S E B E L A S

6.3K 697 74
                                    

HALOOOOOO apa kabar semuanyaaa??

semoga sehat selalu dan tetep semangatt yaa!!

DOUBLE UPDATE UNTUK KALIAN PEMBACA SETIA AKUUUU!!

comment dong jam berapa kalian baca cerita ini?

YUK BUDAYAKAN UNTUK VOTE CERITA INI SEBELUM MEMBACA!!

Selamat membaca semoga sukaaa yaa...

✨✨✨

Sudah empat hari semenjak Hazel pergi ke Paris karena pekerjaannya. Raja saat ini sedang berada di basecamp bersama Azgar dan Aldo. Sejak sore tadi, ia sama sekali belum melihat Safarez.

"Farez mana sih?" tanyanya pada kedua sahabatnya. Azgar yang sedang memakan mie instan mengangkat kedua bahunya sedangkan Aldo yang sedang menonton sinetron azab malah menggeleng.

"Dari sore gak ada kabar. Katanya jenguk Xavera ke rumah sakit,"

Azgar menjentikkan jarinya membuat Raja dan Aldo menoleh secara bersamaan ke lelaki itu.

"Lo pada curiga gak sih?"

"Curiga apaan?" tanya Aldo. Azgar berdeham lalu menggeser mangkok kosongnya.

"Curiga kalau Xavera bukan cuma sakit biasa? Kayak sakit parah gitu,"

Raja melempar Azgar dengan satu butir kacang. "Jangan sampe Farez denger ucapan konyol lo!"

Azgar menghela napasnya. "Padahal gue cuma berpendapat,"

Aldo menggelengkan kepalanya. "Tapi, beneran nih si Bos kemana? Udah jam sepuluh masih gak ada kabar,"

Ponsel Raja bergetar. Keningnya berkerut mendapati nama Gori di layar ponselnya. Gori ialah bartender tempat ia biasa berkunjung bersama anak-anak CASTOR apabila ada perayaan baik kecil-kecilan hingga perayaan besar CASTOR.

"Siapa?" tanya Azgar begitu mendapati wajah Raja yang mengerut tak biasa.

"Gori,"

✨✨✨

Raja menghela napasnya. Safarez sedari tadi meracau tidak jelas. Lelaki itu sudah menghabiskan gelas ke 8 namun tidak ada tanda-tanda lelaki itu akan berhenti. Ia tidak mengerti kenapa lelaki ini bisa mabuk-mabukan tiba-tiba tanpa memberi kabar padanya.

Setelah mendapat telepon dari Gori mengenai keadaan serta keberadaan Safarez, langsung saja Raja beserta kedua sahabatnya menyusul ketuanya ini. Setelah sampai di sini, ia mendapat laporan dari Gori bahwa Safarez sudah menghabiskan 7 gelas secara langsung dan masih belum berhenti.

Raja melempar sebungkus es batu dan handuk pada Aldo yang sedang meringis memegangi pipinya yang terkena tonjokkan oleh Safarez saat sedang berusaha melarang lelaki itu menambah gelas.

"Udah Rez, lo udah mabok banget," ucap Raja pelan. Ia tidak mengerti permasalahan apa yang bisa membuat Safarez sekacau ini.

Safarez yang mabuk tertawa pelan lalu meringis. "Gue...gue...gue bukan tipenya," racau Safarez lalu tertawa.

Raja menghela napas pelan lalu menatap kearah pintu masuk menunggu kedatangan Rezvan. Ia sengaja menelepon Ayah dari lelaki ini. Karena bagaimanapun, hanya Rezvan yang bisa memberhentikan Safarez.

"Ja... dia... dia gak mau... dia gak mau gue... gak mau gue sukain," racau Safarez lagi membuat Raja mendengus. Merasa letih dengan hari ini. Jadi hanya karena perempuan Safarez bisa sekacau ini?

"Satu...satu gelas lagi," ucap Safarez pelan menyodorkan gelasnya pada bartender. Raja mendecak. Langsung saja Raja menepak gelas kaca itu hingga jatuh dan pecah membuat perhatian banyak orang terpusat pada mereka.

Hold Me While You WaitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang