Raja tanpa mengkonfirmasi ke laki-laki tersebut.

Hazel berdiri mengambil tas tentengnya dan berjalan menuju Kak Ovri, asisten Hazel yang sedang berbincang dengan salah satu fotografer.

"Kak Ov, aku udah boleh pergi?"

Perempuan berusia 20 tahun itu berbalik dan menatap Hazel dari atas sampai bawah.

"Kamu mau kemana?"

Hazel tersenyum tipis. "Ke sekolah Bang Farez,"

"Loh ngapain?"

"Aku ada urusan. Jadi udah boleh pergi kan?"

Asistennya itu mengangguk. "Tapi, kamu yakin mau pergi pakai baju itu?"

Hazel menunduk memperhatikan penampilannya. Hazel memakai celana yang super pendek bahkan hanya menutupi setengah pahanya. Ia juga memakai atasan kemeja yang sangat tipis meskipun dibaluti jaket yang nyatanya tak pula mampu menutupi celana pendeknya itu. Hazel melihat jam yang melingkar di tangan kirinya.

Hazel mengangguk pelan. "Aku buru-buru sebelum nanti bel pulang sekolah bunyi," ucap Haze lalu berlari menuju parkiran.

Ia tersenyum pada Kavra yang sudah membukakan pintu penumpang untuknya. Kavra ialah pengawal pribadinya sekaligus supir yang ditugaskan Ayahnya. Sebenarnya bisa saja Hazel memakai Pak Pratman, namun Hazel malas karena Pak Pratman sudah seperti supir pribadi untuk Kakaknya, Giani.

Lagi pula bagi Hazel, hadirnya Kavra sudah sangat cukup. Lelaki serba bisa itu benar-benar menjadi abang, teman, sekaligus pengawal yang baik untuk Hazel.

"Mau kemana Haz?"

Jarak umur mereka memang terpaut 10 tahun tetapi lelaki itu memang sudah terbiasa memanggil Hazel tanpa embel-embel atas permintaan Nona mudanya itu.

"Anterin aku ke sekolah Bang Farez ya!"

Kening pengawalnya berkerut. "Ngapain? Jemput Gia?"

Hazel diam lalu menggeleng. "Aku ada urusan,"

"Kalau kamu mau ketemu sama Raja, aku bisa-"

"Just dropped me," potong Hazel. Kavra terdiam lalu mengangguk. Menjalankan mobilnya meninggalkan pekarangan lokasi.

✨✨✨

Raja melempar tasnya pada sofa yang ada di warung sekip. Bel pulang baru saja berbunyi namun ia sudah keluar terlebih dahulu bersama Safarez dan kedua temannya.

Raja langsung merogoh sakunya dan mengeluarkan rokoknya. Tanpa basa-basi lelaki itu menyalakan rokoknya.

"Tumben lo ngasep cepet. Ada masalah?" tanya Azgar.

Hold Me While You WaitWhere stories live. Discover now