02

4.8K 473 93
                                    

Sehun duduk dengan nyaman di dalam mobil bersama sang ibu. Daddynya sudah berangkat bekerja lebih dulu. Kakinya saling berayun di kursi khusus batita miliknya.

Lampu lalu lintas menyala merah. Mobil Chanyeol berhenti. Sehun menatap kearah lampu merah di depannya. "Yed minth cetop"

"Yes. And yellow means?"

"Kelfull"

"Green?"

"Ai heit glinn"

Chanyeol menyiritkan alisnya. Ia menatap Sehun dari pantulan cermin dashboard. "Why?" Tanyanya bingung. Namun alih-alih menjawab Sehun justru memajukan bibirnya.

"Kauth ai heit vegetabel"

"Vegetables can make you tall, baby..."

"Batt- they 'al bitteelll"

"Not all of vegetables is bitter"

Sehun semakin memajukan bibirnya. Chanyeol menggeleng pelan dan kembali mengemudikan mobilnya. Sehun melempar pandanganya keluar jendela.

"Kenapa mobil unya empat yoda?"

"Supaya seimbang"

"Apa pethawat unya yoda?"

"Punya. Untuk mendarat"

"Kalau pethawat unya yoda, kenapa obil nda unya thayap?"

"...."

"Mom.. Apa kapal unya yoda?"

"Tidak"

"Whaaayyyy???"

"Nanti tanya gurunya hunnie ya?"

"Kenapa kalau tanya mommy????"

"Mommy tidak tau jawabannya, sayang..."

Sehun mengangguk setuju. Chanyeol kembali fokus mengemudikan mobilnya sampai Sehun kembali memanggilnya.

"Mommy"

"Yes?" Jawab Chanyeol dengan nada lelah. Ia sangat lelah terus menjawab pertanyaan bocah empat tahun yang duduk dengan nyaman di kursinya itu.

Ia melirik Sehun lagi dari cermin dashboard. "Why?" Ucapnya dan dibalas senyuman oleh Sehun hingga matanya melengkung menggemaskan.

"I love you.."

Aaahhh...

Chanyeol gemas melihat senyuman dari bibir tipis Sehun yang merah alami. Ia menghentikan mobilnya tepat diparkiran preschool Sehun lalu menatap Sehun dengan lekat dan mengusap pipi chubby nya.

"I love you too honey"

Sehun memejamkan matanya saat sang ibu mengusap dagunya dan pipi chubby nya. Ia lalu membuka kelopak matanya dan memiringkan kepalanya.

"Giff mi chocolate??"

-_-"

"You say you Love me just for a chocolate?"

"No, batt-

"Later. At home"

Sehun kembali memajukan bibirnya. Namun patuh. Chanyeol keluar dari kursinya dan berjalan untuk membuka pintu mobil Sehun dan menurunkannya dari kursi batita nya.

Sehun menggendong tasnya, otomatis tangannya terangkat meminta Chanyeol untuk menuntunnya. keduanya kemudian berjalan menuju ruang kelas dengan tanda apel pada pintunya. Ruang kelas Sehun.

"Mommy will wait for you in the car. You have to be brave. Be a good kid and listen to your teacher. Okay?"

Sehun mengangguk mengerti. Chanyeol menunduk dan mencium kening Sehun. "You are my World Hunnie.. Be well, okay?"

"Yepp. Pyomizz!!"

Chanyeol mengacak rambut Sehun sebelum akhirnya menepuk bahunya dan meninggalkannya. Sehun menatap ibunya dengan lekat lalu tersenyum lebar saat melihat Chanyeol melambaikan tangan padanya tanpa menoleh kearahnya. Ia kemudian mengeratkan pegangan tangannya pada tasnya dan berputar melangkah menuju ruang kelasnya.

Beep beeppp!!


"Minggill!!!"

Sehun menoleh melihat sebuah scooter melaju dilapangan. Bunyi belnya yang ditekan mengganggu namun Sehun tak mempermasalahkan bunyi mengganggu itu.

Scooter itu kemudian berhenti tepat disamping Sehun yang sudah berdiri didepan kelas apel. Bocah sepantarannya itu menurunkan standar scooternya, menatap Sehun.

"Jangan beldili dijalan. Pabbo"

"H-huh?"

Bocah itu melengos masuk kelas. Sehun kecil mengikutinya. Melihat bocah itu duduk dikursi berwarna hijau yang berada disebelah kiri. Sementara Sehun dibimbing oleh gurunya untuk duduk di sebuah bangku berwana pink disebelah kanan kelas.

"Haaii semuanyaaa.. Perkenalkan namaku Taeyong, kalian bisa memanggilku Taeyong saem"

"Haiiiii teyong caeeem"

Kira-kira begitu bocah bocah empat tahun itu menjawabnya. Hanya ada dua puluh siswa disana dengan dibagi tempat duduk menjadi empat barisan dengan lima siswa perbaris.

"Pertama-tama kita saling berkenalan dulu okay?"

Kemudian semuanya saling memperkenalkan diri. Sehun menatap teman temannya dan mendengarkan dengan seksama hingga tiba gilirannya, ia maju kedepan dengan sedikit takut. Dan berdiri didepan kelas dan tersenyum lebar.

"Hello... Tajahaooo. Anyeongatheyoo, namaku thehun"

"Haaaaaiii tehunnnn!!"

Lalu Sehun kembali duduk saat tiba giliran bocah pengemudi scooter itu memperkenalkan dirinya ia berjalan kedepan dan tersenyum miring. Kedua tangannya ia masukkan kedalam saku celana seragam birunya.

"Hai. Namaku Kim Jongin. Kalian bica memanggilku Jongin, kimjong, kai, atau cayang" Ucapnya sambil menatap Sehun dalam. Sehun yang ditatap dengan dalam itu mengerutkan alisnya.

"Cayang..." Ulang Jongin sekali lagi dengan alis naik turun. Sehun menggaruk bokongnya yang tebal karna pampers lalu mengangkat bahunya acuh.

Kelas dimulai. Mereka bernyanyi, menari, dan istirahat pun tiba. Sehun duduk ditempatnya karna dia memang anak yang sulit bergaul ia hanya sendiri. Ia membuka tasnya dan mengambil susu pisang yang dibawakan oleh mommynya.

Sret'

"Eh?!! That'th maiiinn!!!"

Jongin merampasnya dan segera meminum susu itu dengan cepat. Sehun merajuk. Ia melempar kotak makannya kearah Jongin hingga seluruh makanannya berhamburan.

"Hiks.. MOMMYYYYY!!!!"

"Astaga. Jongin apa yang kau lakukan?"

"Aku hanya meminta cucu picangnya"

Taeyong membereskan makanan yang berceceran lalu membuangnya. Sehun masih menangis dengan kaki menghentak. Jongin menatapnya.

"Gaucah nangic. Dacal cengeng"

"KAMU AMBIL THUTHU HUNNIE!! KEMBALIIINN!!"

"Gabica. Udah macuk kepelut Jongin-

"Waeee... TIYONG CAEMMMM-

" Sshhh.. Ini saem ganti susunya ya?" Ucap Taeyong dan memberikan susu pisang pada Sehun dan juga memberikan sebuah sandwich coklat padanya.

"Jongin, kembali ke tempatmu!!"

"Bye cehun"

"Dacal jelek. Wlekkk!!!"

4 Years Old SehunnieWhere stories live. Discover now