28

1.3K 196 36
                                    

Chanyeol dan Sehun datang berkunjung ke rumah Lay dan Suho pagi itu. Sehun menolak berangkat sekolah ketika ia mendengar dari ummanya jika Jongin tidak berangkat sekolah karna masih sakit.

Bocah itu langsung berlari menuju kamar Jongin tanpa mengindahkan peringatan Mommynya untuk hati-hati. Chanyeol sendiri kemudian duduk di kursi makan yang berada di dapur bersama dengan Lay. Ada secangkir coklat hangat diatas meja yang dibuatkan Lay untuknya.

“Selamat pagi Chanyeol ahjumma” sapa Namjoon yang muncul dengan senyuman tipis. Ia meneguk susu putihnya yang berada diatas meja lalu beranjak keluar untuk berangkat sekolah.
   

“JUN TUNGGUIN-

“PANGGIL DIA OPPA, JEN-

“OPPA TUNGGU! Ish dasar tuli!”

Jennie menegak susunya sampai habis lalu merampas tiga lembar roti dari atas meja makan. Ia bersalaman dengan Ummanya dan juga Chanyeol mommynya.

“JUN-

“JENNIE!!”

“IYA UMMA IH!”

Lay mengerutkan alisnya. Ia berdiri lalu keluar melihat Jennie yang naik keboncengan sepeda Namjoon lalu keduanya berlalu keluar melewati pagar rumahnya.

“Maaf ya Chanyeol”

“Gwaenchana, rumah Hyung selalu ramai”

Lay tertawa kecil. Ia meminum coklat hangatnya saat Chanyeol berdehem pelan, menyita perhatiannya,

“Tangan Namjoon- terluka?” tanyanya, mengingat tadi ia melihat pergelangan tangan Namjoon ditutupi plester yang agak lebar.

“Ah tidak, hanya saja ‘sign’ miliknya sudah muncul”

“H-huh, cepat sekali?”

“Tidak juga, karna Suho bilang ‘sign’ miliknya juga muncul saat dia berusia sepuluh tahun”

Chanyeol mengangguk mengerti. Ia melirik pergelangan tangan Lay. ‘Sign’ miliknya terlihat meskipun tampak pudar. Ia tersenyum tipis, namun matanya tetap belum beranjak menatap sign milik Lay itu.

Lay sendiri sadar bahwa Chanyeol tengah melihat pergelangan tangannya. Kemudian Lay menatap pergelangan tangan Chanyeol. Sebenarnya sejak awal bertemu, Lay sudah sadar bahwa baik Kris maupun Chanyeol tidak memiliki ‘sign’ sebagai ‘destiny pair’,

“Kau ingin melihatnya?”

Lay mengulurkan pergelangan tangannya pada Chanyeol. Chanyeol menatapnya lalu tersenyum tipis. “Kau tahu kan hyung, aku dan Kris-

“Arra”

“Apa kau pikir, kami bersalah karna mengacaukan takdir?”

“Karna kalian berhasil bersama, bahkan memiliki Sehun, aku menganggap bahwa itu adalah takdir kalian” ucap Lay dengan senyuman lembutnya. “’Sign’ atau ‘Destiny pair’ itu akan kalah dengan perasaan cinta yang sesungguhnya”

Chanyeol tersenyum. “Gomawo, kau tahu banyak orang bilang aku menghancurkan takdir orang lain”

“Omong kosong. Kalau memang kalian berhasil bersama berarti takdir kalian memang begitu”

Chanyeol menatap Lay lalu tersenyum. Sedikit lega dirasakan olehnya, setidaknya, orang dihadapannya mengerti akan keadaannya.

“Oh ya Chanyeol, sudah lihat cincin Hunnie?”

“Ne, itu bagus. Pasti mahal kan?”

“Anniyo, itu murah. Aku sedang memesan yang menggunakan berlian langka”

4 Years Old Sehunnieحيث تعيش القصص. اكتشف الآن