T I G A P U L U H L I M A

7.1K 632 77
                                    

HALOOOOO SELAMAT DATANG LAGI DI CERITA HAZEL- RAJA!

YUKKKK VOTE SAMA COMMENTNYA DI SERBUUUUU!!

Selamat membacaa semogaa sukaakk!!

✨✨✨

"Ayo Kak semangat! Kita coba dari sini ya,"

Hazel tersenyum meski dirinya penuh dengan keringat. Tangannya dengan gemetar memegang besi penyanggah beban tubuhnya.

Sore ini ia menjalankan terapi jalan ketiganya. Meski hanya kaki kanan yang ditetapkan lumpuh, kaki kirinya pun belum berfungsi secara baik.

Saat Hazel akan melangkah, dering ponsel membuat ia menoleh pada suster yang membantunya. Suster itu tersenyum dan mengucapkan kata maaf.

"Gak apa-apa Sus, angkat aja," ucapnya sembari tersenyum.

Suster itu mengangguk lalu bergeser sedikit untuk mengangkat panggilan. Hazel menatap ke arah jendela yang menunjukkan sedikit cahaya matahari yang hampir tenggelam.

"Maaf Kak, saya izin sebentar. Saya dipanggil sama dokter,"

Hazel menoleh dan menampilkan senyumannya. "Ya udah, gak apa-apa Sus,"

"Tapi-"

"Saya bisa sendiri," ucap Hazel meyakinkan.

Suster itu nampak tidak yakin. Namun akhirnya mengangguk pasrah.

"Kalau ada apa-apa, langsung tekan tombol itu ya Kak,"

Hazel mengangguk sembari tersenyum. Mempersilakan suster itu keluar dari kamar rawatnya.

Hazel menghela napasnya. Ia beralih menatap besi penyangga beban tubuhnya lalu ia mengangguk pelan.

"Bisa Haz, pasti bisa!" ucapnya menyemangati diri sendiri.

Perlahan Hazel mencoba menggerakkan besi tersebut. Ia meringis sembari mencoba jalan secara perlahan. Namun di langkah ketiga ia memekik karena tubuhnya oleng.

Hazel memejamkan matanya menunggu rasa sakit akibat jatuh menimpanya. Namun setelah beberapa saat, ia tidak merasakan apapun.

Hazel membuka matanya perlahan. Ia membelalakkan matanya saat melihat wajah Raja secara dekat di hadapannya. Ia terdiam menatap mata itu. Mata lelaki yang ia rindukan meskipun telah menyakitinya.

"Kamu gak apa-apa? Ada yang sakit? Ada yang-"

"Gak apa-apa," ucap Hazel memotong.

Ia menggerakkan badannya membuat Raja melepaskannya namun hampir membuat Hazel kembali terjatuh. Akhirnya Raja langsung menahan tubuh kecil Hazel.

"Biar aku bantu ke kasur,"

Hazel berdeham lalu mengangguk. Ia tidak bisa bersikap sok jual mahal ketika ia memang memerlukan bantuan dari sosok di sampingnya ini.

Raja dengan perlahan membantu Hazel. Memperbaiki posisi duduk gadis itu agar nyaman. Setelah merasa Hazel berada di posisi yang aman dan nyaman, Raja membalikkan badannya. Bersiap ingin pergi namun tangannya ditahan oleh gadis itu.

"Mau ke mana?"

Raja menatap tangannya lalu menatap mata Hazel. Gadis itu menatapnya dengan berkaca-kaca.

"Nunggu di luar. Aku gak mau kamu gak nyaman,"

Setelah mengucapkan kalimat itu, Raja berjalan menuju pintu kamar rawat Hazel. Namun, ucapan gadis itu memberhentikannya.

"Pengecut,"

Raja membalikkan badannya. Ia menatap Hazel dengan pandangan bingung.

"Bang Raja pengecut,"

Hold Me While You WaitDonde viven las historias. Descúbrelo ahora