D E L A P A N B E L A S

5.6K 721 111
                                    

Haloooo semuanyaaa apa kabarnyaa?

Gak kerasa udah bab 18 aja, gimana pendapat kalian sejauh ini?

AKU ADA INFO NIH SEBELUM KALIAN BACA CERITANYA!

YUKK LANGSUNG AJA DI FOLLOW NIH SUPAYA GAK KETINGGALAN BERITA APAPUN @castorofc_ dan @storybyvivi_

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

YUKK LANGSUNG AJA DI FOLLOW NIH SUPAYA GAK KETINGGALAN BERITA APAPUN @castorofc_ dan @storybyvivi_

JANGAN SAMPAI KELEWAT YAAA☺️

YUKKK budayakan untuk vote sebelum membaca cerita ini!

Selamat membaca, semoga sukaaakk!

✨✨✨

Hazel berjalan gontai menuju kamarnya setelah meninggalkan Kavra yang baru saja memberhentikan mobilnya di garasi. Panggilan Bundanya tak ia hiraukan. Bahkan saat Giani bertanya padanya pun Hazel memilih melengos dan tetap berjalan menuju kamarnya.

Hazel melempar tas sekolahnya dan membanting dirinya ke kasurnya. Hazel memejamkan matanya merasakan hawa tenang dan dingin dari kamarnya. Berulang kali Hazel mencoba mengatur napasnya.

Hazel bukan gadis yang suka mengeluh. Ia selalu bersyukur akan hidupnya yang bekecukupan dengan fisik yang sempurna. Namun, kali ini Hazel ingin mengeluh. Mengeluhkan keadaan dirinya beberapa hari belakangan ini dengan kejadian-kejadian yang runtut menimpanya.

Suara ketukan pintu kamarnya membuat Hazel terduduk dan menatap ke arah pintu kamarnya. Pintu kamarnya terbuka, menampilkan Giani yang sudah berganti pakaian sekolah.

"Haz, siap yuk. Bang Farez udah di jalan pulang,"

Hazel mengangguk tanpa membalas ucapan Giani membuat Giani menghela napasnya dan menutup pintu. Membiarkan adiknya memiliki waktu sendiri.

Hazel turun saat salah satu asisten rumah tangganya memanggil dirinya. Hazel menatap Bundanya dan Giani yang sedang menyiapkan makanan di meja makan.

Bel rumahnya berbunyi membuat Hazel beranjak menuju pintu utama rumahnya. Hazel membukakan pintu dengan semangat dan langsung memeluk Xavera membuat genggaman keduanya terlepas.

"Lama banget sih gak ketemu kita Kak!"

Xavera tersenyum lalu memeluk balik Hazel dengan pelan.

"Pasti Bang Farez manipulasi Kak Xave terus ya makanya gak pernah kesini," ucapnya pada Xavera setelah melepas pelukannya.

"Sembarangan," balas Safarez. Hazel menunjukkan senyum manisnya.

"Gia mana?" tanya Xavera. Hazel menunjuk ke arah dalam rumahnya.

Hold Me While You WaitWhere stories live. Discover now