D U A P U L U H D E L A P A N

5.8K 637 63
                                    

HALOOOOO SELAMAT DATANG LAGI DI CERITA HAZEL- RAJA!

YUKKKK VOTE SAMA COMMENTNYA DI SERBUUUUU!!

Selamat membacaa semogaa sukaakk!!

✨✨✨

Hazel tertunduk saat matanya bersitatap dengan mata tajam Ayahnya. Tak hanya Ayahnya, Bunda serta kedua orang tua dari Raja pun ikut menatap dirinya dan Raja seolah seperti penjahat.

Hazel melirik ke kiri dimana Safarez duduk santai seolah menikmati raut tegang antara dirinya dan Raja.

"Gak ada yang mau ngomong?" tanya Safarez.

Hazel mendecak. Abangnya benar-benar bisa mengacaukan suasana. Hazel kembali melirik pada Bundanya yang baru saja menghela napasnya.

"Sejak kapan?" tanya Bundanya.

Hening dan tidak ada jawaban membuat Bundanya mendecak.

"Hazel, Raja, jawab. Sejak kapan kalian kayak gitu?"

Hazel mengangkat pandangannya. "Gitu gimana sih Bun?"

"Itu. Sayang-sayangan kayak orang pacaran,"

Hazel menggeleng. "Kan Hazel sama Bang Raja biasa kayak gitu dari kecil,"

"Hazel, Bunda serius!"

"Bunda, Hazel juga serius!"

Ayahnya mendecak memandang keduanya yang berdebat. Ia berdeham lalu menatap Raja yang hanya terdiam.

"Emang kamu bisa jamin bahagiain Hazel bukan sebagai Abang?"

Pertanyaan yang langsung ditujukan pada Raja oleh Ayahnya itu membuat semuanya terdiam. Semuanya termasuk Raja.

"Ayah, jangan tanya aneh-aneh!" ucap Hazel.

"Diam Haz," titah Ayahnya membuat Hazel terdiam. Ia menunduk saat menatap Ayahnya yang keras.

"Ja, jawab," ucap Safarez pelan.

Raja mendongak dan menatap Rezvan. Ia menarik napas dan menghembuskannya pelan.

"Saya gak bisa janji apa-apa Om,"

Hazel langsung menoleh tak terima. Sedangkan Raja sendiri masih menatap Rezvan dengan serius.

"Saya takut kalau suatu saat nanti saya gak bisa tepatin janji saya. Yang bisa saya pastikan cuma satu. Selama saya masih hidup, saya akan jaga dan sayangin Hazel sama kayak Om dan Safarez jaga dia,"

Hazel menundukkan kepalanya. Tersentuh atas ucapan Raja yang jarang bahkan hampir tidak pernah seromantis itu.

"Papa gak setuju hubungan kalian,"

Semuanya menoleh terkejut pada Arya yang akhirnya angkat bicara.

"Om-"

Ucapan Safarez langsung dipotong oleh Arya dengan tegas. "Pokoknya Papa gak setuju,"

"Alasannya?" tanya Hazel bingung.

Bundanya menghela napas. "Sama. Bunda juga gak setuju,"

"Bunda," rengek Hazel merasa tidak mendapat dukungan dari Bundanya itu.

"Apa Haz? Apa yang kamu harapin dari berhubungan sama sepupu sendiri?"

Bundanya menghela napas dan menatap serius anaknya. Hazel merinding. Ia tidak pernah mendapati tatapan seserius itu dari Bundanya. Berarti kali ini Bundanya tidak main-main.

"Bunda gak menyalahkan perasaan kalian. Siapa yang akan menyangka bisa jatuh cinta sama sepupu sendiri? Tapi yang salah itu hubungan kalian,"

Hazel menunduk. Mengaitkan tangannya dan memainkannya. Ia gugup.

Hold Me While You WaitWhere stories live. Discover now