T I G A B E L A S

5.7K 662 14
                                    

HAIIIII WELCOME BACK di lapaknya Hazel!!

Jangan lupa senyum dan semangat jalanin hari ini!

YUK BUDAYAKAN UNTUK VOTE SEBELUM MEMBACA CERITA INI!

Semakin kesini semakin seru apa gimana? let me know..

Selamat membaca semoga sukaaakk!!

✨✨✨

Hari ini ialah hari kepulangan Hazel. Sebenarnya Hazel sendiri sudah merengek untuk bisa pulang beberapa hari yang lalu setelah mengetahui kalau Safarez dirawat di rumah sakit. Namun mengingat sifat keras kepala dan sulit diatur abangnya itu, Hazel akhirnya memaklumi dan tidak terheran saat Kavra menginformasikan bahwa Safarez kabur dari rumah sakit ke sekolahnya.

Hazel menghela napas memandangi bandara Soekarno Hatta yang terlihat. Pesawatnya sudah mendarat dan Hazel menunggu giliran untuk turun.

Ia merapikan tatanan rambut dan kacamatanya sejenak. Tersenyum tak sabar karena ia meminta Safarez untuk menjemputnya.

Bisa dibilang selama ia di Paris, jarang sekali Safarez menghubunginya. Bahkan bisa dihitung dengan jari karena Safarez hanya sekali menghubunginya ketika ia meminta lelaki itu untuk menjemputnya ketika ia pulang. Catat, hanya sekali.

Setelah selesai dengan urusan bagasi, Hazel menyeret sendiri koper kecilnya meski koper besar miliknya sudah dibawa oleh bawahan Kavra menuju keluar pintu kedatangan. Matanya melirik sembari mencoba menghubungi Safarez.

Mata Hazel menyipit lalu ia tersenyum. Berlari sembari mendorong kopernya ke arah punggung lelaki yang sudah sangat ia hapal.

"ABANGGG!!"

Hazel berlari kearah Safarez dan langsung saja melompat memeluk Safarez. Ia sedikit terkekeh mendengar Safarez yang mengomel karena mereka hampir saja terjatuh.

"Kangen banget huu sama Abang,"

Safarez mendengus lalu melepaskan pelukan mereka. Hazel tersenyum lalu menoleh menatap perempuan cantik yang kini reflek berdiri dan tersenyum padanya. Kening Hazel berkerut.

"Eh siapa ni?"

Perempuan itu tersenyum lalu menjulurkan tangannya. "Xavera temennya Safarez,"

Hazel melirik dan tersenyum miring. Ia lalu mendengus. "Kalau bukan pacar Abang, Hazel gak mau salaman!"

Xavera melotot terkejut sementara Safarez sudah tertawa. "Lagi diusahain Haz,"

Hazel menoleh dengan berbinar lalu memeluk Xavera mengabaikan tangan Xavera yang masih menggantung.

"Cepet-cepet luluh ya Kak! Bang Farez biarpun galak tapi perhatian kok,"

Xavera tertawa lalu menepuk pelan punggung Hazel.

"Abis ini kita mau kemana?" tanya Safarez. Hazel mengerutkan keningnya lalu tersenyum senang.

"Abang temenin Hazel sama Kak Xavera keliling mall!"

Safarez mendengus. "Gak mau. Abang males dikerumunin,"

Hazel mencibir. "Ayolah Bang. Makeup Hazel habis nih,"

Safarez menggeleng. "Minta temenin sama asisten kamu lah,"

Xavera tersenyum. "Yaudah sama aku aja kalau Safarez gak mau,"

Hazel menoleh lalu tersenyum senang. "Ah yang kayak gini nih aku suka! Ayo Kak kita sama Pak Pratman aja. Biarin aja Bang Farez gak usah ikut. Siapa tau nanti kita ketemu cowok ganteng,"

Safarez menggeram. "Hazel," kesalnya.

Xavera tertawa ikut senang menggoda Safarez. "Yuk! Udah lama gak cuci mata,"

Hold Me While You WaitWhere stories live. Discover now