08

2.5K 318 59
                                    

Ting!

Bunyi bel rumah Kris terdengar sabtu pagi itu. Kris bergerak menuju pintu gerbang dan membukanya. Ia tersenyum ramah. “Ada yang bisa dibantu?”

“Oh. Kami tetangga barumu. Ingin memberikan beberapa kue”

“Oh, silahkan masuk” ucap Kris dan mempersilahkan tamunya itu untuk masuk. Ia membawa tamunya itu ke ruang tamu dan mempersilahkannya duduk.

“Tunggu sebentar ya” ucap Kris yang bergegas naik ke lantai dua untuk memanggil istrinya diatas.

“Baby, ada tamu”

“Siapa?” tanya Chanyeol tanpa menoleh. Ia sedang sibuk mengancingkan kemeja Sehun. Ketiganya berniat pergi ke supermarket sebenarnya.

“Tetangga baru”

“Jonginnn?” tanya Sehun dengan kelopak matanya yang berkedip polos. Kris menatapnya lalu mengangkat bahunya.

“Sepertinya, tapi Daddy gak tau juga”

“Oteyy”

Sehun menyingkirkan tangan Chanyeol yang ingin menyisirnya lalu berjalan menuruni anak tangga. Ia mengintip dari balik dinding.

Dan benar saja, Kim Jongin tampak duduk dengan kemeja putihnya juga dengan rambut hitam yang lepek karna minyak rambut dan juga bedak bayi yang hanya tampak di jidatnya.

“Babyhun? Kenapa belum turun?” suara Chanyeol terdengar menggugah keinginan hati Jongin yang sedang duduk untuk turun dari sofa.

Jongin ingin menghampiri Sehun namun mata noona cantiknya itu terlalu mengerikan, jadi ia kembali duduk dengan patuh.

“Bedaakk.. hunnie belum patai inyaaak angiiii”

Kris mengangkat Sehun kembali ke kamarnya. Padahal tadi Sehun yang menolak Chanyeol memakaikannya minyak rambut, juga bedak.

“Ah.. maaf ya, agak lama memandikan Sehun” ucap Chanyeol dan datang ke ruang tamu dengan senampan berisikan dua cangkir green tea dan juga beberapa kotak susu pisang.

Tak lama, Kris bergabung dengan duduk disebuah single sofa dengan memangku Sehun di pahanya. Sehun tak melirik Jongin sama sekali. Ia membuang pandangannya. Beda sekali dengan Jongin yang sejak tadi terpana dengan kedua pipi chubby Sehun yang ditutupi bedak.

Pipi besar itu tampak menggiurkan. Besar, kenyal, putih, seperti bakpao? Atau mochi- 🤤 hahhh.. Jongin ingin menggigitnya.

“Salam kenal namaku Kim Joon Myeon, atau mudahnya Kim Suho. Aku seorang dosen di Kyunghee University. Ini Istriku Zhang Yixing, seorang dokter di Seoul Hospital. Putra pertamaku, Kim Namjoon dia berusia 10 tahun, adiknya Kim Jennie berusia 9 tahun dan putra bungsu kami Kim Jongin. Dia sepertinya sepantaran dengan Sehun”

Kris tersenyum ramah. “Ya, Sehun mengenalnya. Mereka teman sekolah” ucap Kris. “Perkenalkan namaku Wu Yifan atau Kris Wu. Ini istriku Park Chanyeol, dan putraku Sehun Wu” ucap Kris dengan suara lembut. “Kalian baru pindah tiga hari yang lalu ya?”

“Ya, sebelumnya kami tinggal di apartement, tapi sepertinya lingkungannya kurang bagus untuk perkembangan putra putri kami”

Kris mengangguk. Ia menurunkan Sehun dari pangkuannya. “Salaman sama ahjusshi” ucapnya yang diangguki oleh Sehun.

“Anyeongatheyo, tajahaaoo, Thehun imnidaa” ucap Sehun sopan. Ia membungkuk lalu menghampiri Suho dan Yixing untuk bersalaman.

“Dengan Namjoon hyung dan Jennie noona juga ya, mereka lebih tua dari Hunnie” ucap Chanyeol mengingatkan. Sehun mengangguk patuh dan bersalaman dengan Namjoon dan Jennie.

“Denganku juga” ucap Jongin dan mengulurkan tangannya. Sehun mengerutkan alisnya.

“Moooom?”

Chanyeol tersenyum tipis. Ia menatap Jongin setelah diam-diam menghela nafasnya;

“Jongin lahir bulan apa?”

“Januali. Hunnie lahil bulan aplil kan? Jongin lebih tua dong. Ayo calim!! Haluc copan.”

Sehun patuh dan menjabat tangan Jongin meski dengan wajah sedikit kesal. “Waah.. Hunnie pintar ya? Baik dan sopan lagi” puji Yixing yang membuat Sehun kecil salah tingkah. Ia lalu ia berlari kecil kembali pada Chanyeol dan memeluknya. Menyembunyikan wajahnya karna malu.

“Ajak Jongin main di kamar main Hunnie” perintah Mommynya dengan jelas. Sehun menatapnya dengan tatapan tidak terima.

Sehun menggigit ujung jari telunjuknya. Saat itu Jongin datang dan menarik tangan Sehun hingga Sehun tersentak.

Kris nyaris mengamuk melihat bocah itu bersikap kasar pada Sehun kecilnya. Matanya menatap Jongin dengan tatapan tidak santai sama sekali.

“Ayo main!!” ajak Jongin yang langsung menyeret Sehun meninggalkan ruang tamu dan memasuki rumah Kris.

“YA KIM JONGIN!!”

Jennie berlari mengejar adiknya itu. Menyumpah serapahi adiknya yang bertingkah liar itu. Namjoon tersenyum kikuk lalu bangkit berdiri dan membungkuk sopan,

“Maaf.. permisi, biar aku menemani mereka”

“Ne, Namjoon-ah, titip mereka ya…” ucap Chanyeol dengan senyuman keibuannya. Wajah Kris masih stoic terkejut mendengar makian Jennie pada adiknya sendiri.

“Maafkan sikap putra putri kami ne? kami tidak memiliki banyak waktu menemani mereka jadi mereka begitu, agak kasar” ucap Yixing menyesal.

“Gwaenchana. Memang tingkah anak-anak seperti itu” ucap Chanyeol mencairkan suasana. Ia menyikut lengan Kris membuat Kris kembali ke alam sadarnya.

“Ah, Suho-ssi.. mau mengobrol di ruang kerjaku?”

“Ne” jawab Suho yang kemudian mengikuti Kris berjalan ke atas menuju ruang kerjanya. Chanyeol dan Yixing secara otomatis segera beranjak ke dapur untuk membuat apapun yang bisa dimakan oleh bocah-bocah itu nanti.









“Whoah”

Namjoon tak percaya dengan apa yang ada di dalam kamar bermain Sehun. Dia bingung, ini kamar main Sehun atau toko mainan. Karna tampaknya semua mainan lengkap dan tersedia disini. Pijakannya dari busa empuk yang lembut. Penyejuk ruangan menyala dalam suhu yang sangat pas.

Namjoon secara otomatis menarik sebuah boneka beruang dan tiduran di kakinya. Ia menatap Jongin dan Sehun yang tengah bermain kereta api. Jennie tak jauh dari Jongin. Ia main beberapa boneka, namun dengan sebuah balon palu didekatnya.

“Keletanya ciuman-

BUGH!

Satu pukulan dengan palu Jennie layangkan pada kepala adiknya. Lalu fokus lagi bermain boneka dan masak-masakan.
Sehun menatap Jongin yang mengaduh kesakitan dengan memegangi kepalanya.

“Ay you oteey?” tanya Sehun pelan. Ia menghampiri Jongin dan mengelus kepalanya. Ia menunduk dan meniup kepala Jongin pelan.

“Apa mathih thakiiit?”

“Eum..” ucap Jongin dan masih mengusap kepalanya dengan tangannya. Mencari perhatian lebih.

Sehun menunduk dan mencium pucuk kepala Jongin dengan kecupan lembut. Teringat bahwa setiap ia sakiit, daddy dan mommynya selalu mencium bagian yang sakit.

“Cyuddahh?”

Jongin berdebar. Ia menengadah menatap Sehun lalu menunjuk biibirnya. “Bibil Jongin cakiit-


BUGH!!

“Nuuunaaaa!! Cakkkitt!!”

Sehun menatap Jennie lalu mengusap kepala Jongin lagi. “Cup cup, jongiin janann nangithh”

“Bibil jongiin cakiiiit-

BUGH!!



“NUUUNNAAA IICCCHHH!!”

4 Years Old SehunnieWhere stories live. Discover now