Chapter 123

11.5K 1K 136
                                    

Irene POV

"Ini sempurna" ucap Seulgi saat dia memasang jepit pita di rambutku. Dia memperbaikinya dan mengangkat daguku.

"Jepitnya atau perempuan di depanmu?" Aku bertanya.

Dia mencoba untuk tidak tersenyum tetapi gagal. "Jepitnya" dia menjawab.

Aku menyipitkan mata dan memutarnya. Aku berpaling dan berpura-pura bahwa aku sedang sendirian tetapi dia memegang pipiku dan mengecup bibirku.

"Karena kamu lebih dari sempurna" gumamnya. Aku mengerutkan bibirku dan dia terkekeh. "Ayo pergi sekarang? Kita masih punya banyak tempat untuk dikunjungi"

"Benarkah? Kita baru sampai di sini di Kota dan sejauh yang aku ingat, kamu akan membawaku ke pasar umum" aku terkekeh dan menampar bahunya.

"Tapi pasar umum adalah yang terbaik untuk kencan. Makanannya murah tapi semuanya memiliki rasa yang enak daripada makanan di restoran" dia berkata sambil memegang tanganku dan berjalan di sepanjang jalan.

"Aku tidak mengatakan bahwa itu ide yang buruk.. aku berbicara tentang banyak tempat untuk dikunjungi" kataku membela diri.

"Oke, kamu menang" dia tertawa pelan.

Sekarang sudah pukul 17:48, Seulgi memberi tahuku bahwa berjalan-jalan di sekitar Pasar umum sangat menyenangkan saat matahari mulai terbenam. Aku tidak pernah berada di pasar umum hanya untuk berkencan. Biasanya kami memilih restoran terdekat atau pergi ke tempat wisata. Dia tidak pernah membawaku ke pasar umum di Seoul. Selain itu, aku tidak terbiasa dengan makanannya, aku benci tempat ramai seperti Jennie tapi Lisa sudah membawanya ke pasar umum yang berbeda di Korea untuk yang aku tidak tahu berapa kali.

Seulgi perlahan kembali ke dirinya sendiri. Perubahannya meningkat seperti dia tidak pernah tertawa begitu keras sebelumnya tetapi sekarang dia bisa mengikuti arus lelucon teman-temannya. Pil itu sangat membantu pemulihannya jadi ketika kami kembali ke Seoul, kami akan menemui psikiaternya. Semuanya baik-baik saja sekarang, perusahaan berdiri teguh berkat Lisa karena telah membantunya.

"Aku tidak begitu familiar dengan makanan di sini" kataku padanya, jadi dia akan berhati-hati.

"Bahkan aku tapi Lisa meyakinkanku bahwa semuanya enak" ucapnya, sibuk melihat-lihat sekitar.

Ini mulai ramai. Mungkin jam kerja mereka akhirnya selesai. Aku dapat melihat banyak pasangan berjalan bersama di bawah lampu gantung di sepanjang jalan. Sungguh memukau karena bisa menarik setiap wisatawan. Seulgi memegang tanganku dengan kuat saat dia menarikku dengan lembut.

"Apakah ini pertama kalinya kamu mengunjungi negara ini?" Aku bertanya padanya. Terlepas dari sudah menikah selama bertahun-tahun, masih ada kisah yang terjadi padanya sebelumnya yang aku tidak akan tahu jika aku tidak bertanya atau dia tidak akan memberi tahu.

"Hmm.. tidak. Aku pernah ke sini tiga kali" katanya, aku dapat melihat bahwa ada keraguan dalam jawabannya.

"Kamu tidak yakin?" Aku tertawa.

Dia melepaskan tanganku dan menyandarkan lengannya di pundakku, dia mendongak untuk berpikir dan meletakkan jari telunjuknya di bawah dagunya yang menurutku lucu.

"Aku tidak begitu ingat tapi yang bisa kuingat hanyalah saat itu. Mom memberitahuku bahwa kami dulu ada di sini setiap musim panas untuk mengunjungi keluarga Lisa" dia menjelaskan dan menatapku.

"Jadi kamu bisa berbicara bahasa Thailand?" Tanyaku, kami menyeberang jalan bersama yang lain. Aku tidak tahu kemana tujuan kami tapi karena Seul bersamaku maka tidak apa-apa selain itu aku menikmati percakapan seperti ini karena pada saat kami di rumah, kami selalu membicarakan hal-hal serius atau tentang Aleyna tapi tentu saja kami punya waktu untuk berdua.

UIRYS Book II: Manoban Thing - JENLISA (ID) GxGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang