Chapter 166

10.1K 990 217
                                    

"Oke, diamlah selagi aku mengikat gigimu" kata Lisa saat dia duduk di tempat tidur. Teman-temannya semuanya ada di belakang, mereka memainkan game offline sambil tetap mendengarkan Lisa. Mereka tidak bisa menahan tawa mendengar kata-kata konyol Lisa kepada anak-anaknya.

"Apakah itu menyakitkan?" Skyler bertanya pada kakaknya sambil menatapnya. "Aku akan memegang tanganmu sampai detik-detik terakhir mencabut gigimu" dia meraih tangan Daehan dan memegangnya dengan kedua tangannya. "Hati-hati Dada"

"Haruskah kita memanggil Mommy?" Daehan bertanya dengan mulut terbuka, ketakutan terlihat di wajahnya.

"Aku bisa menangani ini lagipula ini akan cepat" kata Lisa dan tersenyum ketika dia berhasil mengikatkan talinya. "Ini dia"

Skyler menjerit dan menghentakkan kakinya karena gugup. Teman-teman Lisa berhenti bermain dan menonton mereka. Seulgi mulai merekamnya sementara Jimin dan Wendy berdiri di samping Lisa.

"Aku takut" kata Daehan, bibirnya mulai melengkung seolah dia akan menangis ketakutan.

"Ini tidak menyakitkan Daehan tidak seperti bagaimana dokter gigi mencabutnya" Jimin terkekeh. "Ini cara tradisional"

"Aku akan berdarah" rengek Daehan. "Apa kamu yakin aku tidak akan infeksi dengan cara itu?"

"Percayalah pada Dada" Lisa berkata dan menahan Daehan untuk tetap diam. Teman-temannya berusaha menahan tawa mereka saat menonton Daehan, dia memang lucu dengan ekspresi wajah yang ketakutan.

"Dada~" Daehan mulai menangis. Lisa menyeka air liur dari mulut Daehan karena mulutnya terbuka lebar. "Jangan, please"

Melihat kakaknya menangis, Skyler pun langsung menangis diikuti oleh Lauren. Mereka meringkuk di tubuh Lisa yang membuat Lisa menggaruk tengkuknya. Dia ingin tertawa tetapi dia tidak bisa karena dia tahu bahwa anak-anaknya tidak akan berhenti menangis karena mereka mengira Dada-nya mengerjai mereka selama ini.

"Berhentilah menangis. Mommy kalian mungkin akan menerobos masuk dan berpikir bahwa kami sedang mengerjai kalian" kata Lisa dan membuat Daehan melangkah mundur.

"Seseorang akan mencabut gigi pertamanya" Wendy tertawa dan merangkul bahu Jimin seperti yang dilakukan seorang teman.

Daehan akan berbicara ketika Lisa memukul dahinya dengan sangat keras yang menyebabkan dia tidak seimbang, Lisa berhasil mencabut gigi dari Daehan dan giginya terlempar ke suatu tempat di dalam kamar karena benturan tersebut. Pria kecil itu terkejut dan matanya menatap setiap orang sebelum dia menyentuh mulutnya.

"Semuanya sudah selesai!" Lisa dengan riang berkata dan menarik Daehan lebih dekat, dia memeriksanya dan melihat darah keluar. "Kapas!"

Jimin dan Wendy segera menyerahkannya, mereka mendekat untuk melihat gigi yang sudah dicabut. Lisa meletakkannya di tempat gigi tersebut dan membiarkan Daehan menahannya. Pria kecil itu sepertinya masih memproses di dalam kepalanya, beberapa detik kemudian dan dia mulai menangis lagi. Skyler mencari gigi itu sampai dia menemukannya.

"Aku menemukannya!" Dia berteriak dengan berlinang air mata. "Dada aku menemukannya!!"

"Kamu harus meletakkannya di bawah bantal saat kamu tidur" kata Seulgi. "Aku pernah percaya pada peri gigi ketika aku seusiamu."

"Sam-"

"Lisa!"

Lisa tidak sempat mengucapkan sepatah kata pun karena Jennie memanggilnya dari ruang tamu. Dia mengacak-acak rambut putranya dan bangkit dari tempat tidur. Teman-temannya memandang Lisa dan mengangkat bahu, mereka tetap diam karena tidak tahu apa yang akan terjadi.

"Tolong periksa Joy untukku" gumam Wendy.

Lisa perlahan membuka pintu dan keluar kamar. Dia menemukan Irene dan Chaeyoung di ruang tamu bersama si kembar, dia mencari Jennie sampai dia mencapai dapur tapi tetap saja, dia tidak ada di sana.

UIRYS Book II: Manoban Thing - JENLISA (ID) GxGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang