04

3.4K 362 41
                                    

Plak plak plak!

"Mommmmm"

Chanyeol yang ditepuk-tepuk pipinya akhirnya membuka matanya dengan susah payah. Ia menatap Sehun yang kini memainkan jemarinya pada dagu Chanyeol.

"Moyniing mommy.."

"Hei honey, morning"

Sehun tersenyum, ia menungging kemudian bangkit duduk menatap Chanyeol. Ia memegang perutnya dan menepuk nya dengan tangan kecilnya.

"Aymm hangliii"

“What?”

“Aymm hangliii”

Chanyeol meliriik jam dinding kemudian menghela nafasnya panjang. “Baby, it’s 3 a.m” ucapnya lalu menghela nafas panjang lagi ketika bayii kecilnya itu mulai merengut.

Chanyeol bangkit dari pebaringannya dan menggendong Sehun turun ke dapur. Ia mendudukkan Sehun di meja makan sementara ia mengambilkan beberapa cookies, dan dua helai roti tawar kemudian meletakkannya di piring. Ia juga membuatkan bayi kecilnya segelas susu coklat.

“Here..”

Sehun dengan riang memasukkan cookies coklat kesukaannya kedalam mulutnya. Ia lalu menatap sang ibu dan mengulurkan sebuah biskuit yang baru saja digigitnya.

“Aaaaa-

“No babyhun, I’m not hungry”

Sehun mengangguk mengerti. Ia makan dalam diam sehingga Chanyeol bisa setidaknya bersandar dan memejamkan matanya.

“Mommy?”

Nah...
  

“Yes?”

“Poyoyoo?”

“It’s 3 A.M, hunnie”

“Eeeennddd???” Sehun memiringkan kepalanya lagi. Dan Chanyeol yang lemah dengan sepasang bola mata yang menatap memohon itu akhirnya menurutinya dan menggendong Sehun dengan membawa sepiring makanannya tak lupa juga susu coklatnya untuk berpindah ke ruang tengah.

Chanyeol menghidupkan tv dan mencari video pororo di Youtube. Ia membiarkan Sehun bernyanyi-nyanyi dengan riangnya. Kelopak matanya sungguhan berat. Chanyeol serius tidak pernah membayangkan menjadi seorang ibu, akan semelelahkan ini.

“Poyoyo taiiiiimmmm!!”

Sehun menarikan kedua pundaknya dengan riang. Mulutnya tak henti mengunyah, namun ia terus menggumamkan nada-nada sesekali tangannya bertepuk tangan senang atas tingkah pororo dan teman-temannya itu.

Sehun melirik kearah Chanyeol yang tampak memejamkan mata. Ia turun dari sofa dan berpindah duduk dimeja. Ia masih melanjutkan makannya. Hanya sebentar sebelum ia melihat sesuatu sedang berjalan pada bufet tvnya.

Ia tersenyum lebar. “Helllooo deeeyyy” ucapnya pada semut-semut yang merangkak diatas meja tv. Mata bulatnya mengikuti semut-semut itu yang bergerak teratur.

“Waaan.. cyuuu, cyiiii, fooooo, faiiiifff, thiiiiccc, tepennn, eittt, naiiiin,, teeeen!!” ucapnya riang. Namun matanya masih melihat deretan semut dibelakangnya yang belum dihitungnya. Ia meletakkan jari telunjuk pada dagunya.

“Waaan wannn, wann cyyuu, waaan cyiii, wan foooo, uh? Apa tamu lapaayy??” tanyanya pada seekor semut yang paling besar. Semut-semut itu tampak membawa stu butir gula yang keciiil sekali.

Sehun tersenyum. Ia beranjak menuju meja untuk mengambil susu coklatnya dan meminumnya.

Byuurr

4 Years Old SehunnieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang