S E P U L U H

6.1K 724 51
                                    

HALOOO udah bab 10 aja nihh...

gimana sihh tanggapan kalian sama cerita ini? comment yaa aku pingin tau🥺

YUK BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA CERITA INI.

Selamat membaca, semoga sukaaak

✨✨✨

Raja memberikan satu cup es krim pada Niki. Keduanya kini berada di sebuah kafe. Niki tersenyum lalu menggumamkan kata terima kasih setelah menerima es krim tersebut.

"Lo selalu tau cara biar gue seneng,"

Raja duduk di hadapan Niki. Bersender lalu bersidekap menatap gadis cantik di hadapannya.

"Kali ini kenapa?"

Niki mengalihkan pandangannya ke kiri. Menatap jalanan yang terlihat dari kaca transparan kafe tersebut. Raja dan segala kepekaannya.

Niki menggeleng. "Gue gak mau lo mikir gue ke lo cuma pas sedih doang Ja,"

"Emang kayak gitu kan faktanya?"

Raja menatap dengan lurus ke arah Niki. Niki mengalihkan pandangannya. Menatap balik pada Raja yang memang memiliki pengendalian emosi yang baik.

"Gue gak kayak gitu," ucap Niki pelan.

Raja menggeleng. "Kali ini masalah cowok?"

Niki menunduk. Menggenggam erat cup es krim yang sama sekali belum ia santap.

"Ja," panggil Niki pelan sembari menatap sendu pada Raja.

"Hmm?"

"Apa... perasaan lo masih sama?"

Raja berdeham. Menegakkan duduknya dan membiarkan tangannya saling bertaut di meja.

"Lo ngelantur," balas Raja. Niki menggeleng. Meletakkan cup eskrim tersebut dan menggenggam tangan Raja.

"Apa perasaan lo ke gue masih sama?"

Raja terdiam. Matanya menatap ke sekeliling kafe. Bahkan ia tidak mengelak genggaman tangan Niki yang menyelimuti tangannya.

"Ja-"

"Jawaban apa yang lo harapin dari gue Nik?" sela Raja cepat seraya menatap mata Niki dalam.

"Lo berharap gue jawab ya gue masih suka sama lo setelah lo nolak gue dua tahun yang lalu?" dengan perlahan Raja melepaskan tangan Niki yang menggenggamnya. Ia bersidekap.

"Ja-"

"Perasaan gue sama lo emang besar Nik. Karena lo perempuan pertama yang gue sayang. Tapi, gue bukan tipe cowok yang ngejar setelah ditolak,"

Raja menghela napasnya. "Lo tanya ini ke gue bukan karena lo bersedia balas perasaan gue. Tapi karena lo lagi patah hati. Iyakan?"

Niki terdiam. Memandang Raja dengan sendu.

"Setelah lo tolak gue dua tahun yang lalu, perasaan gue gak akan sama lagi Nik. Ya, memang gue bersedia tetap jadi sahabat lo. Tapi bukan berarti gue akan jadi cowok cadangan ketika lo patah hati karena satu cowok,"

Raja berdiri. Menjulurkan tangannya pada Niki yang menunduk.

"Gue anter lo pulang. Kayaknya lo butuh istirahat,"

Niki mendongak. Gadis cantik itu lalu menggeleng pelan.

"Lo duluan aja. Gue belum mau pulang,"

Raja menatap gadis itu. Menghela napasnya lalu mengangguk.

"Kabarin gue kalau ada apa-apa,"

✨✨✨

Hazel menggerutu. Sejak tadi Raja tidak ada menghubunginya. Padahal biasanya Raja tidak pernah absen menghubunginya meski hanya sekedar bertanya apakah ia sudah makan atau belum.

Hold Me While You WaitOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz