Chapter 135

12K 1K 339
                                    

Beberapa Bulan Kemudian...

Semua orang berkumpul di rumah Jisoo termasuk orang tua Chaeyoung karena ini adalah tanggal prediksi persalinan Chaeyoung minggu ini. Jisoo meminta teman-temannya untuk menginap di rumah mereka agar dia tidak merasa gugup tentang persalinan Chaeyoung. Sampai sekarang, Chaeng baik-baik saja dan tidak pernah merasakan perubahan apa pun di perutnya.

Keduanya menantikan anak kembar, mereka sangat senang ketika mereka mengetahui dari USG bahwa mereka akan memiliki anak kembar. Jisoo mengharapkan itu laki-laki dan perempuan tapi sayangnya itu adalah dua bayi perempuan yang Chaeyoung dan teman-temannya rayakan.

Mereka mengadakan baby shower beberapa hari yang lalu. Jisoo sangat tidak sabar untuk menggendong kedua anaknya, dia tidak bisa tidur setiap malam yang membuatnya terlihat stres dan berat badannya menurun. Tidak seperti Chaeyoung yang semakin bertambah setiap hari, dia merasa seperti di masa remajanya.

Irene juga sedang hamil 4 bulan, mereka memutuskan untuk memberikan Aleyna teman bermain agar anak itu tidak merasa sedih setiap kali mereka sendirian di rumah.

Sementara Jennie, mereka mencoba punya bayi lagi namun sayangnya tidak berjalan dengan baik. Dia mengalami keguguran setelah 8 minggu, dokter memberi tahu mereka bahwa Jennie mengalami komplikasi selama kehamilan, dia mengalami pendarahan pada vagina yang menyebabkan kehilangan janinnya. Jennie menangis berhari-hari karena itu, Dokter mengatakan bahwa Jennie mungkin mengalami kesulitan untuk mengandung anak, entah bagaimana dia dapat melahirkan bayi tetapi sensitivitas selama kehamilan dapat terjadi. Mereka mencoba lagi untuk kedua kalinya, Lisa mengatakan kepadanya jika itu tidak berhasil, mereka akan berhenti meskipun Jennie ingin memberinya satu lagi. Dia bisa melihat bagaimana Jennie menangis selama itu yang membuatnya stres.

"Bolehkah aku tidur dulu? Aku benar-benar mengantuk. Aku kurang tidur karena kau terus menggangguku" keluh Lisa, mereka tiba di rumah Jisoo tadi malam.

"Kau bisa tidur" kata Jisoo dan memimpin jalan ke kamar tamu. "Kau perlu mengisi ulang tenagamu agar kita bisa makan enak nanti"

Lisa menganggukkan kepalanya dan berjalan ke dalam kamar. "Jennie dan Irene akan memasak, kan?" Dia bertanya sambil menjatuhkan dirinya di tempat tidur.

"Ya. Mungkin? Mereka ada di supermarket bersama Mom dan Dad jadi.. mungkin mereka akan membantu" kata Jisoo. "Pelankan suaramu, oke? Chaeyoung sedang tidur"

"Kenapa aku harus memelankan suaraku? Aku akan tidur jadi aku akan terdiam beberapa saat" Lisa terkekeh dan memeluk bantal. "Aku sangat merindukan Jennie"

Jisoo memutar matanya dan hendak menutup pintu ketika Seulgi mendorongnya ke samping dan berlari ke tempat Lisa, dia melompat dan menjatuhkan tubuhnya di tubuh Lisa.

"Tidak ada yang akan tidur!" Seulgi mengambil bantal dan menutupi wajah Lisa.

Lisa yang berjuang untuk melepaskan diri darinya, memukul wajah Seulgi dengan tinjunya yang membuatnya kesakitan. Dia melepaskan Lisa dan menyentuh wajahnya.

"Biarkan aku hidup damai!" Lisa berteriak pada mereka.

"Kau tidak perlu memukulku seperti itu" Seulgi mengerutkan kening dan memijat pipinya. "Jisoo, bisakah kau lihat gigiku apakah masih ada"

Seulgi membuka mulutnya dan Jisoo melihatnya. "Masih ada.. apa kau sudah menggosok gigi?" Dia bertanya dan menutupi hidungnya

"Oh! Aku hampir lupa! Mungkin itu sebabnya aku merasakan ada yang menebal di gigiku" Seulgi tertawa histeris dan bangkit dari ranjang, dia memandang Lisa dan mengernyitkan mukanya. "Kita belum selesai"

Lisa melemparkan bantal ke arahnya dan berbaring di tempat tidur. "Kurasa aku akan tidur begitu Jennie ada di sini jadi tidak ada yang.. tidak ada yang bisa menyentuhku" katanya kekanak-kanakan.

UIRYS Book II: Manoban Thing - JENLISA (ID) GxGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang