Chapter 107

12.8K 1K 305
                                    

Sebelum Lisa dan Lauren pulang, Lisa memberi hadiah kepada karyawannya yang berulang tahun itu. Paket makan malam dengan rekan kantornya di restoran mewah di Kota. Dia selalu melakukannya setiap kali salah satu karyawannya berulang tahun. Meskipun, dia adalah pemilik perusahaan dan menjaga profesionalismenya kepada semua orang.. tetap saja dia ingin membangun persahabatan atau kekeluargaan di dalam perusahaannya. Jika sudah waktunya untuk bekerja maka mereka perlu melakukan pekerjaan mereka sebagai profesional jika di luar pekerjaan maka mereka dapat menyapa atau berkumpul seperti teman biasa. Namun itu hanya terjadi jika Lisa tidak bersama istrinya, Jennie, yang terlihat sangat mengintimidasi semua orang meski bertingkah seperti bayi.

"Akhirnya aku bisa rileks" Lisa meregangkan tubuhnya sebelum dia mengambil ponselnya di meja samping tempat tidur, dia berbaring di samping istrinya yang sibuk membaca buku. "Sangat sibuk" dia terkekeh dan mencium bibir Jennie sebelum dia meringkuk padanya.

"Bagaimana harimu dengan Lauren?" Dia bertanya.

"Dia berperilaku dengan baik" dia berbohong dan membalikkan punggungnya untuk bermain game.

Karena Lauren tertidur saat mereka sedang mengendarai mobil. Lisa menuju ke kamarnya segera setelah mereka tiba dimana Jennie tidak melihat pakaiannya. Lisa membuang dress itu di kantor sebelum mereka pulang agar Jennie tidak curiga.

"Ada sakit di punggungmu?" Jennie bertanya dan membalik halaman bukunya.

"Aku tidak bisa merasakan apapun" dia menjawab. "Bagaimana anak-anak di ruang belajar?"

"Mereka baik-baik saja dengan Tzuyu-mu" dia menekankan dua kata terakhir.

Lisa setengah tersenyum dan menggelengkan kepalanya sedikit. "Ya ampun" dia mengerang dan membalikkan tubuhnya lagi untuk menghadap istrinya. "Beri aku ciuman"

Jennie tidak ragu-ragu dan menciumnya. Keduanya sibuk dengan urusan masing-masing dan keduanya menggerutu dengan alasan yang berbeda.

"Benar-benar rekan satu tim yang bodoh" Lisa mengatupkan rahangnya, dia terus berteriak.

"Bisakah kamu bermain dengan tenang? Aku sedang membaca, Lisa, dan aku tidak bisa fokus" kata Jennie dengan kesal.

Lisa tidak menjawabnya dan melihat layar ponselnya dengan fokus. Dia menekan layarnya seolah dia ingin memecahkannya.

Jennie membalik halaman kertas dengan agresif, dia terus memijat keningnya, mengertakkan gigi, menutup tinjunya begitu erat dan matanya agak tajam seperti belati karena buku yang dia baca. Dia menutupnya dan kemudian duduk di tempat tidur.

"Pria itu gila! Bagaimana mungkin dia bisa berselingkuh berkali-kali lalu meskipun demikian, gadis ini benar-benar merangkulnya karena dia mencintainya? Kebodohan macam apa ini?!" Jennie menggerutu pada buku itu.

"Kamu terbawa suasana" Lisa menertawakannya.

Jennie mengerutkan alisnya. "Maksudku, aku ingin menghajar wajah pria itu!" Dia berseru.

"Sebaiknya kamu berhenti membacanya" gumam Lisa.

Jennie terdiam sejenak dan memandangi Lisa, lalu tiba-tiba dia membanting buku itu di pantat Lisa.

"Yah! Mungkin kamu juga selingkuh dariku" tuduh Jennie.

Lisa meletakkan ponselnya dan menertawakan Jennie karena reaksinya. "Damn Jennie! Kamu semakin gila dari hari ke hari" katanya.

"Tidak. Mungkin itu sebabnya kamu tidak ingin aku membaca ini lagi karena pasti aku akan tahu teknik kamu tentang selingkuh, benar kan?" Jennie menyilangkan lengannya dan mengangkat alisnya.

Wajah Lisa menjadi kosong dan agak bingung. "A-Apa yang kamu bicarakan? Aku tadi bermain di sini" dia mencemooh dan menggelengkan kepalanya sebelum dia berbalik ke samping dan bermain lagi.

UIRYS Book II: Manoban Thing - JENLISA (ID) GxGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang