S A T U

9.8K 931 80
                                    

Haiii kembali lagi sama cerita nya hazel!

Maaf ya kalau aku sangat lama update nya gak kayak dulu safarez soalnya sekarang aku punya kesibukan gak kayak duluHAHAH

YUK BUDAYAKAN UNTUK VOTE SEBELUM MEMBACA CERITA INI!

Selamat membaca semoga sukaakk!!

Jam berapa kalian baca cerita ini?

✨✨

Hazel berjalan menenteng tas sekolahnya. Setelah ini ia tidak ada jadwal syuting maupun foto untuk barang endorsean. Mata Hazel menyipit saat mendapati motor yang sangat ia kenal. Motor Raja, sepupunya.

Dengan senyuman tipis, Hazel berjalan melangkah menuju abang sepupunya itu. Ia mendengus mendapati banyak pandangan-pandangan terpesona dari teman-teman sekolahnya. Tentu saja kedatangan Raja menyita banyak perhatian. Lelaki itu membawa motor besarnya, berpakaian SMA dengan jaket CASTOR yang melekat di badan kekar lelaki itu. Siapa yang tidak terpesona dan tidak tahu siapa CASTOR itu?

"Bang Raja ngapain di sekolah Hazel?" tanya Hazel begitu ia berdiri di hadapan Raja yang menyender pada motornya.

Raja tersenyum lalu mengusap kening Hazel yang terdapat beberapa bulir keringat.

"Jemput kamu,"

Hazel mendengus. "Di suruh Bang Farez lagi?"

Hazel bukannya tidak tahu kalau Abangnya itu kerap meminta tolong pada Abang sepupunya ini untuk menjemputnya. Padahal, yang Hazel harapkan hanya Safarez ada untuk menjemputnya.

Raja menggeleng lalu tersenyum lebar. "Gue yang mau. Ayo naik!"

Hazel menggeleng pelan. "Kenapa Bang Farez gak bisa jemput?"

Raja yang hendak memasang helmnya terhenti. Ia menghela napasnya pelan.

"Haz, Bang Farez sibuk. Lagian apa bedanya sih gue sama si Farez?"

Hazel menggeleng pelan. "Kan Bang Raja selalu sama Bang Farez. Kalau Bang Raja aja yang cuma abang sepupu Hazel bisa nyempetin waktu buat jemput Hazel, seharusnya Bang Farez juga bisa dong. Kan Bang Farez abang kandung Hazel,"

Raja terdiam. Ia menahan senyuman miris yang akan terpatri di wajahnya.

Cuma abang sepupu katanya...

Raja menggeleng pelan lalu mengusap pundak Hazel yang hampir menangis. "Besok gue minta Farez jemput lo,"

Raja bukannya tidak tahu kalau Hazel sangat ingin menghabiskan waktu bersama Safarez. Ia sudah mendapati kelakuan-kelakuan aneh Hazel yang seperti haus akan perhatian dari keluarganya sejak adanya Giani. Pernah Raja mencoba berbicara pada Safarez, namun tanggapan Safarez hanya biasa saja.

"Hazel itu udah terlalu banyak dapat perhatian dari kecil Ja. Apalagi lo gak liat jutaan fansnya? Beda sama Giani,"

Raja mengangguk mengerti namun tetap tidak bisa melihat Hazel yang selalu merengek padanya ingin pergi dengan Safarez lah, atau bahkan sekedar mengobrol bersama seperti yang biasanya mereka berdua lakukan. Sejujurnya, Raja juga ikut merasakan itu. Merasakan bagaimana sedihnya Hazel melihat keakraban antara Safarez dan Giani. Namun ia tidak bisa berbuat apa-apa. Dia bukan bagian dari keluarga Surendra.

"Gimana kalau kita makan pizza?" ajak Raja.

Hazel dan pizza adalah hal yang tidak bisa dipisahkan. Bagi Hazel, ia rela seumur hidup hanya memakan pizza. Tentu saja kecintaan Hazel pada pizza memudahkan Raja untuk membujuk gadis itu apabila suasana hati Hazel tidak baik seperti saat ini.

Hold Me While You WaitWhere stories live. Discover now