Chapter 149

10.6K 1K 145
                                    

Beberapa jam setelah mereka tidur, Lisa dan anak-anak berada di dapur untuk memasak makanan untuk Jennie yang sibuk berbicara dengan Irene melalui telepon. Ibu hamil itu ingin makan bulgogi, ayam panggang, dan nasi goreng kimchi untuk malam ini, jadi Lisa berinisiatif memasak meski tidak bisa dan tidak tahu caranya.

"Apakah ini cara yang benar untuk memotong daging?" Dia bertanya pada dirinya sendiri, dia sudah menonton youtube tentang cara memasak bulgogi sejak tadi dan coba tebak, dia masih di tengah krisis di mana dia harus memotong daging.

"Potong saja Dada, apapun bentuknya.. kita akan mengunyah dan menghancurkannya di dalam mulut jadi percuma jika kamu membuatnya ingin terlihat dipotong sempurna" saran Daehan sambil duduk di samping Dada nya.

"Kalau aku potong ini menjadi bentuk kotak, apa terlihat seperti bulgogi? Sepertinya tidak" keluh Lisa dan memotongnya perlahan.

"Jika kamu memotongnya seperti ukuran bulgogi tapi rasanya seperti daging goreng asin, apa kelihatannya seperti Bulgogi?" Daehan mengerutkan alisnya dan menyandarkan tangannya di atas meja.

"Tapi Mommy-mu akan bertanya padaku apa itu jika aku-"

Daehan memandangnya dengan bingung. "Tapi sebelumnya kamu berkata bahwa jangan pernah menyimpulkan sesuatu berdasarkan penampilan fisiknya karena kamu mungkin salah dan terkejut dengan apa yang mungkin ada di dalamnya" dia berbicara seperti dia lebih tua dari Lisa.

Lisa mengedipkan matanya dan melirik Daehan sebelum dia menjatuhkan pisau dapur. Dia meletakkan tangannya di atas meja dan menarik nafas dalam-dalam.

"Oke, baiklah baiklah.." dia memutar matanya, dia tidak tahu apakah dia akan bersyukur karena putranya adalah anak yang pintar atau tidak karena sepertinya Daehan jauh lebih pintar darinya.

"Dadaaaa" Skyler berlari ke arah Lisa dan memeluk kakinya, dia tertawa terbahak-bahak dan melihat ke belakang dimana dia melihat Lauren berlari dengan marah ke arah mereka, Skyler berteriak sambil tertawa dan mencoba untuk naik ke kursi agar gadis kecil itu tidak bisa menjangkau dia.

"Apa yang terjadi? Sudah kubilang carikan bawang putih dan gula merah untukku" tanya Lisa.

Ketika Lauren mencapai tempat mereka, dia mengangkat tangannya dan siap untuk melemparkannya ke Skyler begitu dia mencapai wajah kakaknya. Skyler menginjak meja dan menjambak rambut Lisa saat dia tertawa terbahak-bahak sambil melihat adiknya.

"Hentikan, kalian berdua harus berhenti dan membantuku" Lisa mengerang dan menutup mulut Skyler. "Apa yang terjadi Lauren?"

"Dia.. dia cubit pipi" ucapnya dan menunjuk pipinya.

Lisa mencium pipi Skyler terlebih dahulu sebelum dia menurunkannya. "Berhenti bertengkar dan tolong bekerja sama dengan Dada, kali ini saja Skyler.. berhenti menggodanya" pintanya.

"Oke, aku tidak akan menggodanya lagi" ucap Skyler.

"Kalau begitu katakan maaf" kata Lisa sambil memperhatikan mereka.

Skyler memandang Lauren dengan tulus. "Maaf telah menggodamu... siapa namamu? Ah.. Piggy?" Dia menyeringai.

"Skyler" gumam Lisa.

V tertawa terbahak-bahak. "Oke piglet, begitu Mommy memanggilnya" katanya.

Lisa menatap tajam ke arah Skyler, seolah memberitahunya untuk tidak menggoda putri satu-satunya. Lauren menyilangkan lengannya dan memelototi Skyler, dia menatapnya tajam seolah dia akan membunuhnya dengan tatapan tajam seperti belati.

Skyler memandang Lisa yang terlihat serius dan dia tersenyum, memperlihatkan semua giginya sebelum dia memeluk Lauren di lehernya.

"Oke maafkan aku, Lauren" ucapnya dan memisahkan pelukan mereka, Skyler menatap Lisa dan dia meminta tos.

UIRYS Book II: Manoban Thing - JENLISA (ID) GxGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang