Chapter 127

10.4K 1K 335
                                    

"Adik? Apakah aku terlihat seperti adiknya?" Jennie mengangkat alisnya.

"Ya? Ngomong-ngomong, aku hanya bersikap ramah pada Love" Mia mengangkat bahu.

"Love? Siapa yang memberimu izin untuk memanggilnya Love?" Jennie bertanya dengan kesal.

"Pria bernama Jimin itu mengatakan bahwa namanya Love" Mia mengerutkan kening. "Bagaimanapun, Adik kecil kau harus membiarkan kami bicara dulu, oke? Ini tidak akan lama."

Jisoo pergi ke belakang Rosé sementara Wendy di belakangg Lisa. Dia memukul perut Wendy dengan sangat keras yang menyebabkan dia meringis kesakitan.

"Mia sebenarnya itu tidak seperti yang kau pikirkan" Lisa dengan gugup berkata. "Dia-"

Jennie menatap Mia dari ujung kepala sampai ujung kaki. "Apakah adik kakak bisa melakukan ini?" Dia menarik pergelangan tangan istrinya untuk menempelkan bibirnya ke bibir Lisa.

Semua orang terkejut dengan tindakan mendadak itu. Bahkan Lisa yang matanya terbelalak atas apa yang dilakukan Jennie. Jennie melepaskan bibir mereka dan menatap mereka.

"Hati-hati dengan ucapan dan tindakanmu, aku takut kehilangan kesabaran dan memukulmu dengan keras" Jennie mengejek dan memutar matanya. "Ayo pergi" ucapnya.

"What's up what's up!" Jimin menyapa, Seulgi mengikuti di belakang.

Irene menggorok lehernya dengan ibu jarinya, memberi tahu Jimin bahwa dia akan dibunuh nanti. Jennie menyeret Lisa keluar dari gym, diikuti yang lainnya.

"Ini salah Wendy dan Jimin!" Lisa melaporkan saat Jennie menarik pergelangan tangannya.

"Jadi.. kurasa.. kami harus pulang?" Wendy mencoba melarikan diri dari perang, mereka bisa merasakannya. Jimin dan Wendy akan pergi saat Chaeyoung, Irene, dan Jennie menatap mereka dengan tatapan mematikan.

"Siapa yang akan pulang?" Chaeyoung bertanya pada mereka.

Wendy dan Jimin saling menunjuk untuk menyalahkan. Jisoo dan Lisa merekatkan bibir mereka seolah tidak ingin bicara.

"Kalian tahu? Kalian berdua harus dikeluarkan dari kelompok mereka, sungguh" kata Jennie dengan gigi terkatup. "Masuk ke mobil"

"Aku membawa milikku" Lisa tersenyum pada Jennie.

"Berikan kuncinya" Jennie menunjukkan telapak tangannya, meskipun Lisa tidak mau memberikannya, dia harus. "Kita akan bertemu di rumah, apa kalian mengerti?"

"Ya" mereka semua berkata serempak.

Jennie memimpin jalan menuju mobil Lisa sementara Jimin dan Wendy mengendarai mobil Jimin dan empat sisanya di mobil Irene.

"Kita terlihat seperti anak TK" bisik Jisoo kepada Seulgi saat mereka masuk. Chaeyoung dan Irene berada di kursi depan sedangkan keduanya di belakang.

"Sayang, sudah kubilang. Kami hanya berolahraga di gym. Tidak ada yang terjadi, aku bersumpah" Jisoo menjelaskan tiba-tiba.

"Apakah aku meminta penjelasanmu? Kamu sedang defensif" kata Chaeyoung, tidak menatapnya.

Seulgi mencubit pinggang Jisoo untuk menyuruhnya diam dan tidak menjelaskan apa pun sampai mereka mencapai rumah Jennie.

"Haaaaays Wendy dan Jimin" Jisoo menghela nafas dan melihat ke luar jendela.

-----

Lisa POV

Begitu kami berada di dalam mobil, Jennie menyalakan mesin bahkan tanpa bicara. Dia marah padaku karena Jimin dan Wendy, mereka selalu mengolok-olok kami. Mereka senang melihat bagaimana kami berdebat yang membuatku sangat stres.

UIRYS Book II: Manoban Thing - JENLISA (ID) GxGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang