Chapter 76: War

11.8K 1.1K 172
                                    

Jennie POV

7:30 AM

"Ya Tuhan.. Bagaimana keadaannya?"

"Aku tidak tahu Unnie. Jisoo sedang memeriksanya.. aku mengkhawatirkan Irene Unnie"

"Lisa tidak tahu apa pun. Dia baru tahu tadi pagi, dia terus menelepon Seulgi tapi dia tidak menjawabnya tapi mungkin kami bisa mengunjunginya di rumah sakit setelah bekerja.. aku seharusnya tinggal di rumahnya kemarin."

Aku meletakkan ponselku di antara bahu dan telingaku sehingga aku bisa merapikan tempat tidur kami.

"Seulgi brengsek!" Chaeyoung mengerang di telepon. Aku juga marah.. serius.

"Aku sudah membicarakannya dengan Lisa tapi dia tidak percaya dan terus menyangkal masalah itu. Dia memiliki kepercayaan penuh pada temannya!"

"Bahkan Jisoo.. dia membela Seulgi bahwa dia tidak akan mungkin melakukannya pada Irene!"

Aku menghela napas dan melihat ke luar. "Mungkin aku harus menutup telepon? Aku akan membersihkan kamar kami dulu. Agak berantakan karena anak-anak. Sampai jumpa nanti" aku mengakhiri panggilan dan meletakkan ponsel di atas meja.

Aku membalik bantal dan melipat selimut. Sampai sekarang aku masih mengkhawatirkan Seulgi dan Irene Unnie.. saat dia menerobos masuk ke dalam kantorku, aku tahu ada sesuatu yang terjadi. Kami bertanya padanya tetapi dia tidak pernah mengatakan kata-kata selain dia terluka. Yang dia lakukan hanyalah menangis, itu pertama kali kami melihatnya seperti itu.

Lisa terus menyangkal, dia memberitahuku bahwa Seulgi tidak akan melakukan itu! Seperti.. seberapa yakin mereka? Unnie tidak akan menangis jika itu bukan apa-apa! Yoona membuatku muak.. pastikan aku tidak akan melihat wajahnya atau jika itu terjadi... Ugh!

"Huuun" panggil Lisa.

"Apa?"

Dia ada di dalam kamar mandi, membersihkannya. Sebelum kami meninggalkan rumah, kami memastikan bahwa semua yang ada di dalam baik-baik saja. Ibu Lisa terus memberi tahu kami bahwa kami harus mencari pembantu atau pengurus rumah tangga untuk membersihkan rumah. Kupikir ini waktu yang tepat.

Lisa mengintip ke pintu dan tersenyum padaku seperti orang bodoh. "Cuma mau bilang, kamu cantik" ucapnya dan menutup pintu lagi.

Aku memutar mataku dan menggelengkan kepalaku, aku sedang tidak mood untuk membicarakan gombalannya karena apa yang terjadi pada Irene Unnie.

Aku mulai menyalakan penyedot debu dan aku mendengar pintu kamar mandi terbuka.

"Hun.."

Aku melihat ke belakang lagi dan melihatnya dengan senyum yang sama.

"Uhmm?" Aku bergumam dan mematikan penyedot debu.

"Tidak ada. Aku mencintaimu" dia menatap langsung ke mataku sebelum menutup pintu.

Aku bersumpah dia sangat aneh! Aku hanya mengangkat bahu dan menyalakan penyedot debu lagi. Aku berjalan di sekitar karpet, aku sudah di depan pintu kamar mandi ketika tiba-tiba terbuka. Aku tersentak dan bahkan menjatuhkan penyedot debu.

"What the hell, Lisa! Kamu membuatku kaget!" Aku berteriak dan mengambil penyedot debu.

Dia membuka pintu lebar-lebar dan merentangkan tangannya sebelum dia meluncurkan tubuhnya ke tubuhku dan memelukku.

"Aku sangat mencintaimu! Hanya ingin mengatakan kepadamu bahwa kamu adalah satu-satunya kilauan yang ingin aku lihat setiap hari! Kamu indah!" Dia mengingatkanku dan mencium seluruh wajahku.

UIRYS Book II: Manoban Thing - JENLISA (ID) GxGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang